Di Yogya, Rekor 1.600 Kasus Harian Covid-19 Dilaporkan 800?

Kamis, 1 Juli 2021 07:30 WIB

Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sleman memantau pelaksaan vaksinasi Covid-19 untuk pelaku usaha pariwisata dari kalangan hotel dan restoran di Hotel Marriott Yogyakarta, Senin 21 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Data penambahan kasus baru Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara resmi setiap harinya. Jika laporan rekor tertinggi sejauh ini berada di kisaran 800 kasus per hari, versi berbeda menyebut sampai 1.660.

Dugaan tersebut disampaikan statistikawan yang juga pendiri Laboratorium Statistik Terapan RoomStat, Budi Handoyo Nugroho, saat konferensi pers daring bersama Pemda DIY, Selasa 29 Juni 2021. Dia mengaku menemukannya saat menghimpun data dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota di DIY untuk membuat kurva pemodelan prediksi dampak PPKM Mikro terhadap lonjakan kasus yang sedang terjadi saat ini

"Angka tertinggi penularan harian di DIY dari data dinas kabupaten/kota itu sempat mencapai 1.660 kasus dalam sehari, yakni pada 26 Juni lalu," kata Budi. Untuk hari yang sama, Gugus Tugas Covid-19 DIY melaporkan kasus baru hanya sebanyak 782 kasus.

Budi menyatakan memaklumi data kasus harian yang dilaporkan gugus provinsi dan kabupaten/kota berbeda jauh selama ini. Alasannya, provinsi hanya mengakumulasi data yang sudah terinput dalam batas waktu tertentu sementara gugus kabupaten/kota terus mendapat perkembangan laporan kasus baru yang sangat cepat dalam sehari.

Bahkan, dia menambahkan, perbedaan kasus puncak bukan hanya terjadi pada 26 Juni lalu, namun nyaris setiap hari. "Misalnya sepekan ini laporannya DIY kasus baru bertambah 700-800 per hari, tapi data yang kami himpun dari lima kabupaten/kota jika ditotal selalu di atas 1.000 kasus."

Advertising
Advertising

Jika selisih kasus harian di DIY diakumulasi dan dibandingkan dengan data yang dikumpulkan laboratoriumnya, Budi mengatakan, saat ini ada gap sebanyak 6.887 kasus. Kasus aktif Covid-19 yang tercatat resmi di Gugus Tugas Covid-19 DIY saat ini sebanyak 9.856 kasus.

"Tak hanya pada kasus baru harian, selisih data ini juga terjadi untuk kasus kematian dan kasus aktif," kata dia sambil menambahkan dugaan hal inilah yang membuat fasilitas kesehatan rujukan lebih cepat membeludak dengan pasien baru Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY Berty Murtiningsih menjelaskan perbedaan laporan data kasus harian dari provinsi dan kabupaten. Menurut dia, data yang dihimpun Gugus Tugas Provinsi mengikuti aplikasi NAR seperti halnya Gugus Tugas di pemerintah pusat.

"Di mana aplikasi itu di-entry oleh fasilitas kesehatan pengambil sampel kemudian baru berlanjut laboratorium pemeriksa dan diverifikasi pemerintah kabupaten/kota," kata dia.

Jika tahapan pelaporan kasus belum lengkap, maka petugas kabupaten/kota disebutnya belum melakukan entry, sehingga jika ada kasus baru tidak akan terekam pada aplikasi NAR . Dugaan terkuat yang menyebabkan perbedaan laporan kasus harian Covid-19 kabupaten dengan provinsi karena pertumbuhan kasus sangat cepat, "Dan para user di fasilitas kesehatan kabupaten/kota kewalahan sehingga tidak tepat waktu untuk penginputan data baru yang masuk," kata dia lagi.

Baca juga:
Video Viral Bikin Alat Oksigen Sendiri untuk Pasien Covid-19, Ahli Ingatkan Ini

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya