Windows 11 Bakal Tidak Berfungsi pada Jutaan PC, Simak Penjelasannya

Kamis, 1 Juli 2021 09:32 WIB

Windows 11. Foto: Microsoft

TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft telah mengumumkan kalau Windows 11 akan mendukung CPU Intel 8th Gen Coffee Lake atau Zen 2 dan lebih tinggi. Itu artinya akan meninggalkan jutaan PC yang terjual selama peluncuran Windows 10.

Dikutip The Verge, Selasa, 29 Juni 2021, kabar itu menjadi kejutan yang tidak biasa jika pengguna membeli PC baru untuk Windows 10, atau mungkin memiliki mesin yang seharusnya mampu atau lebih tua. Selain CPU, Windows 11 akan membutuhkan dukungan TPM 2.0 (Trusted Platform Module), RAM 4 GB, dan penyimpanan 64 GB.

Microsoft biasanya tidak menerapkan persyaratan prosesor khusus seperti itu untuk menjalakan Windows. Saat rilis Windows 8 dan Windows 10, misalnya, hanya membutuhkan prosesor 1GHz, RAM 1 GB (2 GB untuk 64-bit), dan penyimpanan 16 GB (20 GB untuk 64-bit).

Itu sebabnya pengguna kuat Windows, dan admin TI, telah membangun harapan untuk dapat meningkatkan ke sistem terbaru itu, terlepas dari perangkat keras apa yang mereka jalankan.

Setelah banyak kebingungan minggu lalu, Microsoft mencoba menjelaskan persyaratan perangkat kerasnya lagi dan sepertinya pendorong utama di balik perubahan ini adalah keamanan. Ditambahkannya persyaratan perangkat keras Microsoft adalah dorongan untuk mengaktifkan BIOS (UEFI) yang lebih modern yang mendukung fitur-fitur seperti Secure Boot dan TPM 2.0.

Advertising
Advertising

Saat pengguna menggabungkan TPM dengan beberapa teknologi virtualisasi yang digunakan Microsoft di Windows, ada manfaat keamanan yang dapat dipahami dibahas secara rinci sebelumnya. Microsoft mengklaim, kombinasi Windows Hello, Enkripsi Perangkat, keamanan berbasis virtualisasi, integritas kode yang dilindungi hypervisor (HVCI), dan Secure Boot mengurangi malware hingga 60 persen.

Pengguna jelas membutuhkan perangkat keras modern untuk mengaktifkan semua perlindungan ini, dan Microsoft telah membangun momen ini selama bertahun-tahun. Dukungan TPM telah menjadi persyaratan bagi Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk mendapatkan sertifikasi Windows sejak sekitar rilis Windows 10, tapi Microsoft tidak memaksa bisnis atau konsumen untuk mengaktifkannya.

Keputusan Microsoft untuk memaksa pengguna Windows 11 ke TPM, Secure Boot, dan lainnya datang pada saat yang sangat penting untuk Windows. Ini adalah sistem operasi Microsoft yang selalu terjebak dalam serangan ransomware dan malware, dan segalanya hanya akan menjadi lebih buruk jika keamanan perangkat keras Windows tidak meningkat.

Keseimbangan keamanan yang halus dan keterbukaan khas Windows adalah sesuatu yang akan dihadapi Microsoft selama dekade berikutnya, karena bergulat dengan modernisasi Windows. Sementara Microsoft mengabaikan persyaratan perangkat keras barunya selama fase pratinjau Windows 11, dan masih belum tahu persis perangkat apa yang akan didukung saat diluncurkan akhir tahun ini.

Microsoft mencoba menawarkan kejelasan lebih lanjut. Menurut mereka, pihaknya merilis Windows Insiders dan bermitra dengan OEM. “Kami akan menguji untuk mengidentifikasi perangkat yang berjalan pada Intel generasi ke-7 dan AMD Zen 1 yang mungkin memenuhi prinsip Microsoft,” katanya dalam postingan blog.

Itu bisa menjadi kabar baik untuk Surface Studio 2, perangkat seharga US$ 3.499 (Rp 50,7 juta) yang masih dijual Microsoft dengan chip Generasi ke-7 yang tidak ada dalam daftar Windows 11.

Dalam unggahan sebelumnya, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga tahu bahwa perangkat yang berjalan pada Intel generasi ke-6 dan AMD pra-Zen tidak akan memenuhi persyaratan sistem minimum Microsoft. Tidak jelas mengapa chip Intel Generasi ke-6 benar-benar keluar dari daftar, tapi bagian dari keputusan ini mungkin terkait dengan Spectre dan Meltdown—dua bug keamanan prosesor komputer utama yang mempengaruhi hampir setiap perangkat yang dibuat selama 20 tahun.

Menurut analis utama di Moor Insights and Strategy, Patrick Moorhead, pilihan CPU Microsoft untuk Windows 11 tampaknya sama sekali tidak berkaitan dengan kinerja, tapi terlihat seperti mitigasi keamanan untuk serangan saluran. “Ini juga membantu pembuat chip memfokuskan pekerjaan pada masa depan, bukan masa lalu,” ujar dia.

THE VERGE | MICROSOFT

Baca juga:
Di Yogya, Rekor 1.600 Kasus Harian Covid-19 Dilaporkan 800?

Berita terkait

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

34 menit lalu

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

3 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

4 hari lalu

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

Penelitian Microsoft dan LinkedIn membuktikan korporasi kini lebih menginginkan pekerja dengan kemampuan AI. Budaya AI terus berkembang di kantoran.

Baca Selengkapnya

Bocoran Ungkap Laptop Lenovo IdeaPad Slim 5 akan Ditenagai Chip Snapdragon X Plus

4 hari lalu

Bocoran Ungkap Laptop Lenovo IdeaPad Slim 5 akan Ditenagai Chip Snapdragon X Plus

Gambar laptop Laptop Lenovo IdeaPad Slim 5 mengonfirmasi perangkat tersebut ditenagai oleh chipset Snapdragon X Plus.

Baca Selengkapnya

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

8 hari lalu

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

Apple memamerkan kekuatan chip M4 melalui iPad Pro teranyar. Diklaim paling efisien dibanding semua gawai berfitur AI yang pernah ada.

Baca Selengkapnya

BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

8 hari lalu

BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

9 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

9 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

10 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

10 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya