Epidemiolog UGM Beberkan Faktor yang Bisa Bikin Gagal PPKM Darurat

Sabtu, 10 Juli 2021 22:42 WIB

Seorang petugas kepolisian melaksanakan operasi penyekatan PPKM skala Mikro di kawasan pusat perdagangan di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa malam, 6 Juli 2021. Pemerintah akhirnya memberlakukan PPKM Darurat di 15 kabupaten kota di luar Jawa dan Bali. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat hanya akan efektif jika setidaknya 70 persen masyarakat dalam satu satuan epidemiologis benar-benar mengurangi mobilitasnya. Perlu diantisipasi pula berpindahnya lokasi sumber mobilitas sepanjang PPKM Darurat.

Penilaian itu datang dari epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad. Menurut dia, PPKM Darurat efektif atau tidak bergantung sekali pada seberapa besar restriksi mobilitas tersebut berhasil meningkatkan orang orang untuk berada di rumah.

"Angka idealnya 70 persen," kata Riris yang juga Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM itu, Sabtu 10 Juli 2021.

Satu perangkat yang bisa digunakan untuk mengecek keberhasilan PPKM Darurat adalah Google Mobility. Saat ini, Riris menjelaskan, PPKM Darurat diketahui berhasil menekan mobilitas orang di tiga tempat utama sumber pergerakan: tempat wisata, perkantoran, juga pusat belanja atau ritel.

Namun, dia menambahkan, jika sumber mobilitas di tiga tempat itu hanya berpindah tempat atau memindahkan kerumunan ke rumah atau perkampungan, maka PPKM Darurat dipastikannya tak akan efektif. "Google Mobility juga tidak membaca ke tempat-tempat tersembunyi ini," kata pemilik gelar doktor dari Department of Public Health, Erasmus MC, Rotterdam, Belanda, ini.

Advertising
Advertising

Riris juga mengungkapkan ada tiga variabel penentu meningkatnya angka reproduksi virus atau penularan infeksi dari satu kasus positif. Ketiganya adalah peluang, kontak, dan durasi.

Peluang berkaitan dengan seberapa sering orang itu bertemu dengan sumber-sumber penularan di sekitar. Kontak berkaitan dengan frekuensi seseorang berinteraksi dengan kontak yang tertular. Durasi adalah lama interaksi orang dengan sumber penularan yang biasanya diambil angka 10 hari untuk kasus Covid-19.

Peneliti yang beberapa kali terlibat sebagai temporary adviser untuk WHO itu
pun membeberkan, restriksi mobilitas melalui PPKM Darurat 3-20 Juli berupaya menurunkan semua variabel yang mempengaruhi angka reproduksi penularan virus itu. "Restriksi mobilitas lewat PPKM Darurat ini berupaya menekan hingga virus tak memiliki celah lagi menyerang orang-orang tanpa imunitas," kata dia.

Hanya, Riris mengingatkan, periode restriksi mobilitas sulit untuk berlangsung lama karena berkaitan dengan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat. Waktu paling mungkin yang bisa diambil tiga minggu seperti saat ini. "Namun untuk menghilangkan sepenuhnya penularan yang kini berpindah ke rumah tangga, semakin lama semakin baik," kata dia.

Akses menuju kawasan Malioboro Kota Yogyakarta tutup di masa PPKM Darurat pada Selasa, 6 Juli 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Karena tidak mungkin restriksi mobilitas diterapkan lebih lama, Riris berharap pada satu variabel baru untuk menekan angka reproduksi penularan itu, yakni vaksinasi. Ini sebagai upaya memperkuat imun ketika tiga variabel penentu angka reproduksi virus itu mulai meningkat lagi karena berakhirnya PPKM Darurat. "Mobilitas naik, tapi orang lebih kebal," katanya.

Selain vaksin, Riris juga mengingatkan masih pentingnya faktor eksternal penekan angka reproduksi penularan kasus Covid-19 melalui tertib #pakaimasker #cucitangan #jagajarak.

Baca juga:
Lonjakan Pasien Covid-19 dan Siasat Rumah Sakit Menghemat Oksigen

Berita terkait

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

1 jam lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Spesifikasi Lengkap dan Harga Google Pixel 8a

2 jam lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Spesifikasi Lengkap dan Harga Google Pixel 8a

Ponsel Google Pixel 8a akan menampilkan layar 6,1 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.000 nits.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

13 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

15 jam lalu

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.

Baca Selengkapnya

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

19 jam lalu

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

UGM menyediakan kuota 1.010 calon mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 2024.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

1 hari lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

Aplikasi inti iOS Apple telah dijadwalkan untuk menerima peningkatan AI.

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

1 hari lalu

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

Isu sindikat joki kembali mewarnai pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini. Berikut cara UPN Jatim dan UGM mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Google Rilis ChromeOS 124 untuk Chromebook, Ini Fitur-fitur Barunya

1 hari lalu

Google Rilis ChromeOS 124 untuk Chromebook, Ini Fitur-fitur Barunya

Berikut peningkatan-peningkatan yang ada pada pembaruan ChromeOS 124.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

1 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya