Pakar di Satgas Covid-19 Bicara Penurunan Jumlah Testing dan Komitmen

Reporter

Antara

Rabu, 21 Juli 2021 13:02 WIB

Tanggal2020-07-23DeskripsiWiku Adisasmito merupakan Guru Besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. Dia juga mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk beberapa mata kuliah sarjana dan pascasarjana terkait analisis dan pembuatan kebijakan kesehatan. Covid19.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, telah menanggapi laju penurunan jumlah sampel spesimen yang diperiksa dalam beberapa hari ke belakang. Penurunan itu akhirnya tampak dari menurunnya pula jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di tanah air.

Menurut Wiku, penurunan jumlah testing karena bertepatan dengan masa akhir pekan. Tapi mungkin pula karena penyebab lain seperti keterlambatan input dari laboratorium ke sistem data. "Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan menurunnya jumlah spesimen yang diperiksa," kata Wiku, Selasa sore 20 Juli 2021.

Wiku mengatakan pemerintah tetap berkomitmen meningkatkan kapasitas upaya testing, tracing dan treatment (3T) dengan berkoordinasi serta memfasilitasi pemerintah daerah untuk mencapai target di masing-masing wilayah. Komitmennya adalah setiap kabupaten/kota untuk positivity rate kurang dari lima persen, rasio tes minimal 1 per 1.000 penduduk per pekan.

Untuk daerah dengan kasus positif 5-15 persen dari total sampel, rasio testing adalah 5 per 1.000 penduduk per pekan. Untuk positivity rate 15-25 persen rasio tes adalah 10 per 1.000 penduduk per pekan. Daerah dengan penambahan kasus positivity rate lebih dari 25 persen atau lebih, rasio tes adalah 15 per 1.000 penduduk per pekan.

Berdasarkan laporan harian kasus yang dilansir dari data Satgas Penanganan Covid-19, angka pemeriksaan di Indonesia pada Minggu (18 Juli) sebanyak 193.437 spesimen. Bandingkan dengan Senin (19 Juli) yang sebanyak 160.686 spesimen yang diperiksa dan Selasa (20 Juli) sebanyak 179.275.

Advertising
Advertising

Angka itu mengalami penurunan bila dibandingkan jumlah pemeriksaan spesimen yang meliputi usap PCR, antigen dan tes cepat molekuler pada Sabtu (17 Juli) yang mencapai 251.392 spesimen dan Jumat (16 Juli) lebih besar lagi, 258.532 spesimen.

Penurunan jumlah spesimen 16-20 Juli sejalan dengan anjloknya kasus terkonfirmasi Covid-19. Sedikit kenaikan jumlah spesimen yang diperiksa dari Senin ke Selasa juga tampak di kenaikan jumlah kasus terkonfirmasinya.

Berikut ini data selengkapnya jumlah penambahan kasus harian Covid-19 dan jumlah sampel spesimen yang diperiksa tersebut sepanjang sepekan terakhir.

Selasa, 13 Juli
Kasus terkonfirmasi: 47.899
Jumlah spesimen: 227.083

Rabu, 14 Juli
Kasus terkonfirmasi: 54.517
Jumlah spesimen: 240.724

Kamis, 15 Juli
Kasus terkonfirmasi: 56.757
Jumlah spesimen: 249.059

Jumat, 16 Juli
Kasus terkonfirmasi: 54.000
Jumlah spesimen: 258.532

Sabtu, 17 Juli
Kasus terkonfirmasi: 51.952
Jumlah spesimen: 251.392

Minggu, 18 Juli
Kasus terkonfirmasi: 44.721
Jumlah spesimen: 192.918

Senin, 19 Juli
Kasus terkonfirmasi: 34.257
Jumlah spesimen: 160.686

Selasa, 20 Juli
Kasus terkonfirmasi Covid-19: 38.325
Jumlah spesimen: 179.275

Baca juga:
Hujan Dahsyat di Zhengzhou Cina: Banjir Rendam Subway, 12 Tewas

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

19 menit lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya