Membeludak di RS, Jenazah Covid-19 Diarahkan ke Stasiun Dekontaminasi BPBD

Sabtu, 24 Juli 2021 18:43 WIB

Pemakaman jenazah dengan protokol pasien Virus Corona. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Yogyakarta – Lonjakan jumlah kematian pasien membuat tugas Posko Dukungan Operasi Satgas Penanganan Covid-19 Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah. Tak lagi sebatas membantu pemakaman dengan protokol kesehatan ketat, tapi juga melakukan pemulasaran jenazah. “Stasiun dekontaminasi di markas kami sudah dipakai sekaligus untuk pemulasaran jenazah infeksius,” kata Komandan Posko Induk Operasi Satgas Penanganan Covid-19 Pemda DIY, Wahyu Pristiawan Buntoro, kepada TEMPO, Jumat sore, 23 Juli 2021.

Setidaknya sudah dua jenazah infeksius yang dimintakan diurus di markas yang berada di area Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY itu. Bahkan ada donatur yang menyumbang 50 peti jenazah dan dikirimkan ke lokasi ini. Pristiawan mengaku kalau timnya sudah kewalahan melakukan pemakaman jenazah infeksius Covid-19, kini merasa bingung kebanjiran peti jenazah di markasnya. “Pusing juga ini. Semoga (peti jenazah) itu tak digunakan,” kata Pristiawan yang berharap jumlah kematian menurun.

Selama ini, lanjut dia, tugas pemulasaran jenazah infeksius menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan yang dilaksanakan di tiap-tiap rumah sakit rujukan. Dia mengingatkan bahwa pelayanan terhadap jenazah infeksius melalui prosedur yang berbeda dari jenazah umumnya. “Pemulasaran jenazah infeksius kan titik yang bahaya juga. Bagaimana ketika prosesnya selesai, jenazah tidak infeksius lagi,” kata Pristiawan yang juga Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY itu.

Namun lonjakan kematian yang kian tak terbendung membuat petugas pemulasaran jenazah di tiap-tiap rumah sakit di DIY kewalahan. Laju jenazah yang datang membuat ruang-ruang yang ada tak muat lagi. Belum soal keterbatasan tenaga.

Pristiawan mencontohkan saat 63 pasien meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Sardjito per pukul 07.00 tanggal 3 Juli 2021 hingga pukul 07.00 tanggal 4 Juli 2021. Ketika itu, pemulasaran di ruang forensik hanya ditangani tiga orang. Sementara antrean jenazah tak hanya terjadi di ruang forensik. Melainkan juga di bangsal-bangsal isolasi, ICU, juga IGD yang antre dibawa ke ruang forensik.

Advertising
Advertising

“Kami ikut membantu mengatasi, dan sekarang sudah ada tambahan sembilan tenaga pemulasaran di sana,” kata Pristiawan.

Saat ini, dia mengungkapkan, jumlah kematian masih terus meningkat. Setidaknya dalam sehari rata-rata ada 100 jenazah infeksius yang dimakamkan berdasar protokol kesehatan. Berdasarkan data posko induk, terhitung 14-21 Juli 2021 ada 1.022 jenazah meliputi yang meninggal di rumah sakit sebanyak 804 dan meninggal saat isolasi mandiri sebanyak 218 jenazah. “Dan ini sudah dilempar kepada publik soal kapasitas rumah sakit untuk pemulasaran sudah penuh,” kata Pristiawan.

BPBD DIY kemudian membuka rekrutmen relawan pemulasaran jenazah sekaligus mengadakan pelatihan. Pelaksanaannya dengan melibatkan jaringan satgas-satgas di kabupaten dan kota hingga tingkat kelurahan. Saat ini telah ada dua relawan pemulasaran yang dilatih tim posko induk yang ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta.

Baca juga:
Jenazah Covid-19 Bisa Dikubur di Pemakaman Umum, Ini Penjelasannya

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

7 jam lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

15 jam lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

1 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

6 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

10 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya