Covid-19: Inggris Selidiki Varian Virus Baru Lagi, B.1.621

Selasa, 27 Juli 2021 02:00 WIB

Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Inggris menyatakan sedang menyelidiki varian baru lagi dari virus corona Covid-19, yakni B.1.621. Varian mutasi ini telah ditemukan di dalam negerinya, setelah sebelumnya diketahui di beberapa negara lain termasuk Amerika Serikat, saat Inggris sedang bergulat dengan varian Delta, varian Covid-19 paling agresif saat ini.

Penyelidikan oleh Public Health England (PHE) Inggris diumumkan pada Jumat, 23 Juli 2021. Mereka menetapkan B.1.621 sebagai variant under investigation pada Rabu, 22 Juli 2021.

Sejauh ini, sudah sebanyak 16 kasus infeksi virus varian itu yang telah terdeteksi di seluruh negeri, 10 di antaranya berada di London. “Mayoritas dari kasus ini terkait dengan perjalanan internasional,” bunyi keterangan PHE, pada akhir pekan lalu.

PHE juga melaporkan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin menjadi kurang efektif. Namun, mereka sedang menguji di laboratorium untuk lebih memahami dampak mutasi pada perilaku virus.

“Dan akan mengambil semua intervensi kesehatan masyarakat yang tepat untuk mengidentifikasi dan menindaklanjuti kasus dengan tujuan membatasi penyebaran varian,” kata PHE.

Advertising
Advertising

Menurut PHE, varian itu telah ditemukan pula di Amerika Serikat (592 kasus), Portugal (56), Jepang (47), Swiss (41) dan India (23). GISAID Initiative—organisasi nirlaba internasional yang mempelajari genetika virus--juga telah mengumpulkan sebanyak 1.230 sampel kasus Covid-19 yang berisi infeksi B.1.621.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menjelaskan kasus pertama yang tercatat dari B.1.621 datang dari Kolombia pada Januari 2021. Sejak itu telah didokumentasikan di 26 negara di wilayah yang berbeda, serta data GISAID menunjukkan peningkatan jumlah negara yang melaporkan kasus infeksi varian baru ini sepanjang Juni dan Juli. Hampir setengahnya dilaporkan dari Amerika Serikat.

Secara alami, virus memang akan bermutasi dari waktu ke waktu, tidak terkecuali SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19. Hingga kini pun sudah banyak versi yang terdeteksi berbeda dari yang pertama kali diidentifikasi di Cina pada akhir 2019 lalu. Sementara banyak mutasi tidak mengubah perilaku virus, beberapa dapat memunculkan varian yang lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin.

FORBES | PHE | WHO

Baca juga:
Peneliti LIPI: Covid-19 Lokal Indonesia Kalah Agresif dari Varian Delta

Berita terkait

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

5 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

18 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

18 jam lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

19 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya