Kembali ke Kantor, Google Pertama Wajibkan Karyawan Vaksinasi Covid-19

Kamis, 29 Juli 2021 14:05 WIB

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Google akan mengharuskan karyawan menjalani vaksinasi Covid-19 sebelum mereka diizinkan kembali masuk kantor. Kabar tersebut diumumkan langsung oleh sang CEO, Sundar Pichai, melalui sebuah surat.

“Persyaratan vaksinasi Google berlaku untuk pekerja di kantor Amerika Serikat dalam beberapa minggu mendatang dan ke wilayah lain dalam beberapa bulan mendatang," kata Pichai dalam pengumumannya itu, seperti dikutip dari New Yok Times, Rabu 28 Juli 2021.

Pengumuman tersebut menandai Google sebagai salah satu perusahaan teknologi besar pertama yang mewajibkan karyawannya divaksinasi sebelum mereka kembali bekerja. Berita itu muncul sebagai bagian dari gelombang baru persyaratan vaksinasi yang didorong oleh pemerintahan Biden kepada para pegawai pemerintahan federal.

Penyebabnya, lonjakan kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat belakangan ini. Laju penularan bahkan terukur sampai tiga kali lipat daripada akhir Juni lalu. Data yang ada menyebut kebanyakan kasus baru yang muncul disebabkan infeksi virus varian Delta, dan sebagian besar pula menyerang mereka yang belum divaksin.

Bersama itu, Google juga memundurkan jadwal kembali bekerja ke kantor dari rencana semula September menjadi 18 Oktober. Langkah tersebut sama dengan Apple yang juga menunda berakhirnya kebijakan kerja jarak jauh menjadi paling cepat Oktober.

Advertising
Advertising

Selain Google, media sosial Facebook juga akan mewajibkan karyawannya di Amerika Serikat untuk vaksinasi Covid-19. Facebook Vice President of People, Lori Goler, menjelaskan saat kantor dibuka kembali akan mewajibkan siapa pun yang datang untuk bekerja di salah satu kantor Amerika harus divaksinasi.

Menurutnya, kebijakan ini akan tergantung pada kondisi dan peraturan wilayah setempat. Facebook juga akan memiliki proses khusus bagi mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis atau lainnya. Kewajiban juga akan dievaluasi untuk bisa diterapkan di wilayah lain seiring dengan perkembangan situasi.

“Kami terus bekerja dengan para ahli untuk memastikan rencana kembali ke kantor. Dan yang terpenting, kami memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua orang,” tutur Goler sambil berharap untuk bisa membuka kembali kantor di Amerika sepenuhnya pada Oktober.

Sedangkan Netflix, meminta para pemain dan beberapa kru dalam produksinya di Amerika untuk divaksinasi. Tindakan ini perlu dilakukan ketika Covid-19 varian Delta terus menyebar ke seluruh negeri.

Sebagai langkah awal, raksasa streaming itu memberi tahu tim produksinya untuk divaksinasi, karena mereka membutuhkan para pemain dan kru yang bekerja di "Zona A" pada produksi Amerika.

Sementara, Apple baru memberitahu karyawannya mengenai kebijakan yang akan mengharuskan pelanggan dan staf di sebagian besar lebih dari 270 toko ritel Amerika untuk mengenakan masker bahkan jika mereka sudah divaksin. Microsoft menolak berkomentar tentang apakah akan mengharuskan karyawan yang kembali ke kantor untuk vaksinasi Covid-19.

THE NEW YORK TIMES, THE VERGE

Baca juga:
Amerika Berubah, Penularan dan Kematian Harian Covid-19 Drop Jauh

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

4 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

17 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

18 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

20 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

22 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya