Penyakit Virus Marburg Menambah Wabah Covid-19 dan Ebola di Negara Ini

Kamis, 12 Agustus 2021 19:34 WIB

Marburg Virus. seminarsonly.com

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, penyakit infeksi virus Marburg ditemukan di Afrika Barat. Kasusnya dilaporkan di Guinea sebelah selatan, atau tepatnya di Gueckedou—daerah yang kurang dari dua bulan lalu mendeklarasikan merebaknya wabah Ebola terbaru di negara itu yang menyebabkan 12 orang meninggal. Saat yang sama Guniea juga harus berhadapan dengan gelombang ketiga wabah Covid-19.

Kementerian Kesehatan Guinea mengungkapkan, kasus itu berasal dari seorang pasien laki-laki yang datang mencari pertolongan darurat di klinik lokal di Koundou, Gueckedou pada 25 Juli lalu. Kondisinya terus memburuk dengan gejala termasuk demam, sakit kepala, lemas, sakit perut dan gusi berdarah.

Pasien itu akhirnya meninggal pada 2 Agustus lalu. Sebuah laboratorium lapangan di Gueckedou mengumpulkan sampel dari jasad pasien dan laboratorium demam berdarah nasional Guinea mengkonfirmasi si pasien telah terinfeksi virus Marburg. Institut Pasteur di Senegal juga telah mengkonfirmasi hasil itu.

Dilukiskan WHO sebagai sebuah virus yang sangat infektif atau menular yang menyebabkan demam berdarah, Marburg berasal dari keluarga yang sama dengan virus Ebola. Upaya menghambat penyebarannya menjadi sangat bergantung kepada kemampuan otoritas dan pejabat kesehatan lokal di Guniea untuk dengan cepat mendeteksi setiap kemungkinan kemunculan kasus infeksi.

“Respons terhadap wabah sedang dibangun berdasarkan pengalaman Guinea menangani Ebola yang penularannya terjadi dengan cara yang sama,” kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, Selasa 10 Agustus 2021.

Advertising
Advertising

Sebelum muncul di Guinea, wabah virus Marburg terakhir muncul di bagian lain di Afrika pada 2017, dengan tiga kasus terkonfirmasi positif. Seluruh tiga pasien itu meninggal. Pada 2005, wabah terbesar Marburg yang pernah tercatat terjadi di Angola dengan 329 orang akhirnya meninggal dari total 374 kasus.

Selain Angola, beberapa negara lain yang pernah melaporkan epideminya adalah Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda. Sementara vaksin dan beberapa opsi pengobatan kini sudah tersedia untuk Ebola, tidak halnya dengan Marburg. Perawatan yang diberikan sejauh ini termasuk rehidrasi dan mengobati setiap gejalanya yang spesifik.

Pemerintah Guinea mengatakan sedang bekerja dengan para mitranya untuk dengan cepat mengimplementasikan pelacakan kontak erat dengan pasien—sudah meninggal—itu. Harapannya bisa menemukan mereka yang sempat kontak dan dengan cepat memutus rantai penularan.

Mereka juga mengintroduksi edukasi publik dan membangkitkan kewaspadaan, seiring dengan ini adalah kali pertama penyakit infeksi virus tersebut ini terkonfirmasi di negara itu.

WHO mengatakan telah menempatkan satu tim pakar penyakit menular di Guinea selatan, dan memperkuat pemantauan lintas batas untuk bisa dengan cepat mendeteksi setiap kasusnya. Otoritas di negara tetangga pun sudah diminta bersiaga atas infeksi virus Marburg.

Gueckedou adalah memang daerah Guinea yang berbatasan dengan Sierra Leone dan Liberia. “Sistem kendali Ebola sudah diaktifkan di Guinea dan di negara tetangga krusial utuk respons darurat terhadap virus Marburg,” bunyi pernyataan WHO.

NEW SCIENTISTS, MEDICAL EXPRESS

Baca juga:
Vaksin Covid-19, WHO Minta Jangan Dulu Bagikan Dosis Vaksin Keitiga

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

9 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

15 jam lalu

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

Badan Tim Nasional (BTN) memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 menghadapi Guinea

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

19 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

1 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

1 hari lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

1 hari lalu

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya