Mesin Kupas Kentang Buatan Mahasiswa dan Dosen, Simak Kecepatannya

Sabtu, 14 Agustus 2021 20:41 WIB

Mesin pengupas kentang buatan tim mahasiswa dan dosen Fakultas Rekayasa Industri Telkom University. Dok.Telkom University

TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa dan dosen Fakultas Rekayasa Industri Telkom University membuat mesin pengupas kentang. Dari hasil uji coba, kentang seberat tiga kilogram bisa dikupas secara singkat. Rekor waktunya 58 detik.

Mesin pengupas kentang itu berbentuk silinder. Diameternya sekitar 40-an sentimeter setinggi 70-an sentimeter. Menurut dosen pembimbing tim sekaligus penggagasnya, Rosad Ma'ali Elhadi, kapasitas maksimalnya bisa mencapai 5 kilogram kentang berbagai ukuran. “Idealnya 4 kilogram,” katanya kepada Tempo, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Di bagian dalam tabung mesin dipasang pelat stainless steel berlubang namun tidak tajam. Kentang yang dimasukkan kemudian diputar mesin dengan motor penggerak 1 PK. Daya listriknya 750 watt. “Jadi ada gesekan kentang ke dinding dari atas ke bawah terus,” ujarnya.

Sambil memutar dan mengupas, mesin mengalirkan air sehingga kentang langsung bersih begitu dikeluarkan dari alat. “Beda prinsip dengan alat yang ada di pasaran, ini waktunya lebih cepat, higienis, dan food grade,” klaim Rosad. Namun pada kentang yang legok, bagian kulitnya tetap harus dikupas dengan tangan.

Latar belakang pembuatan teknologi tepat guna itu, kata Rosad, untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah berbahan baku kentang seperti pembuat keripik kentang dan katering, yang harus mengupas kentang dalam jumlah banyak. Saat uji coba mesin bersama warga di Desa Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu, tim mengadu kecepatan alat dengan tiga orang pengupas kentang.

Advertising
Advertising

Setiap pengupas mendapat kentang satu kilogram. Waktu tercepat mengupasnya, kata Rosad, yaitu tujuh menit, dan yang terlama 12 menit. “Yang pakai alat, mengupas kentang tiga kilogram selesai semuanya dalam 58 detik dan bersih,” ujarnya.

Mesin itu juga dilengkapi penampung kulit kentang kupasan. Limbahnya, menurut Rosad, bisa langsung ditebarkan di kolam ikan sebagai pakan. “Itu ikan-ikan seperti lele suka,” kata dia.

Rencananya mesin itu akan diusung tim mahasiswa ke Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Alat itu juga dipersiapkan untuk program Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2021.

Baca juga:
Mahasiswa Buktikan Bias Twitter Terhadap Kulit Gelap dan Wajah Tua

Berita terkait

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

18 jam lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

3 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

4 hari lalu

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

4 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

4 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

5 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

6 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

6 hari lalu

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.

Baca Selengkapnya