Pasien Covid-19 di Surabaya Tunjukkan Nilai CT Ekstrem Rendah, Varian Barukah?

Reporter

Antara

Sabtu, 11 September 2021 06:59 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Surabaya, Jawa Timur, ditemukan bergejala tidak umum. Tim peneliti dari Universitas Airlangga sedang melakukan whole genome sequencing terhadap sampel dari para pasien yang merupakan pekerja migran itu untuk kemungkinan infeksi virus corona Covid-19 varian baru.

"Apakah termasuk varian baru, tentunya kita tunggu hasil pemeriksaan WGS yang dilakukan oleh Universitas Airlangga," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat sore 10 September 2021.

Nadia menerangkan, pasien yang menunjukkan gejala tidak umum itu berasal dari kelompok pekerja migran Indonesia yang baru pulang ke Jawa Timur. Gejala yang dilaporkan berupa cycle threshold value yang sangat rendah, yakni berada di angka 1,8 dari kondisi umum 25 hingga paling rendah di angka 15.

CT value merupakan nilai yang muncul dalam pemeriksaan reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction, PCR) sebagai golden standard dalam pemeriksaan Covid-19. Nilai CT lebih tinggi menunjukkan konsentrasi virus dalam sampel yang diperiksa lebih sedikit, sehingga perlu lebih banyak siklus pemeriksaan untuk bisa mendapati keberadaannya.

Sebaliknya, semakin nilai CT itu rendah menandai konsentrasi virus semakin besar sehingga lebih mudah dideteksi oleh reaksi di PCR. Sebelumnya, nilai CT rendah ini digunakan sebagai indikasi infeksi virus corona Covid-19 varian Delta yang telah diketahui memiliki daya tular tertinggi dibandingkan varian awal SARS-CoV-2.

Kini, apa yang ditemukan pada pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Surabaya dikhawatirkan menjadi tanda infeksi mutasi virus yang baru lagi. Namun Nadia menegaskan bahwa nilai CT bukanlah penentu kemunculan varian baru dari virus yang muncul pertama di Wuhan, Cina, tersebut.

"CT value tidak bisa menggambarkan apakah ini termasuk varian baru atau tidak tapi yang bisa memastikan adalah hasil laporan whole genome sequencing karena kita bisa memetakan mutasi yang terjadi dan mencocokkan dengan primernya," katanya.

Kejanggalan lain yang dilaporkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Surabaya adalah jangka waktu kesakitan pasien yang lebih dari dua pekan. Ini melebihi batas umum inkubasi SARS-CoV-2 di tubuh manusia selama ini. CT value pasien umumnya, menurut Siti Nadia, akan bertahap naik dan membaik menjelang pekan kedua sejak terjadi infeksi.

Nadia menegaskan sampai saat ini pemerintah melalui sejumlah instansi terkait belum mendeteksi varian baru virus corona Covid-19 di Indonesia. Dia merujuk kepada varian Mu atau B. 1.621, varian terbaru yang mengisi daftar variant of interests dari WHO.

"Kami terus memperketat penjagaan di pintu masuk perjalanan internasional di seluruh daerah serta mendorong Satgas Bandara dan pemerintah daerah menjalankan protokol karantina sesuai dengan surat edaran yang berlaku," katanya.

Advertising
Advertising

Varian Mu menjadi perhatian terbaru para peneliti dunia karena memiliki mutasi-mutasi yang memungkinkannya mampu menerobos pertahanan yang dibuat vaksin yang ada saat ini. Varian baru Covid-19 ini dideteksi pertama di Kolombia.

Baca juga:
Eksperimen Ini Menerangkan Kenapa Covid-19 Bisa Begitu Mematikan

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

11 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

8 hari lalu

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

Pengamat politik Unair sebut sengketa pilpres bisa diterima jika berdasarkan bukti hukum di persidangan. Bagaimana jika sarat tekanan politik?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

12 hari lalu

5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

sebanyak lima bidang keilmuan Unair menempati posisi 300 hingga 200 dunia. Posisi ini sekaligus menjadikan lima bidang keilmuan itu sebagai peringkat

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

18 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya