Makna di Balik Warna-warni dan Logo Google yang Kerap Bersalin Rupa

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 September 2021 19:19 WIB

Logo Google. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Google merupakan salah satu perusahaan yang saat ini tengah merajai pasar teknologi global. Sebagai salah satu perusahaan terbesar, Google memiliki banyak produk dan anak perusahaan. Beberapa di antaranya adalah YouTube, Android, dan Gmail.

Meskipun memiliki banyak produk dan anak perusahaan, Google tetap memiliki ciri tersendiri yang tidak bisa dilupakan oleh banyak orang. Salah satu ciri tersebut adalah logo ikonik dari Google. Kini, Google dikenal dengan logo berwarna-warni, yang masing-masing warnanya terdapat pada font atau huruf pembentuk kata “Google”.

Namun, logo Google yang dulu ternyata sangat berbeda dengan yang sekarang. Saat pertama kali dikembangkan pada 1996, Google masih memakai nama “BackRub”. Dilansir dari 1000logos.net, Nama tersebut dipilih oleh Sergey Brin dan Larry Page, dua penemu Google, karena sejalan dengan tujuan aplikasi yang mereka kembangkan, yakni meraba-raba situs Internet untuk mencari suatu informasi.

Dengan nama yang berbeda, BackRub pun punya logo yang berbeda pula. Logo BackRub berupa tulisan “BackRub” merah dengan latar belakang sebuah tangan yang sedang meraba-raba punggung. Dilansir dari businessinsider.com, logo dan nama BackRub tidak bertahan lama. Dua penemu Google mulai merasa bahwa nama BackRub terlalu aneh dan para pengguna BackRub merasa bahwa logo search engine tersebut terlalu mengerikan.

Menanggapi hal tersebut, Sergey Brin dan Larry Page pun mengubah nama BackRub. Mereka mengubah nama BackRub menjadi Google yang berawal dari kesalahan ejaan. Dilansir dari wired.com, pada awalnya, Sergey dan Larry ingin mengubah nama BackRub menjadi Googol, yang dalam bahasa matematika berarti angka 1 diikuti dengan 100 angka nol.

Advertising
Advertising

Semenjak berganti nama, Google mengubah logonya menjadi lebih berwarna. Dilansir dari fabrikbrands.com, pilihan warna dalam logo Google dipilih oleh Ruth Kedar, seorang asisten profesor dari Universitas Stanford. Kedar memilih varian warna pokok; yang terdiri dari biru, hijau, kuning, dan merah; karena warna tersebut mudah dikenali oleh banyak orang. Harapannya, orang-orang akan lebih mudah mengenal dan mengingat Google.

Pada 2015, logo Google kembali mengalami perubahan. Kali ini, perubahan terjadi pada tipe font atau huruf yang dipakai. Tipe huruf yang dipakai Google sejak 2015 hingga saat ini adalah sans-serif. Dilansir dari graphicsprings.com, penggunaan font tersebut bertujuan untuk membuat warna Google menjadi lebih cerah, tetapi tetap minimalis. Logo tersebut membuat Google tampak memiliki semangat baru dan lebih dekat dengan anak muda.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Sundar Pichai, Kisah Lelaki Asal Tamil Nadu ini Pimpin Google Sejak 2015

Berita terkait

Google Rilis Fitur Find My Device Terbaru, Ponsel Android Hilang Semakin Mudah Ditemukan

3 jam lalu

Google Rilis Fitur Find My Device Terbaru, Ponsel Android Hilang Semakin Mudah Ditemukan

Google mengumumkan peningkatan fitur Find My Device untuk melacak perangkat Android. Diklaim lebih akurat dibanding sistem sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

10 jam lalu

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

Google tingkatkan pengalaman pencarian dengan AI generatif Gemini, menawarkan AI Overviews untuk jawaban cepat, perencanaan, dan pencarian dengan video.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

10 jam lalu

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

Google mempunyai fitur canggih yang memungkinkan seseorang untuk mencari judul lagu hanya dengan suara. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

16 jam lalu

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

Google menebalkan fitur keamanan anti maling pada sistem android 10 dan 15. Ponsel yang dicuri semakin sulit dibobol.

Baca Selengkapnya

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

1 hari lalu

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

Aplikasi Sora OpenAI dituding melanggar hak cipta dan mendapatkan referensi dari YouTube. Google akan mengusut masalah ini.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

1 hari lalu

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

Disebut-sebut, Apple kerja sama dengan OpenAI dan Google dipicu upayanya untuk ekspansi ke ranah teknologi AI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

1 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

1 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

Google Coba Jalankan ChromeOS di Android, Ingin Saingi Samsung DeX?

2 hari lalu

Google Coba Jalankan ChromeOS di Android, Ingin Saingi Samsung DeX?

Google hadirkan ChromeOS ke perangkat Android. Tim Android Authority telah berhasil jalankan ChromiumOS pada mesin virtual dengan kode "ferrochrome."

Baca Selengkapnya