Kehamilan Tak Dikehendaki di Yogya Selama Pandemi Melesat

Rabu, 29 September 2021 21:30 WIB

Ibu hamil saat mengikuti vaksin untuk ibu hamil dan menyusui di Kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta, Jumat 10 September 2021. Sebanyak 1.754 ibu hamil di Ibu Kota hingga saat ini sudah mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama setelah Kementerian Kesehatan mengizinkan pemberian vaksin tersebut pada 2 Agustus 2021. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat angka kehamilan tidak dikehendaki atau KTD meningkat di tengah pandemi Covid-19.

“Jika sepanjang 2019 angka KTD itu 939 kasus, maka sepanjang 2020 naik 2,3 persen menjadi 1.032 kasus,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Yogyakarta Prahesti Fajarwati dalam dialog daring Rabu, 29 September 2021.

Adapun sampai pertengahan tahun ini atau hingga Juni 2021, ujar Prahesti, kasus KTD trennya mengalami penurunan dibanding tahun lalu yakni sebesar 1,79 persen.

Kenaikan kasus kehamilan tak dikehendaki saat pandemi Covid-19 di Yogyakarta pada tahun pertama pandemi 2020 menjadi tertinggi sepanjang lima tahun terakhir atau sejak 2015 yang tak pernah melampaui 1.000 kasus dalam setahun.

Pada 2015 angka KTD di Yogyakarta sebesar 976, lalu 2016 sebesar 930 kasus, 2017 sebesar 901 kasus, dan pada 2018 sebesar 809 kasus. “Dari tahun 2020 itu, KTD yang statusnya yang menikah 570 kasus dan statusnya yang tidak menikah 462 kasus,” ujar Prahesti.

Advertising
Advertising

Prahesti menuturkan kasus KTD dari pasangan yang sudah menikah dipicu karena berbagai faktor, misalnya program keluarga berencana (KB) gagal atau belum merencanakan tapi kebobolan. “Program KB gagal ini bisa dipicu berbagai faktor, salah satunya pasangan suami istri masih takut mendatangi fasilitas layanan kesehatan saat pandemi,” ujarnya.

“Kami belum tahu persis, apakah meningkatnya KTD saat pandemi ini juga karena faktor banyak warga lebih banyak di rumah atau work from home, itu masih asumsi,” Prahesti menambahkan.

Ketika kasus KTD melesat, data berbeda justru muncul dari jumlah ibu hamil yang mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Dinas Kesehatan Yogyakarta mencatat jika pada 2019 jumlah ibu hamil di Yogyakarta sebanyak 49.037 maka pada 2020 menurun menjadi 45.586 ibu hamil saja.

“Sampai Juni 2021 ini, angka ibu hamil juga tercatat 22 ribu orang,” ujar Prahesti. Penurunan angka ibu hamil ini, ujar Prahesti, karena saat memasuki masa pandemi ada imbauan dari penyuluh KB di wilayah menunda kehamilan karena fasilitas layanan kesehatan tengah menangani kasus penularan Covid-19.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat angka kehamilan tak direncanakan secara nasional pada masa pandemi Covid-19 sebesar 20,3 persen. “Ada dua penyebab utama meningkatnya kasus KTD selama pandemi ini,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Pertama karena pasangan usia subur pascapersalinan atau pascaabortus tidak segera melakukan kontrasepsi. “Contohnya hari ini ada orang melahirkan, sebetulnya saat ditanya dia tak mau melahirkan lagi dalam waktu dekat, tapi dia juga sekaligus tidak memakai alat kontrasepsi,” kata Hasto.

Mantan Bupati Kulon Progo Yogyakarta dua periode itu menuturkan sumber kehamilan tak diinginkan kedua berasal dari pasangan tak menikah yang tak memahami soal kesehatan reproduksi sehingga terpicu seks bebas.

“Untuk menekan kasus KTD selama pandemi ini harus diubah strateginya. Kami meminta penyuluh KB jemput bola ke rumah-rumah, tak masalah membawa alat-alat kontrasepsi atau membuka layanan sedekat mungkin di tengah masyarakat,” kata Hasto.

Baca:
Vaksinasi Covid-19 Tembus 80 Persen, Yogya Tetap Larang Konser dan Resepsi

Berita terkait

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

3 jam lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

12 jam lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

12 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

14 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

3 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

3 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya