CT Value Rendah di Kasus Covid-19 PON Papua, Ahli Ingatkan Soal Pengawasan

Kamis, 7 Oktober 2021 10:13 WIB

Warga menyaksikan pertandingan babak enam besar sepak bola putra PON XX Papua antara tim Papua melawan tim Aceh di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Rabu, 6 Oktober 2021. PON XX tetap ramai penonton meski telah ditemukan kasus Covid-19 di gelaran tersebut. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 29 orang terdiri dari atlet, ofisial, dan panitia pelaksana Pekan Olahraga Nasional XX Papua telah terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka tersebar di beberapa tempat: 13 orang di Timika, tujuh orang di Kabupaten Jayapura, enam orang di Kota Jayapura, dan tiga orang di Merauke. Dengan asumsi seluruh peserta telah lolos tes PCR sebelum PON digelar, infeksi Covid-19 bisa dipastikan didapat karena tertular di Papua.

“Jadi 3T atau pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) harus digiatkan di Papua,” ujar Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditamadia, dalam keterangan tertulis Rabu malam, 6 Oktober 2021.

Tjandra meminta agar penelusuran harus dilakukan kepada semua orang yang kontak dengan ke-29 orang itu. Jika target penelusuran dari satu orang diperiksa sedikitnya 15 kontak, maka setidaknya harus diperiksa 450 orang termasuk sesama atlet, ofisial, petugas hotel dan lainnya. "Jika mengikuti aturan yang dulu, yang diperiksa 30 kontak, maka artinya yang harus diperiksa 900 orang, termasuk masyarakat setempat yang mungkin kontak juga," katanya.

Tjandra yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 itu mencatat beberapa kasus positif disertai CT value rendah. Dia berharap contact tracing melibatkan pula pemeriksaan whole genome sequencing. Ini karena CT value rendah biasa diasosiasikan dengan keberadaan infeksi varian baru SARS-CoV-2 yang lebih ganas.

“Kedisiplinan protokol kesehatan penonton dan pertandingan olahraga harus jauh lebih ditingkatkan,” tutur Tjandra memperingatkan.

Advertising
Advertising

Selain itu, Tjandra juga menyarankan agar pengawasan harus lebih digiatkan agar mendapatkan tren yang baik, dan harus dikaitkan dengan tiga hal yakni lokasi, jenis olahraga yang ada, serta karakteristik penonton di lokasi itu. Sementara untuk atlet yang terinfeksi Covid-19 sebaiknya segera ditangani, jangan hanya mengikuti panduan isolasi yang sekian hari selesai, lalu bebas.

“Kalau atlet nanti pulang ke daerahnya masing-masing maka masih perlu dalam pengawasan," katanya sambil menambahkan, "Akan baik juga kalau keluarganya diawasi karena kemungkinan kontak."

Baca juga:
Kapal Induk Amerika Dihargai Satu Sen Dolar, Ini Penuturan Pembeli

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

18 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya