Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Kamis, 14 Oktober 2021 21:31 WIB

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)

TEMPO.CO, Bandung - Tim paleontolog tengah meneliti jejak fosil hewan di wilayah Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Temuan tim sejauh ini, di antaranya tulang kaki gajah, separuh tengkorak, dan geligi dari kelompok hewan bovidae seperti sapi, kerbau, dan banteng.

“Di bagian tanahnya juga ditemukan seperti pecahan gigi atau tulang dan tanduk rusa,” kata Sukiato Khurniawan, paleontolog dari Departemen Geosains Universitas Indonesia, Kamis, 14 Oktober 2021.

Lokasi temuan di sebuah daratan yang muncul di area Waduk Saguling. Bentuk daratannya yang seperti pulau kecil itu dinamakan warga lokal sebagai Sirtwo. Pulau itu sebelum kedatangan tim telah menjadi lokasi tujuan wisata.

Salah satu lokasi temuan fosil di Pulau Sirtwo Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat. (Dok.Tim Paleontologi)

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan. “Posisinya yang paling bawah sedang dipertimbangkan untuk diselamatkan adalah fosil kaki gajah,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Alasannya, fosil itu sangat dekat dengan muka air waduk yang jaraknya sekarang sekitar 1 meter. Tim kini sedang melakukan pemetaan fosil mana saja yang perlu diselamatkan. “Kalau dari rekomendasi kami ada dua fosil, yaitu kaki gajah dan semacam tengkorak banteng atau kerbau,” ujarnya.

Musim hujan akan menaikkan tinggi permukaan air waduk. Tim mengkhawatirkan setelah airnya surut kemudian fosilnya sudah hilang.

Tim peneliti juga melibatkan paleontolog dari Institut Teknologi Bandung, Mika Rizki Puspaningrum, dan dua orang geolog ITB. Selain itu ada Muhammad Malik Ar Rahiem dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, dan Moch. Rizky Hardjadinata, pengelola wisata Sirtwo Island.

Sementara ini belum bisa diketahui atau diduga umur fosil temuan itu. Tim masih berusaha mencari pecahan seperti arang untuk dianalisis penanggalannya atau carbon dating. “Kita belum dapatkan itu,” ujar Sukiato.

Arti penting temuan fosil ini, menurutnya, karena belum banyak temuan jejak makhluk purba di wilayah barat Jawa Barat. Dari riset fosil, bisa untuk mencari indikasi lingkungan purba daerah Waduk Saguling, iklimnya, apakah lingkungannya dulu berupa hutan atau padang rumput.

Selain itu, tim juga berharap bisa menemukan fosil manusia purba atau bekas kegiatannya, juga interaksinya dengan hewan-hewan selama hidup di lingkungan yang kini menjadi Waduk Saguling.

Baca:
Bagaimana Nenek Moyang Manusia Tiba-tiba Kehilangan Ekor Jutaan Tahun yang Lalu?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

23 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

1 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

1 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

2 hari lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

3 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

4 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya