Ahli Israel Beberkan Hasil Respons Imun dari 3 Vaksin Covid-19

Senin, 18 Oktober 2021 17:48 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan tim ahli di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) telah membandingkan respons imun yang disebabkan oleh tiga vaksin Covid-19 selama periode tindak lanjut delapan bulan, yaitu vaksin berbasis mRNA yang dikenal sebagai BNT162b2 (Pfizer-BioNTech), mRNA-1273 (Moderna), dan vaksin satu kali suntikan Ad26.COV2.S (Johnson & Johnson).

Mereka mengevaluasi 61 peserta dari berbagai tingkat antibodi, sel T dan produk kekebalan lainnya pada dua hingga empat minggu setelah imunisasi lengkap—waktu kekebalan puncak—hingga delapan bulan setelah vaksinasi.

Selain itu, ada 31 peserta menerima vaksin BNT162b2, 22 menerima vaksin mRNA-1273 dan delapan menerima vaksin Ad26.COV2.S. “Vaksin mRNA ditandai dengan respons antibodi puncak tinggi yang menurun tajam pada bulan keenam dan menurun lebih lanjut pada bulan kedelapan,” ujar penulis studi Dan H. Barouch, direktur Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di BIDMC, Jumat, 15 Oktober 2021.

Barouch membantu mengembangkan platform vaksin Ad26 bekerja sama dengan Johnson & Johnson. Menurutnya, vaksin Ad26 suntikan tunggal menginduksi respons antibodi awal yang lebih rendah. “Tetapi respons ini umumnya stabil dari waktu ke waktu dengan sedikit atau tanpa bukti penurunan."

Tim yang penelitiannya diterbitkan di New England Journal of Medicine juga menemukan bahwa mRNA-1273 menimbulkan respons antibodi yang umumnya lebih tinggi dan lebih tahan lama daripada BNT162b2. Ketiga vaksin menunjukkan reaktivitas silang yang luas terhadap varian SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Advertising
Advertising

Temuan ini memiliki implikasi penting untuk memahami bagaimana kekebalan vaksin dapat berkurang seiring waktu. Namun, para peneliti menunjukkan bahwa tanggapan kekebalan yang tepat yang diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap SARS-CoV-2 belum ditentukan.

Penulis studi lainnya, Ai-ris Y. Collier, menerangkan, meskipun tingkat antibodi penetralisir menurun, respons sel T yang stabil dan fungsi antibodi non-penetral pada 8 bulan dapat menjelaskan bagaimana vaksin terus memberikan perlindungan yang kuat terhadap Covid-19 yang parah. "Mendapatkan vaksinasi (bahkan selama kehamilan) masih merupakan alat terbaik yang kita miliki untuk mengakhiri pandemi,” tutur Collier, seorang spesialis kedokteran ibu-janin di BIDMC.

MEDICAL XPRESS | NEW ENGLAND JOURNAL OF MEDICINE

Baca:
FDA dan CDC Mulai Evaluasi Suntikan Vaksin Booster Moderna dan Janssen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

2 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

3 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

3 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

6 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

14 jam lalu

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

17 jam lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

18 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

18 jam lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

19 jam lalu

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

Mesir mengikuti langkah Afrika Selatan yang akan melaporkan Israel ke ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

23 jam lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya