Terkini dari Gunung Merapi: Awan Panas Absen, Hujan jadi Perhatian

Jumat, 29 Oktober 2021 22:00 WIB

Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Kamis 9 September 2021. Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Kamis, 9 September 2021 pukul 00:00-06.00 WIB telah terjadi 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan tak ada aktivitas awan panas guguran dari Gunung Merapi yang terjadi sepekan terakhir. Dari periode pengamatan 22-28 Oktober 2021, Merapi terpantau mengeluarkan guguran lava pijar saja.

"Pekan ini teramati sebanyak 30 kali lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Jumat 29 Oktober 2021.

Hanik menuturkan, meskipun intensitas kegempaan Merapi sepekan ini lebih rendah dibandingkan dengan pekan lalu namun jumlah gempa tektonik di tubuh Merapi masih cukup tinggi pada minggu ini. "Gempa tektonik yang tinggi ini tidak sampai mempengaruhi aktivitas Merapi," kata Hanik yang menyatakan status Merapi tetap di Level 3 atau Siaga.

Periode pengamatan sepekan ini juga tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi baik kubah barat daya maupun kubah tengah yang signifikan. Hanik menyebut volume kubah lava barat daya saat ini 1.609.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.

Yang sedikit membedakan, ujar Hanik, intensitas curah hujan di Gunung Merapi perlahan meningkat akhir Oktober ini menjadi sebesar 31 milimeter per jam. Kondisi ini sempat terpantau selama 35 menit dari Pos Pengamatan Merapi Ngepos pada 27 Oktober 2021.

Advertising
Advertising

Belum sampai memicu terjadi banjir lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi, tapi semakin intensnya curah hujan akhir Oktober ini sudah diantisipasi Pemerintah Kabupaten Sleman. Antisipasi berupa penerbitan surat edaran nomor 360/2824 tentang Peningkatan Respon Kebencanaan Sebagai Langkah Antisipatif Bencana Hidrometeorologis.

"Utamanya kawasan wisata yang memiliki aktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan daerah lereng-lereng seperti di wilayah Kecamatan Prambanan yang berpotensi bencana tanah longsor," kata Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono.

Baca juga:
Hidung Pesawat Airbus Sampai Robek Ditabrak Burung Nasar

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

16 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

4 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

5 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya