Punya Kesamaan, Gempa Darat di Karangasem Bali 2021 Perulangan 2017?

Minggu, 14 November 2021 16:42 WIB

Gempa darat pada 16 Oktober 2021 menimbulkan banyak kerusakan di Kabupaten Karangasem dan Bangli, Provinsi Bali. (PVMBG)

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa merusak di Karangasem, Bali, pada 16 Oktober 2021 punya beberapa kesamaan dengan peristiwa gempa pada 9 November 2017. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sumber kedua gempa itu sama berada di darat, bermagnitudo 4,8, dan dari kedalaman dangkal 10 kilometer. Lokasi sumber kedua gempa itu pun berdekatan.

Hasil analisis BMKG, gempa pada Sabtu, 16 Oktober 2021, pukul 03.18 WIB atau 04.18 WITA bermagnitudo 4,8 berpusat di darat dari kedalaman 10 kilometer. Koordinat titik pusat gempanya yaitu 115,45 derajat Bujur Timur dan 8,32 derajat Lintang Selatan. Lokasi pusat sumber gempa itu berjarak sekitar 18,4 kilometer arah timur laut Kota Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Setelah itu muncul beberapa kali gempa susulan, di antaranya bermagnitudo 3,8. Gempa merusak seribuan bangunan, menimbulkan tiga korban jiwa, puluhan luka berat di Karangasem dan Bangli.

Sementara gempa sebelumnya di Karangasem, Bali, terjadi pada Kamis, 9 November 2017 pukul 04.54 WIB atau 05.54 WITA. Kekuatannya berdasarkan pemutakhiran data bermagnitudo 4,8 dari kedalaman 10 kilometer. Adapun pusat sumber gempanya berdekatan dengan 2021. Lokasi titik koordinatnya, yaitu 8,3 derajat Lintang Selatan dan 115,55 derajat Bujur Timur.

Sebelumnya, menurut keterangan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, kedua gempa itu akibat aktivitas sesar aktif yang belum teridentifikasi. Soal beberapa kesamaan gempa itu, dia akan mempelajarinya.

Advertising
Advertising

Sementara peneliti gempa dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo mengatakan pusat gempa Karangasem, Bali, pada 2017 dan 2021 itu relatif berdekatan. “Kemungkinan bersumber dari sesar aktif yang sama, ini menarik untuk dilakukan kajian,” katanya yang dikonfirmasi Sabtu, 13 November 2021.

Soal kemiripan kedua gempa 2017 dan 2021 itu, kata Supartoyo, belum ada data yang cukup untuk dikaitkan dengan perulangan atau periodesasi gempa darat Karangasem. Banyak faktor terkait, menurutnya, untuk menentukan periode ulang suatu gempa. “Pada tahap awal ini mengidentifikasi atau memetakan jalur sebaran dan zona sesar aktif itu,”ujarnya.

Tim peneliti PVMBG baru-baru ini menemukan indikasi atau temuan awal keberadaan sesar aktif terkait Gempa Karangasem Bali. Sementara ini, panjang sesar itu diketahui 9 kilometer. Bentangan sesarnya punya kelurusan arah timur laut – barat daya dan terletak di antara Gunung Agung dan Batur. Sesar mendatar itu diperkirakan mampu menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo 6,2.

Baca:
Dampak Gempa Karangasem Bali, Pemukiman Rusak Hingga Kaldera Gunung Ambrol

Selalu
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

6 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

6 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

7 jam lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

7 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

9 jam lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

9 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

9 jam lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

10 jam lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

12 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya