Misteri Dahsyatnya Awan Panas Semeru, Guguran Meluncur tak Sejauh Tahun lalu

Senin, 6 Desember 2021 01:00 WIB

Gunung Semeru erupsi. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, menyatakan masih mempelajari penyebab awan panas guguran dari erupsi Gunung Semeru pada Sabtu sore, 4 Desember 2021, berdampak sangat luas. Erupsi Semeru yang lebih besar daripada itu sebenarnya tercatat pernah terjadi 1 Desember 2020 lalu, tapi dampaknya tidak sebesar Sabtu lalu.

“Kalau kita lihat erupsi Semeru pada 1 Desember 2020, awan panas guguran saat itu mencapai 11 kilometer dari puncak. Yang terjadi kemarin masih pada jarak sekitar 4 kilometer," kata Kepala PVMBG, Andiani, Minggu 5 Desember 2021.

Pada erupsi Sabtu lalu, Andiani menuturkan, peralatan seismograf merekam getaran yang disusul munculnya awan panas guguran pada pukul 14.50 WIB. Awan panas guguran teramati sejauh 4 kilometer dari puncak, atau 2 kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara.

Belum juga sebaran dan jarak luncurnya itu bisa dipastikan, awan panas guguran terulang lagi pada Minggu, 5 Desember 2021. "Pagi tadi jam 5 dan jam 10 tapi dengan jarak luncur tidak sejauh seperti kemarin,” kata dia.

Andiani langsung mengirim tim untuk verifikasi di lapangan. Mereka sekaligus memeriksa lokasi ditemukannya korban jiwa akibat erupsi dan awan panas yang terjadi Sabtu, menyesuaikannya dengan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) letusan Gunung Semeru yang sudah dimiliki.

Advertising
Advertising

"Teman-teman masih sulit mencapai lokasi," kata Andiani mengabarkan. Per Minggu malam, jumlah korban jiwa akibat awan panas Semeru berjumlah 14 orang dan puluhan lainnya luka-luka.

Warga menyelamatkan diri saat Gunung Semeru meletus di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 4 Desember 2021. Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan awan panas yang mengakibatkan hujan abu di Kabupaten Lumajang dan Malang. ANTARA FOTO/Hermawan

Peringatan dini awan panas guguran Gunung Semeru, menurut Andiani, sudah disampaikan mulai 1 dan 2 Desember lalu. Awan panas pada 1 Desember teramati memiliki jarak luncur 1700 meter dari puncak, atau 700 meter dari aliran lava dengan arah luncuran menuju tenggara.

Kendati saat itu tidak bisa teramati secara visual karena puncak tertutup kabut, tapi peningkatan aktivitas berupa awan panas guguran telah dapat dipastikan. Laporannya, kata Andiani, sudah dibuat pula ditujukan ke pemerintah daerah setempat.

Foto udara guguran awan panas Gunung Semeru terlihat dari Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 5 Desember 2021. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa pada hari ini sedikitnya terjadi dua kali guguran awan panas. ANTARA/Zabur Karuru

Andiani mengatakan, saat ini status aktivitas gunung api di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, itu masih dipertahankan dalam status Level 2 atau Waspada. Pertimbangannya, aktivitas kegempaan yang dominan berupa gempa dangkal.

“Dari kegempaan tidak menunjukkan adanya gempa-gempa tektonik dalam yang menunjukkan pergerakan magma ke permukaan," katanya sambil menjelaskan gempa-gempa yang sifatnya permukaan seperti gempa awan panas guguran, embusan, dan gempa-gempa letusan.

Andiani mengatakan, terjadi letusan Gunung Semeru dengan ketinggalan kolom abu vulkanik tidak lebih dari 500 meter.

Baca juga:
Peneliti: Abu Vulkanik Semeru Bisa Percepat Awan Badai Tumbuh

KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Senin 6 Desember 2021, Pukul 20.20 WIB, untuk memperbaiki kesalahan penulisan nama Kepala PVMBG Andiani. Terima kasih.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

23 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

3 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

4 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

4 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

4 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya