Ular Sanca Bermunculan di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, Warga Ketakutan

Reporter

Antara

Selasa, 4 Januari 2022 20:54 WIB

Ilustrasi ular piton. Reuters

TEMPO.CO, Lebak - Para pedagang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, sedang ketakutan karena keberadaan ular. Belasan ekor anakan ular sanca (piton) telah mereka temukan dan tangkap, serta kesaksian ada satu yang berukuran tubuh sebesar tiang listrik

Satu pedagang, Soleh (55 tahun), mengungkap ular sanca besar dilihatnya sedang menelan seekor kucing di sekitar tempat pembuangan sampah. "Kami, sejak sepekan terakhir ini, menemukan sebanyak 13 ekor sanca anakan," katanya, Selasa 4 Januari 2021.

Soleh menyebutkan kalau ular sanca juga ular kobra berulang kali ditemukan berkeliaran di selokan atau drainase, jalan raya, dan bahkan masuk kios. Diduga dipicu musim hujan, kemunculan ular-ular itu diaku meneror warga setempat.

Agus (55), seorang pedagang burung, mengaku kerap menemukan ular sanca dan ular kobra saat buka kios pagi. "Kami selalu ketakutan saat membuka kios. Selalu waspada dan hati hati guna menghindari ular sanca dan ular kobra," katanya.

Yunus (50), seorang pemulung, mengatakan sudah dua kali hampir terkena serangan ular kobra yang berkeliaran di sekitar tempat sampah Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung. "Kami melihat ular kobra dengan panjang sekitar lima meter menyerang dan akhirnya kami berlari," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama berjanji menerjunkan tim ke lokasi pada Rabu 5 Januari 2021. Dugaannya, peningkatan populasi ular sanca yang meresahkan pedagang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung bersumber dari kawasan pepohonan dan rumput ilalang yang tumbuh di kawasan tanah bekas pabrik minyak peninggalan zaman kolonial Belanda.

Saat ini, tanah bekas pabrik minyak tersebut telantar. "Kami minta pedagang maupun warga setempat agar waspada serangan ular sanca maupun ular kobra itu, terlebih memasuki musim hujan," kata Febby, Selasa.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Kapsul Bunuh Diri Futuristis Ini Akan Digunakan pertama di Swiss


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

3 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

5 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

13 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

14 hari lalu

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.

Baca Selengkapnya