Panel Antipeluru Buatan ITB Tahan Tembakan Sniper Berjarak 5 Meter

Kamis, 13 Januari 2022 06:42 WIB

Ilustrasi rompi antipeluru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat panel antipeluru memakai bahan lokal karet dan serat rami. Panel itu lolos uji tembak dengan senapan penembak runduk alias sniper dari jarak lima meter.

“Kecepatan pelurunya tinggi hingga 856 meter per detik dan tidak tembus, maka itu kami happy atas hasilnya,” kata Ketua Tim Mardiyati kepada Tempo, Rabu 12 Januari 2022.

Selain Mardiyati, tim juga beranggotakan Ahmad Nuruddin, Arief Hariyanto, Steven, Onny Aulia Rachman, dan Muhammad Hisyam Ramadhan yang seluruhnya berasal dari Laboratorium Polimeter Material. Adapun pengujian bekerja sama dengan PT Pindad.

Waktu pengujiannya pada 18 November 2021, oleh staf Pindad, dengan peluru dan senapan buatan pabrik senjata di Bandung itu. Jenis senjata yang dipakai yaitu SPR-3 kaliber 7,62 milimeter.

Saat pengujian, panel anti peluru berukuran 25,8 x 17 dan tebal 2,5 sentimeter itu ditembak di dua titik. Tim riset ITB membawa lima sampel panel. Masing-masing panel berbeda komposisi bahan lokalnya.

Advertising
Advertising

Biasanya, kata Mardiyati, bahan antipeluru seluruhnya menggunakan material impor. Misalnya kevlar yang memakai komposit epoksi, atau serat gelas dengan epoksi.

Dimulai sejak studi literatur pada pertengahan 2020, tim ITB menjajal untuk menggantinya dengan bahan lokal. Tujuannya untuk menghindari ketergantungan dari negara luar dan memenuhi aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) termasuk untuk militer.

“Karena ini bahannya komposit, kami melihat bahwa karet alam memungkinkan sekali untuk meredam peluru,” ujar Mardiyati. Karet menggantikan bahan epoksi, adapun serat rami menggeser dominasi serat gelas (fiberglass).

Ketua tim pembuat panel antipeluru dari ITB, Mardiyati. Dalam uji di Pindad, panel dari bahan lokal dan alami itu sukses menahan tembakan sniper dari jarak lima meter. (Dok.Pribadi)

Contoh panel yang dibuat ada yang berbahan 100 persen serat rami. Selain itu ada yang berkomposisi bahan serat rami 25, 50, dan 75 persen yang sisanya dicampur dengan serat gelas.

Dari hasil uji, panel berbahan karet dengan serat rami 100 persen terbukti gagal menghadang peluru. “Batasnya peluru bisa masuk setengahnya,” kata Mardiyati.

Adapun panel yang berserat rami 25, 50, dan 75 persen, sukses menahan peluru. Dari ketebalan panel 25 milimeter, peluru hanya menggores dengan kedalaman 2, 6, dan 10 milimeter. “Pelurunya nggak tembus tapi nyangkut di panel,” ujarnya.

Panel antipeluru buatan ITB dari bahan lokal yakni karet dan serat rami. Panel yang bisa menggantikan bahan kevlar impor ini sudah diuji oleh Pindad. (FOTO/ITB)

Hasil juga disandingkan dengan material antipeluru yang seluruhnya berbahan impor. Kelebihan lain dari panel yang lolos uji tembak itu adalah beratnya lebih ringan.

Pada panel berserat rami 75 persen, kata Mardiyati, beratnya 965 gram. “Tapi kalau 100 persen serat gelas itu hampir 1,5 kilogram atau 1500 gram,” ujarnya.

Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB membiayai riset panel antipeluru dari bahan alami dan lokal ini dengan dana Rp 150 juta.

Baca juga:
Anoa-2 Bikinan Pindad Lewati Uji Ledakan TNT 8 Kilogram


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 jam lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

3 jam lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

2 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

3 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

3 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

4 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

5 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

7 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya