Jumlah Kasus Omicron Anjlok, Inggris Sudah Lewati Periode Puncaknya?

Selasa, 18 Januari 2022 15:54 WIB

Ambulans terlihat di depan Rumah Sakit St Thomas saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, di London, Inggris, 12 Desember 2021. [REUTERS/May James]

TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya jumlah kasus baru virus corona Covid-19 di Inggris memunculkan dugaan bahwa gelombang yang dipicu virus varian Omicron yang sangat menular telah melewati puncaknya. Sepanjang Minggu, 16 Januari 2021, Inggris mencatat sebanyak 70.924 kasus baru Covid-19.

Dalam rata-rata tujuh harian, jumlahnya 754.054 kasus baru, berkurang 463.043 dari rata-rata periode tujuh hari sebelumnya. “Jumlah kasus turun sepertinya terjadi di seluruh negeri,” kata Mike Tildesley dari University of Warwick.

Dia membandingkan dengan periode sepanjang akhir Desember dan awal Januari lalu di mana jumlah kasus harian bisa lebih dari 200 ribu. “Kelihatannya kita sekarang sudah sedikit melewati periode itu,” katanya menambahkan.

Namun angka kematian masih meningkat di periode yang sama. Total 1.834 orang meninggal sepanjang sepekan hingga Minggu 16 Januari lalu, atau meningkat 41,6 persen dari periode pekan sebelumnya. Kasus kematian dihitung di antara mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 sepanjang 28 hari ke belakang.

“Angka rawat inap di rumah sakit juga masih relatif tinggi, meski ada beberapa bukti kalau kemungkinan grafiknya mulai mendatar atau bahkan menurun di London, yang itu adalah kabar baik,” kata Tildesley.

Advertising
Advertising

Utusan khusus WHO untuk Covid-19, David Nabarro, mengungkap antusiasme yang sama dengan menyebut titik terang terlihat muncul di ujung Lorong. Meskipun, dia memperingatkan, perjalanan menuju ke sana tetap akan terjal.

“Jadi, meskipun ini memungkinkan untuk mulai membayangkan akhir dari pandemi, setiap orang harus siap pula untuk peluang akan ada lebih banyak lagi mutasi dan varian virus yang muncul, atau akan tantangan-tantangan yang lebih jauh, gelombang baru setara Omicron yang akan datang,” kata Nabarro.

Terpisah, India juga melaporkan penurunan kasus infeksi Covid-19 varian Omicron di Delhi dan Mumbai pada Minggu 16 Januari 2022. Jumlah kasus harian di Mumbai pernah menyentuh level tertinggi yakni 20.971 pada 7 Januari lalu namun penambahan pada Minggu kemarin tercatat 7.895 saja.

Begitu pula di Delhi, kasus mulai turun secara konsisten sejak mencapai puncak yaitu 28.867 kasus baru pada 13 Januari 2022. Kasusnya diperkirakan kurang dari 15.000 pada Senin.

Baik di Delhi maupun Mumbai, lebih dari 80 persen tempat tidur rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 tetap kosong. Padahal varian Omicron merebak di India yang menyebabkan lonjakan besar di awal tahun.

NEW SCIENTIST, REUTERS

Baca juga:
Maria Van Kerkhove WHO: Mengatakan Infeksi Omicron Ringan saja Sangat Berbahaya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

7 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

11 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

16 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

17 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

20 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

2 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya