Fakta Primata Indonesia: Jenis, Sebaran, Status Konservasi

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Minggu, 30 Januari 2022 10:25 WIB

Pengunjung memberi makan seekor Surili Jawa (Presbytis comata) di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, 18 September 2016. Surili aktif pada siang hari dan lbanyak melakukan aktivitas pada bagian atas dan tengah pohon. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan Kehati Rika Anggraini mengatakan peringatan Hari Primata Indonesia setiap 30 Januari dilatarbelakangi dengan keprihatinan terhadap kondisi primata di Indonesia.

Menurut Rika, istilah tak kenal maka tak sayang juga berlaku pada pelestarian satwa di Indonesia, termasuk primata. Banyak primata yang merupakan satwa endemik alias hanya terdapat di Indonesia.

Saat ini diketahui 59 spesies dari 11 genus satwa primata mendiami berbagai tipe habitat alaminya (Roos et al. 2014). Jumlah tersebut termasuk jenis primata yang dilindungi dan endemik. Indonesia memiliki 12 persen dari total satwa di dunia, di mana jumlah spesies primata di Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Madagaskar.

Berikut beberapa fakta terkait primata Indonesia.

Jenis satwa primata Indonesia
Jenis primata yang tertinggi di Indonesia berasal dari genus Presbytis (Surili) sebanyak 15 spesies, disusul Macaca (Makaka) 10 spesies, Tarsius (Tarsius) 9 spesies, Hylobates (Owa) 8 spesies dan genus Nycticebus (Kukang) 6 spesies (Roos et al. 2014; b. IUCN, 2018). Surili di Indonesia tersebar di Pulau Sumatra di mana di setiap wilayah hanya ditemukan satu spesies saja. Berbeda dengan Pulau Kalimantan, Surili ditemukan hidup tumpang tindih dengan Presbytis yang lain. Perbedaan ini kemungkinan karena di Sumatra komponen penyusun habitat terutama pohon pakan lebih beragam dibandingkan di Pulau Kalimantan.

Sebaran Primata di Indonesia
Primata di Indonesia tersebar di empat pulau besar, yaitu Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi, dengan jumlah spesies masing–masing, yaitu Sumatra 24 spesies, termasuk satwa primata Kepulauan Mentawai (4 spesies satwa primata yang endemik). Kalimantan 14 spesies, Sulawesi 16 spesies, sedangkan Jawa dan Bali hanya 5 spesies (Ross et al. 2014). Di Pulau Papua dan Kepulauan Maluku tidak ditemukan jenis satwa primata. Terisolasinya pulau-pulau di Nusantara menyebabkan banyak jenis satwa primata Indonesia menjadi satwa primata endemik. Satwa primata yang ada saat ini diyakini sebagai hasil evolusi dari satwa primata zaman dahulu, yang berasal dari satu benua yang dikenal dengan Pangea (http://people.wku.edu/charles.smith/wallace/S494.htm).

Status Konservasi Primata Indonesia
Indonesia memiliki satwa 59 spesies primata, namun keberadaan mereka sangat mengkhawatirkan. Sebagian besar spesies satwa primata Indonesia oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) berstatus kritis, terancam dan rentan. Sementara CITES (Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora) menetapkan status primata Indonesia Apendix I dan Apendix II. Indonesia belum memperlakukan primata sebagai sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan nasional (https://primata.ipb.ac.id)

Penyebar Benih
Kebanyakan primata adalah pemakan buah dan daun. Hal ini membuat primata sebagai penyebar benih yang sangat aktif. Hutan dan primata memberikan dampak ekologis satu sama lainnya. Kelestarian hutan membuat pasokan makanan primata terjaga. Dan sebaliknya, aktivitas menyebar benih primata membuat hutan tetap lestari.

Pengontrol Hama dan Penjaga Keseimbangan Ekosistem
Primata merupakan pengendali hama yang baik. Tak seperti kebanyakan dengan primata yang lain, tarsius dan kukang merupakan pemakan serangga. Di sisi lain, beberapa primata seperti surili merupakan mangsa dari macan tutul. Kelimpahan primata di hutan, menghindari macan tutul dan spesies kucing besar lain untuk memangsa ternak warga.

Daya tarik wisata minat khusus
Primata dapat menjadi daya tarik wisata minat khusus baik bagi turis domestik maupun manca negara. Sebaran primata yang berada di empat pulau besar, seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi membuat potensi wisata minat khusus primata di Indonesia begitu besar. Belum lagi spesiesnya yang beragam, dipadu dengan kondisi alam yang indah dan budaya lokal yang khas. Selain dapat menambah penghasilan masyarakat lokal, wisata minat khusus dapat mendorong target penerimaan pendapatan daerah dan nasional dengan bertambahnya pengeluaran dan lama tinggal turis di Indonesia.

Advertising
Advertising

Baca:
Hari Primata, Kehati Suarakan Keprihatinan Kondisi Primata di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

20 jam lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

1 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

6 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

17 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

57 hari lalu

Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

30 Januari 2024

Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

Burung termasuk hewan endemik di Indonesia yang habitatnya berpotensi terganggu oleh pembukaan lahan tambang.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Primata Nasional

30 Januari 2024

Asal-usul Hari Primata Nasional

Hari primata merupakan salah satu kampanye untuk menjaga populasi hewan tersebut.

Baca Selengkapnya

Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

27 Januari 2024

Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

Spesies ular air yang baru diidentifikasi itu dinamakan Hypsiscopus indonesiensis.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

14 Januari 2024

Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

Bekantan dalam status di ambang kepunahan dan termasuk satwa yang dilindungi

Baca Selengkapnya