Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

image-gnews
Petugas mengangkut peti berisi burung endemik Indonesia di Pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis 19 Oktober 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara berhasil memulangkan (repatriasi) sebanyak 73 ekor burung endemik yang terdiri dari jenis kakaktua jambul kuning, kakaktua raja, kakatua Maluku dan nuri kepala hitam yang merupakan hasil tindak pidana penyelundupan satwa liar di Filipina, selanjutnya seluruh hewan endemik tersebut akan melewati proses pemeriksaan serta rehabilitasi di pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki di Bitung sebelum dilepaskan ke habitat asalnya. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Petugas mengangkut peti berisi burung endemik Indonesia di Pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis 19 Oktober 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara berhasil memulangkan (repatriasi) sebanyak 73 ekor burung endemik yang terdiri dari jenis kakaktua jambul kuning, kakaktua raja, kakatua Maluku dan nuri kepala hitam yang merupakan hasil tindak pidana penyelundupan satwa liar di Filipina, selanjutnya seluruh hewan endemik tersebut akan melewati proses pemeriksaan serta rehabilitasi di pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki di Bitung sebelum dilepaskan ke habitat asalnya. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Burung Indonesia memperkirakan eksploitasi hutan untuk lahan tambang, termasuk nikel, akan semakin mengancam habitat burung endemik. Biodiversity and Conservation Officer Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid, mengatakan lembaganya belum mengantongi kajian spesifik mengenai dampak penambangan terhadap populasi burung di dalam negeri. Namun, pembukan hutan yang sebelumnya alami sangat berpotensi menganggu spesies yang sedang berkembang biak, terutama jenis endemik yang wilayah hidupnya terbatas.

“Kalau habitatnya rusak, pasti berdampak juga pada penurunan populasi dalam jangka panjang,” kata Ridha kepada Tempo, kemarin.

Menurut Ridha, perubahan tutupan hutan yang kecil pun bisa mempengaruhi kehidupan burung endemik, terutama yang berada di wilayah bioregion Wallacea, meliputi Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Di Maluku Utara, sebagai contoh, terdapat sedikitnya 98 spesies burung endemik Indonesia. Sebanyak 41 masih tersebar secara merata, namun ada 12 spesies yang hanya mendiami pulau tertentu.

Pulau Obi, dia meneruskan, memiliki 5 spesies burung endemik seperti pergam obi, brinji-emas obi, cendrawasih-gagak obi, kipasan obi, serta walik benjol. Walik benjol, dari catatan Burung Indonesia, sudah berstatus terancam punah karena sangat sensitif terhadap perubahan habitat. “Populasi dan wilayah sebarannya sangat kecil.”

Indonesia Memiliki Burung Endemik Terbanyak

Ada 1.826 spesies burung yang tercatat di Indonesia pada 2023, naik dari 1.818 spesies pada tahun sebelumnya. Sebanyak 541 spesies dari jumlah tersebut merupakan jenis endemik. Keragaman spesies endemik di Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia. Bila dibandingkan dengan catatan 2022, ada tujuh spesies anyar yang ditemukan selama setahun terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa spesies endemik, kata Ridha, hidup di area terbuka, misalnya burung Gosong Maluku yang memakai pantai untuk berkembang biak. Secara global, Indonesia merupakan rumah bagi 172 spesies burung yang terancam punah. Jumlah terbanyak dari spesies rentan itu ada di Sumatera, diikuti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. “Kalau habitatnya terganggu, jumlah salah satu jenis bisa saja menurun signifikan.”

Pertambangan Menelan Tutupan Hutan

Yayasan Madani Berkelanjutan sempat mencatat 542 ribu hektare area hutan alam berisiko hilang akibat konsesi tambang, terutama nikel. Sebanyak 122 ribu hektare dari luasan itu ada di Sulawesi Tenggara. Peneliti Yayasan Madani, Sadam Afian, mengatakan konsesi nikel di provinsi tersebut menembus 243 ribu hektare hingga pertengahan 2023. Sebanyak 73 persen konsesi tambang nikel, dari catatan organisasi, masuk ke kawasan hutan, mayoritasnya di hutan produksi. “Bukaan lahannya kecil-kecil, hanya sekitar 50-100 hektare, tapi banyak,” ucapnya kepada Tempo.

Pilihan editor: Hutan di Pulau Jawa Tersisa 24 Persen, 5 Hewan Endemik Ini Terancam Punah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Wallacea Week 2017 digelar di Perpustakaan Nasional mulai Senin, 16 Oktober 2017. Kredit: Kistin Septiyani
Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.


Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

3 hari lalu

Anjungan Teluk Kendari. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.
Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.


Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

3 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.


Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

6 hari lalu

Direktur Jenderal Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Budi Santoso menghadiri _open house_ di rumah pribadi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di kawasan Cipinang, Jakarta Timur pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.


Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

8 hari lalu

Sejumlah komodo berkumpul dalam kunjungan di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. TEMPO/Tony Hartawan
Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

17 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

18 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis/Foto: Instagram/Sandra Dewi
Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

19 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Bagi-bagi Izin Konsesi Tambang untuk Ormas demi Membayar Utang Politik

24 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersitegang karena urusan izin usaha pertambangan, perkebunan, hingga pertanian (IUP) untuk organisasi kemasyarakatan
Bagi-bagi Izin Konsesi Tambang untuk Ormas demi Membayar Utang Politik

Pemerintah sedang merancang pembagian Izin konsesi tambang bagi organisasi kemasyarakatan atau ormas. Upaya Jokowi membayar utang politik?


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

31 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.