Gempa Senyap Picu Tsunami Misterius dari Atlantik Selatan

Selasa, 15 Februari 2022 20:49 WIB

Dari pusatnya di Atlantik Selatan, tsunami Agustus 2021 lalu mengirim gelombang-gelombang ke seluruh dunia. NOAA Center for Tsunami Research

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Agustus 2021, gelombang tsunami menjalari Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Perjalanan gelombang hingga sejauh 10 ribu kilometer. Ini adalah pertama kalinya tsunami tercatat di tiga samudera berbeda sejak gempa di Samudera Hindia 2004.

Pada Agustus 2021, para ilmuwan mengira gelombang-gelombang itu disebabkan oleh gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 yang terdeteksi dekat Kepulauan Sandwich Selatan (wilayah seberang Laut Inggris di Samudera Atlantik selatan). Tapi, episentrum gempa 47 kilometer di bawah dasar laut, terlalu dalam untuk menyebabkan tsunami.

Di sisi lain, lempeng tektonik yang pecah sepanjang hampir 400 kilometer. Menurut perhitungan, retakan semacam itu seharusnya justru menyebabkan gempa yang jauh lebih kuat.

Setelah dipelajari dalam sebuah studi yang hasil-hasilnya diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters, 8 Februari 2022 , terungkap urutan lima sub-gempa, yang dipisahkan dalam waktu hanya beberapa menit. Dan tersangka pemicu tsunami adalah gempa ketiga.

Dideskripsikan sebagai gempa yang lebih dangkal, gempa itu tersembunyi atau tak terlihat dalam data dan terlewatkan oleh sistem pemantauan. Padahal gempa itu berkekuatan M8,2.

Advertising
Advertising

"Peristiwa gempa yang ketiga ini spesial karena sangat besar, namun tidak bersuara," kata Zhe Jia, seismolog di California Institute of Technology, AS, "Dalam data yang biasa kami lihat (untuk pemantauan gempa), hampir tidak terlihat."

Para peneliti mendeteksi sinyal gempa ketiga dari jalinan gelombang seismik dengan memotong data menjadi potongan-potongan yang lebih panjang, 500 detik, dan menggunakan algoritme untuk mencari bagian-bagian penyusunnya. Baru pada saat itulah, gempa 200 detik, yang menurut Jia terdiri dari 70 persen energi yang dilepaskan, muncul.

Gempa tersembunyi, yang memecahkan antarmuka sepanjang 200 kilometer di antara dua lempeng, berpusat hanya 15 kilometer di bawah permukaan. Kedalaman itu dianggap ideal untuk menimbulkan tsunami.

Zhe Jia dkk mengatakan bahwa gempa tetap tersembunyi karena merupakan campuran antara dua jenis gempa laut. Keduanya adalah jenis gempa 'pecah dalam' yang dihasilkan dari tergelincirnya lempeng secara tiba-tiba dan 'gelincir tsunamigenik lambat' yang diciptakan oleh gempa yang jauh lebih lambat, kadang berminggu-minggu.

Gempa bumi slip lambat dapat melepaskan energi tektonik sebanyak gempa berkekuatan tinggi. Tetapi, kecepatannya yang lambat, selain fakta bahwa gempa tersebut tidak menyebabkan guncangan seismik yang nyata, seringkali membuat gempa tersebut sulit dideteksi.

"Faktanya, sebagian besar sistem peringatan gempa dan tsunami cenderung fokus pada pelacakan gelombang seismologis periode pendek hingga menengah, meninggalkan gelombang dengan periode yang lebih lama, yang masih mampu menghasilkan tsunami yang mengancam jiwa, terkubur di dalam data," kata Jia.

Para peneliti ingin mengubah kecenderungan itu. Mereka menetapkan tujuan jangka panjang untuk merancang sistem yang dapat secara otomatis mendeteksi dan memperingatkan daerah pesisir tentang gempa penyebab tsunami yang lebih kompleks, dengan cara yang sama seperti yang dilakukan sistem saat ini untuk yang lebih sederhana.

LIVESCIENCE, SPACE

Baca juga:
Arus Penyebab Maut di Pantai Payangan Jember dan Legenda Laut Selatan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

3 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya