Apa Itu CT Value dalam Tes PCR?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 17 Februari 2022 09:59 WIB

Petugas kesehatan mengambil sampel swab PCR pada murid SDN 025 Cikutra, Bandung, Jawa Barat, 22 Oktober 2021. Dari hasil tes 2.179 pelajar yang telah dilakukan pekan sebelumnya, 54 orang dinyatakan positif Covid-19. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - CT Value adalah jumlah siklus yang diperlukan untuk mendeteksi virus saat melakukan tes PCR Covid-19. Mesin PCR akan berhenti berjalan ketika virus sudah terdeteksi.

Apabila sinyal positif tidak terlihat setelah 37 hingga 40 siklus, artinya tidak ditemukan virus dalam tubuh seseorang dan bisa dinyatakan negatif Covid-19. Namun, jika sinyal positif muncul sebelum siklus ke-40, berarti terdapat virus di dalam tubuh orang tersebut.

Mengutip dari laman amari.itb.ac.id, sebuah tes yang mencatat hasil positif setelah 12 siklus berarti memiliki CT Value 12. Atau semakin kecil suatu CT Value, semakin sedikit jumlah siklus yang dibutuhkan untuk mendeteksi keberadaan virus.

Menurut beberapa penelitian, semakin kecil suatu CT Value, semakin banyak jumlah virus dalam tubuh seseorang. Namun, jumlah siklus menunjukkan jumlah virus yang sangat berbeda. Misalnya, CT Value 12 dapat menunjukkan jumlah virus yang lebih banyak dibandingkan CT Value 35.

Apa kegunaan CT Value?

Meskipun tidak dapat dijadikan skala absolut, CT Value bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya virus atau viral load. Saat seseorang mulai sembuh dan membersihkan diri dari virus corona, CT Value pun meningkat secara bertahap. Selain itu, menurut penelitian lain, viral load yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan kemampuan penularan dari seseorang serta menunjukkan tingkat keparahan penyakit.

Advertising
Advertising

CT Value turut membantu ahli epidemiologi melacak wabah. Jika terdapat banyak CT Value rendah, dapat disimpulkan bahwa wabah meluas. Tetapi jika hampir semua CT Value tinggi, kemungkinan wabah telah berkurang.

Selain itu, CT Value dapat membantu dokter menandai pasien yang paling berisiko terhadap penyakit parah dan kematian, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Namun, viral load yang tinggi tidak selalu menyebabkan penyakit. Dalam suatu kasus, sekitar 40 persen orang yang tertular virus corona tetap sehat meskipun mereka memiliki jumlah virus yang sama dengan pasien yang jatuh sakit.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Arti Angka CT Value dalam Tes Swab PCR, Makin Tinggi Semakin Bagus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

7 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

13 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya