BRIN Dorong Hilirisasi Hasil Riset Logam Tanah Jarang, Dipakai Industri Maju

Senin, 14 Maret 2022 15:53 WIB

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Riset Teknologi Akselerator Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTA BRIN) Yogyakarta menilai penting untuk mengembangkan riset pengolahan logam tanah jarang (LTJ). “Kami mempunyai fasilitas pengolahan dan pemurnian REOH menjadi elemen Ce, La, Nd kapasitas 10 kg/batch,” jelas Plt. Kepala PRTA BRIN Yogyakarta, Imam Kambali, Jumat, 11 Maret 2022.

Ia menjelaskan, saat ini PRTA BRIN memiliki SDM periset yang unggul dan kompeten di bidang logam tanah jarang yang siap melakukan kolaborasi riset dengan stakeholder. “PRTA BRIN memiliki SDM periset berpengalaman di bidang ini dan fasilitas pendukungnya. Sedangkan Kemenko Marves sebagai Kementerian Koordinator melihat bahwa LTJ memiliki peluang untuk dikembangkan hingga ke skala industri, karenanya kami siap melakukan kolaborasi risetnya,” ujar Imam.

Menurut Imam, saat ini LTJ banyak diminati. “Banyak pihak yang berlomba mendapatkan LTJ, namun masih sedikit yang tahu cara mengolahnya dari alam,” terangnya.

Ia mencontohkan pasir monasit sebagai sumber LTJ, saat ini hanya menjadi sampah buangan dalam penambangan timah. Padahal, menurutnya, apabila dikelola dengan baik maka dapat dimanfaatkan kembali, bahkan dapat bernilai ekonomi tinggi.

“LTJ memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kualitas produk industri, sebagai bahan baku produksi radio isotop berbasis siklotron untuk keperluan medis, dan lainnya,” ungkap Imam.

Advertising
Advertising

Menurutnya, negara maju seperti Tiongkok dan AS mulai meminati LTJ dan serius mengembangkannya untuk diaplikasikan pada perangkat berbasis teknologi, seperti ponsel pintar, komputer, televisi, alat kesehatan, pertahanan, dan kendaraan listrik yang saat ini menjadi perhatian banyak negara. Karenanya, potensi besar yang dimiliki LTJ, khususnya yang ada di Indonesia, perlu dikembangkan lebih lanjut.

LTJ merupakan kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 unsur deret lantanida ditambah skandinum dan yttrium. 15 unsur tersebut jika dilihat pada tabel periodik bernomor 57 sampai 71, yaitu Lantanum, Serium, Praseodimium, Neodimium, Prometium, Samarium, Europium, Gadolinium, Terbium, Disprosium, Holmium, Erbium, Tulium, Iterbium dan Lutesium.

Unsur-unsur LTJ telah diaplikasikan dalam pengembangan industri maju di sektor strategis, sehingga bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya adalah pasir monasit dari Pulau Bangka sebagai hasil samping penambangan timah mempunyai kandungan LTJ 67,6 persen.

Agar dapat bermanfaat, LTJ tersebut perlu diolah dan dimurnikan. BRIN memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian LTJ, salah satunya berada di komplek PRTA BRIN Yogyakarta.

“Fasilitas ini telah menjadi rujukan nasional dalam pengembangan LTJ, yang kemudian mendorong tim ahli dari Kemenko Marves mengunjungi Lab LTJ di Yogyakarta untuk memastikan kesiapan dalam pengembangan LTJ ke depan,” ujar Plt. Direktur Penguatan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Salim Mustofa, pada Jumat.

Menurutnya, hal ini merupakan peluang bagi BRIN dalam membantu mendorong disiapkannya skema riset dan hilirisasi hasil riset LTJ. “BRIN tentu mendukung upaya Kemenko Marves yang akan menggandeng stakeholder dari pihak swasta dalam pengembangan LTJ, ini sekaligus menjadi kesempatan masuknya pihak swasta sebagai mitra BRIN dan membuka peluang hilirisasi hasil riset LTJ,” tambahnya.

Berdasarkan diskusi kelompok yang terhimpun mengenai LTJ, upaya itu bertujuan untuk percepatan industrialisasi LTJ di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Penasihat Khusus Kemenko Marves Yohanes Surya mengatakan stakeholder yang berkaitan dengan LTJ sudah berkumpul, berdiskusi, dan menyiapkan peta jalannya. “Harapannya dalam kurun waktu tiga bulan ke depan kita sudah memiliki hasil konkret yang akan menjadi pendorong hilirisasi dalam pengembangan LTJ ini,” tegas Surya.

Penelitian LTJ oleh periset BRIN sendiri sudah lama dilakukan. “Langkah awal industrialisasi LTJ dimulai dengan berdirinya fasilitas pengolahan pasir monasit. Kantor eks-PTBGN (Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir) di Pasar Jumat, Jakarta Selatan, yang saat ini juga telah bermigrasi ke BRIN, memiliki fasilitas pengolahan monasit untuk memisahkan U (Uranium) dan Th (Thorium), sehingga diperoleh LTJ hidroksida atau LTJOH. Proses pemisahan dan pemurnian unsur-unsur LTJ dari LTJOH atau REOH diaplikasikan di fasilitas REOH yang ada di PRTA BRIN Yogyakarta,” terang Suyanti, Peneliti bidang Kimia Proses BRIN.

Menurutnya, dari hasil proses skala lab maupun fasilitas tersebut telah banyak digunakan periset lain di luar PRTA. “Ce-oksida digunakan sebagai bahan baku Solid Oxide Fuel Cell, sensor, bahan doping pada pembuatan baterai jenis LLTO dan phosphor display. La-oksida sebagai bahan baku cat antiradar dan Nd-oksida untuk bahan magnet,” tambahnya.

“Selain itu, PRTA bersama dengan ex PTBGN yang bekerja sama dengan PT Rekin telah melakukan kajian keekonomian dengan pendirian pabrik pengolahan monasit menjadi Ce-oksida, La-oksida dan Nd-oksida di tahun 2021,” jelas Suyanti.

Ia mengungkapkan, setelah bermigrasi ke BRIN, kegiatan riset LTJ berfokus mendukung salah satu tugas dan fungsi PRTA. “Kami melakukan pemurnian LTJ sebagai bahan target untuk pembuatan radioisotop berbasis akselerator,” tukasnya.

Untuk menjaga kualitas riset LTJ, Imam akan mengupayakan revitalisasi fasilitas. “Yang perlu kita lakukan adalah merevitalisasi fasilitas LTJ, komponen yang aus kita ganti, detektor analisis perlu diperbarui supaya hasil analisisnya akurat,” tutup Imam.

Baca:
Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

40 detik lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

44 menit lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

2 jam lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

5 jam lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

5 jam lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

20 jam lalu

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

Dapur pacu ponsel Sony Xperia 1 VI akan mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3.

Baca Selengkapnya

Chipset Snapdragon 8 Gen 4 Disebut akan Diluncurkan Pertengahan Oktober Ini

1 hari lalu

Chipset Snapdragon 8 Gen 4 Disebut akan Diluncurkan Pertengahan Oktober Ini

Detail baru yang dibagikan oleh tipster mengungkapkan bahwa Snapdragon 8 Gen 4 memiliki arsitektur inti "2+6".

Baca Selengkapnya

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo Y18 ditenagai chipset MediaTek Helio G85.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya