Dunia Konservasi Indonesia Sambut Kelahiran Bayi Elang Jawa dan Bekantan

Selasa, 15 Maret 2022 19:45 WIB

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kementerian LHK, membagikan video yang merekam proses pengeraman hingga menetasnya telur di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa di Loji, Bogor, Jumat 11 Maret 2022. menlhk.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak menyambut kelahiran seekor bayi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), satwa yang selama ini masuk ketegori endangered species atau terancam punah di habitatnya. Kelahiran terjadi pada Jumat dinihari, 11 Maret 2022, Pukul 01.35 WIB. Momen langka kelahiran itu disiarkan secara langsung di kanal YouTube Kementerian LHK, karena proses pengeraman hingga menetas itu terjadi di kandang rehabilitasi yang dilengkapi kamera CCTV.

Lokasi kandang milik Balai TNGHS itu berada di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa di Loji, Bogor. Rama dan Dygta, induk pasangan elang Jawa yang baru saja menghasilkan anakan itu, berada di sana sejak Oktober 2018. Keduanya diserahkan dari hasil sitaan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur. "Berdasarkan data yang kami dapatkan dari monitoring kamera CCTV, telur terpantau berada di sarang pada 20 Januari 2022," kata Kepala Balai TNGHS, Ahmad Munawir, Senin 14 Maret 2022.

Seperti dikutip dari website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Munawir menerangkan bahwa masa pengeraman merupakan proses penting dalam siklus hidup burung pemangsa atau raptor untuk keberlanjutan spesiesnya. Untuk Elang Jawa, Munawir menerangkan, jenis spesies tersebut hanya mengalami satu kali masa berkembang biak dalam dua tahun. "Jumlah telurnya pun hanya satu sehingga secara alami tingkat populasinya rendah," kata dia.

Kejadian menetas secara alami di dalam kandang rehabilitasi menjadi momen yang sangat penting bagi Elang Jawa yang saat ini terancam punah sehingga dilindungi tersebut. Kelahiran juga menjadi catatan tersendiri bagi Pusat Suaka Satwa Elang Jawa sebagai lembaga konservasi khusus yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan rehabilitasi dan pelepasliaran elang di Pulau Jawa.

Saat ini, Rama dan Dygtha teramati dengan kompak menjaga dan merawat secara bergantian si bayi. Dygtha sang induk secara rutin memberikan makan dan menghangatkannya pada jam-jam tertentu. "Semoga bayi kecil ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai dengan dewasa, sehingga salah satu upaya yang bisa dilakukan selanjutnya adalah melalui kegiatan pelepasliaran satwa yang telah direhabilitasi," kata Munawir.

Advertising
Advertising


Bayi bekantan lahir

Kejadian langka yang menjadi kabar gembira bagi dunia konservasi di Tanah Air juga datang dari Kalimantan Selatan. Satu bayi lahir di Bekantan Rescue Center Banjarmasin yang dikelola Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), di bawah binaan Kementerian Lingkungan Hidup RI melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

"Alhamdulillah, bayi bekantan (Nasalis larvatus) betina baru saja lahir," kata Amalia Rezeki, pengelola Bekantan Rescue Center di Banjarmasin, Senin 14 Maret 2022. Kelahiran itu memberi kabar gembira karena populasi bekantan di habitatnya tengah terancam oleh alih fungsi lahan, kebakaran hutan dan perburuan liar. "Ternyata masih ada harapan penambahan populasi bekantan secara ex-situ," kata Amel menambahkan, dikutip dari Antara.

Bayi bekantan berjenis kelamin betina baru saja lahir di Bekantan Rescue Center Banjarmasin, Senin 14 Maret 2022. (ANTARA/Firman)

Bayi bekantan itu lahir dari pasangan induk Mimin (betina) dan Pedro (pejantan). Keduanya berasal dari masyarakat yang memelihara sejak bayi dan setelah dewasa diserahkan ke SBI untuk direhabilitasi karena perilaku alaminya telah hilang. "Selama dalam perawatan kedua bekantan tersebut menunjukkan gejala birahi. Ternyata benar, setelah digabungkan mereka kawin," tutur Amel.

Dijelaskannya, proses kelahiran bayi bekantan berjalan normal. Mimin mengalami kehamilan sekitar 6 bulan dan selama itu dipantau secara rutin oleh dokter dan perawat satwa. Pola makan dan pakannya pun dijaga agar kesehatannya terjamin. Tak sia-sia karena persalinan bisa dilalui Mimin. "Alhamdulillah, senang banget akhirnya Mimin melahirkan dengan selamat dan bayinya juga sehat," ucap Adinda, dokter hewan.

Sama seperti Elang Jawa, bekantan juga berstatus terancam punah. Berdasarkan data BKSDA Kalimantan Selatan, populasi bekantan saat ini sekitar 2.200 ekor dari sekitar 5.000 ekor pada 2013.

Baca juga:
Apple Jual iPhone 12 dan iPhone 12 Pro Rekondisi, Hemat Rp 1,5 Jutaan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

12 jam lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

1 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

3 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

4 hari lalu

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

Hunter x Hunter Nen Impacgame pertarungan yang diadaptasi dari manga dan anime karya Yoshihiro Togashi

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

9 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 4 Tersangka Judi Online, Pengelola Akun YouTube BOS ZAKI

9 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 4 Tersangka Judi Online, Pengelola Akun YouTube BOS ZAKI

Tim Penyidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap paksa empat tersangka dugaan tindak pidana judi online

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

11 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

11 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

12 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

13 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya