Ukraina Berani Bayar Pilot Rusia Rp 14 Miliar jika Serahkan Diri dan Jet Tempur

Sabtu, 19 Maret 2022 00:30 WIB

Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts, sebagai bagian dari International Army Games 2021, di Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia, 27 Agustus 2021. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan kontraktor terbesar Ukraina menawarkan hadiah uang tunai dalam jumlah besar untuk setiap pesawat tempur Rusia yang mau menyerahkan diri, dan uang diberikan kepada para pilotnya. Ukroboronprom, perusahaan milik negara yang berbasis di Kiev, menjanjikan membayar sampai US$ 1 juta atau setara Rp 14,3 miliar.

Sebelumnya, CEO Ukroboronprom Yuri Gusev membuat penawaran itu di Facebook. Sempat diminta disebarluaskan, unggahan kemudian menghilang tanpa jelas sebabnya. Tapi, di website Ukroboronprom, tawaran hadiah uang dalam jumlah besar itu masih ada dalam pengumuman 8 Maret 2022.

Di sana disebutkan perusahaan akan membayar US$ 1 juta, "untuk setiap pesawat tempur aktif yang dicuri dari Angkatan Udara Rusia dan US$ 500 ribu untuk setiap helikopter tempur."

Pengumuman juga menyatakan pilot Rusia yang menerbangkan jet atau helikopter tempur itu harus menyerahkan diri kepada pemerintah Ukraina. Dalam unggahannya di Facebook, Gusev menjamin pemberian status kewarganegaraan Ukraina untuk kepentingan keselamatan para pilot tersebut.

"Penerbitan status menjadi warga sebuah negara yang bebas dijamin untuk para pilot Rusia yang siap ikut program ini!" bunyi unggahan itu.

Advertising
Advertising

Gusev dan Ukroboronprom menawarkan hadiah untuk beberapa alasan. Pertama, mereka ingin mengungkap kepada dunia bahwa para pilot Rusia mungkin tak mendukung kebijakan invasi Presiden Vladimir Putin.

Kemungkinan itu pantas diperhitungkan karena jaringan pertahanan udara Ukraina hingga saat ini masih beroperasi, dan menurut situs analis pertahanan Orynx, pasukan Ukraina telah menghancurkan sedikitnya 24 pesawat, mulai dari jet tempur hingga helikopter serang Rusia. Para pilot Rusia boleh jadi memiliki beban pikiran etika perang dan perekonomian dalam negerinya yang mulai ambruk.

Tumpukan kendaraan militer yang hancur di jalan, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Bucha di wilayah Kyiv, Ukraina, 1 Maret 2022. Ukraina mengklaim Rusia kehilangan 9.000 tentara, 30 pesawat, 31 helikopter, 42 MLRS, 2 kapal, 217 Tank, 3 drone, 90 artileri, 900 pengangkut personel lapis baja, dalam 8 hari perang. REUTERS/Serhii Nuzhnenko"

Kedua, setiap penyerahan pesawat tempur Rusia yang mungkin terjadi akan menjadi aset sangat berharga bagi pasukan Ukraina karena kedua negara pernah bersama di bawah Uni Soviet dengan peralatan tempur yang sama. Jenis jet tempur yang terkini seperti Sukhoi Su-35 Flanker-E atau Su-34 Fullback juga bisa ditawarkan atau dijual kepada negara Barat yang butuh untuk analisis teknis.

Amerika Serikat, seperti diketahui, sepanjang Perang Dingin lalu--dan diyakini masih berjalan--memiliki program bernama Constant Peg: membayar pemerintahan sebuah negara agar mau menyerahkan jet tempurnya untuk diuji oleh pilot Amerika.

Dalam sejarahnya, sejumlah negara pernah melakukan yang sama dengan Ukraina saat ini, yakni mengiming-imingi para penerbang yang mau menyerahkan diri bersama pesawat tempurnya. Pada masa perang Korea, misalnya, Amerika Serikat menjalankan Operasi Moolah, sebuah upaya untuk menguasai jet tempur top Uni Soviet, MiG-15, dengan menawarkan US$ 100 ribu kepada pilot Korea Utara yang mau membelot. Seorang pilot jet tempur Korea Utara, No Kum Sok, berhak atas hadiah itu dan menerimanya.

MiG-15 pesawat tempur buatan Uni Soviet ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan F-86 Sabre. MiG-15 dikembangkan pada 30 Desember 1947, dengan kecepatan terbang mencapai 1 mach dengan daya jelajah hingga 1.000 km. warthunder.wikia.com

Pada 1966, Kapten Penerbang Munir Redfa dari Angkatan Udara Irak menyerahkan diri beserta tunggangannya, MiG-21, ke Israel. Redfa mengantongi hadiah US$ 1 juta.

Taiwan juga tercatat beberapa kali mengeluarkan US$ 800 ribu dalam bentuk emas untuk menggaet penerbang pesawat tempur Cina. Taiwan terakhir kali melakukannya pada 1980-an. Adapun Cina melakukan upaya kontra dengan balik menjanjikan hadiah hingga US$ 2 juta kepada para penerbang Taiwan dan berhasil memikat satu, tapi dilaporkan hanya memberikan US$ 370 ribu.

POPULAR MECHANICS

Baca juga:
Tabrakan Mobil dan Jet Tempur MiG-29 di Ukraina, Ini yang Terjadi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

2 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

2 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya