Roscosmos Ancam Akhiri Kerja Sama di ISS Setelah Surat Balasan NASA Ini

Selasa, 5 April 2022 09:09 WIB

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) difoto oleh awak Ekspedisi 56 dari pesawat luar angkasa Soyuz setelah dibuka, 4 Oktober 2018. [NASA / Roscosmos / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah sekali lagi mengancam mengakhiri kerja samanya dengan Barat di Program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Rusia mengecam sanksi yang diberikan Amerika Serikat, Jepang, Kanada dan Uni Eropa--mitranya di ISS--kepada negaranya karena invasi ke Ukraina.

"Tujuan dari sanksi-sanksi itu adalah membunuh perekonomian Rusia, menjebloskan rakyat kami ke dalam kelaparan dan keputusasaan dan menyebabkan bangsa kami jatuh bersimpuh," kata Rogozin lewat akun media sosial Twitter pada Sabtu lalu, 2 April 2022. Dia menambahkan bahwa normalisasi hubungan di antara para mitra di ISS dan proyek-proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi-sanksi itu seluruhnya dan tanpa syarat.

Rogozin telah sebelumnya membuat surat keberatan secara resmi kepada para negara mitranya tersebut pada 14 Maret lalu, dan cuitan Sabtu lalu ditujukan kepada respons yang didapat dari surat itu. "Posisi para mitra kami jelas sekali: sanksi tidak akan dicabut," katanya.

Sebagai contoh, Rogozin melampirkan surat tertanggal 30 Maret dari Administrator NASA Bill Nelson. Di sana Nelson menyatakan bahwa Amerika Serikat terus mendukung kerja sama antariksa internasional, terutama aktivitas-aktivitas yang terhubung dengan pengoperasian ISS bersama Rusia, Kanada, Eropa, dan Jepang.

"Kebijakan pembatasan ekspor Amerika Serikat yang baru dan yang sudah ada memungkinkan kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia tetap berlanjut untuk memastikan pengoperasian ISS yang aman," bunyi surat Nelson.

Advertising
Advertising

Surat balasan dari Kepala Badan Antariksa Kanada memberikan respons serupa dengan menyatakan, "Saya bisa memastikan kepada Anda kalau Kanada terus mendukung program ISS, dan berdedikasi untuk kepentingan operasional yang aman dan sukses." Sementara, balasan dari Kepala Badan Antariksa Eropa Josef Aschbacher berisi janji meneruskan isi surat Rogozin ke negara-negara anggota ESA untuk dipelajari.

Unggahan Rogozin itu belum berarti program ISS dalam ancaman bubar barisan karena pernyataan seperti itu bukan yang pertama. Pada 24 Februari lalu, misalnya. Pada hari pertama Rusia menginvasi Ukraina tersebut Rogozin memperingatkan kalau sanksi ekonomi kepada negaranya bisa menghancurkan kemitraan di ISS, tapi tidak ada yang berubah dalam operasional laboratorium yang mengorbit Bumi hingga saat ini.

Pada 30 Maret lalu, contohnya, astronot NASA Mark Vande Hei pulang ke Bumi menumpang pesawat antariksa Soyuz milik Rusia bareng dua kosmonot. Pendaratan berjalan wajar meski sedang terjadi ketegangan geopolitik di Bumi.

Roscosmos memiliki kesepakatan dengan NASA untuk bekerja sama di ISS sampai 2024. Tahun lalu, Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana memperpanjang kerja sama itu sampai 2030. Belum ada jawaban dari Moskow saat itu--hingga saat ini.

SPACE, THE VERGE

Baca juga:
Rusia Ditemukan Gunakan Senjata Terlarang di Ukraina: Ranjau Darat POM-3


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

19 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

6 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya