Covid-19 di Cina, Guangzhou Hentikan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Senin, 11 April 2022 20:20 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung mengatur warga yang akan melakukan tes swab setelah melonjaknya kasus COVID-19 di Beijing, Cina, 7 April 2022. Shanghai masih diberlakukan lockdown untuk membendung penyebaran COVID. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Guangzhou mengumumkan penangguhan kelas tatap muka di tingkat sekolah dasar dan menengah mulai hari ini, Senin 11 April 2022. Tujuannya, mengendalikan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron yang belakangan terjadi pula di kota metropolitan di Guangdong, Cina sebelah selatan itu.

Dalam pengumuman pada Minggu, 10 April 2022, disebutkan bahwa telah terdata 22 orang positif terinfeksi penularan lokal di tengah wabah Covid-19 terbaru yang mulai merebak Jumat. Lalu, tambahan 27 kasus baru lagi sepanjang Minggu.

Sebanyak 11 distrik di kota itu langsung menggelar tes asam nukleat yang per Minggu sore telah seluruhnya mengambil sampel dari 19 juta orang.

Mulai 11 April, siswa di sekolah dasar dan menengah di Guangzhou beralih ke kelas online. "Pengecualian untuk siswa kelas tiga di sekolah menengah atas yang sekolahnya memiliki akomodasi dan kondisi manajemen tertutup," kata Chen Xueming, Wakil Direktur Biro Pendidikan Kota.

TK di Guangzhou akan menangguhkan penerimaan anak baru. Lembaga pelatihan di luar kampus akan membatalkan pengajaran offline, dan lembaga perawatan setelah sekolah akan menangguhkan layanan. Sedangkan perguruan tinggi diharapkan berada di bawah manajemen tertutup.

Advertising
Advertising

Ujian pendidikan jasmani untuk masuk sekolah menengah atas, yang sebelumnya dijadwalkan pada 11 April, juga akan ditangguhkan sementara.

Kondisi Guangzhou dan Shanghai

Sementara itu sebuah pusat pameran diubah menjadi rumah sakit darurat setelah otoritas mengatakan bahwa mereka akan memulai pengujian asam nukleat massal di seluruh kota. Tes ini ditujukan untuk melacak infeksi virus dan penyebarannya.

Cina telah selama ini menerapkan strategi 'nol-Covid' dalam menangani wabah dengan isolasi ketat dan pengujian massal, meskipun ada keluhan di Shanghai atas kekurangan makanan dan layanan medis karenanya. Temuan jumlah kasus positif di wilayah ini terus mencetak rekor baru dengan 914 kasus bergejala dan lebih dari 25 ribu yang OTG sepanjang Minggu.

Shanghai telah menjalani lockdown sejak 28 Maret lalu, dimulai dari lockdown dua tahap dan seharusnya telah berakhir sepekan lalu. Di sisi lain, Pemerintah Cina dan media yang sepenuhnya dikendalikan negara semakin defensif tentang keluhan atas strategi itu dengan sensor konten online dan menegur kritik asing.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, misalnya, mengatakan Pemerintah Cina telah mengajukan ketidaksukaannya dengan saran Departemen Luar Negeri AS kepada warga Amerika untuk mempertimbangkan kembali bepergian ke Cina. Amerika merujuk kepada penegakan sewenang-wenang dari undang-undang setempat dan pembatasan Covid-19, khususnya di Hong Kong, Provinsi Jilin dan Shanghai. Para pejabat AS juga mengutip risiko "orang tua dan anak-anak yang dipisahkan."

Meski begitu belum ada lockdown yang diberlakukan di Guangzhou, kota dengan 18 juta jiwa dengan banyak perusahaan besar di sana serta bandara tersibuk di Cina. Untuk mobilitas, hanya warga dengan 'kebutuhan pasti' yang bisa ke luar-masuk Guangzhou. "Dan hanya jika mereka dites negatif dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan," kata juru bicara kota Chen Bin dalam pengumuman media sosial.

XINHUA, USNEWS, CNBC

Baca juga:
Teknik Anti Aging Ini Ditemukan Memudakan Sel Kulit 30 Tahun


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

2 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya