Armada Perang Laut Hitam Rusia Moskva Tenggelam, Ledakan atau Kena Rudal?

Selasa, 19 April 2022 16:42 WIB

Kapal penjelajah Moskva mengalami kebakaran dahsyat dan ledakan amunisi berikutnya pada hari Rabu yang merusak serius kapal penjelajah berpeluru kendali. Namun gubernur wilayah Odesa Ukraina, mengatakan bahwa dua rudal Ukraina menyebabkan kebakaran dan ledakan. Foto : Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Moskva, satu di antara kapal perang paling penting dalam armada Angkatan Laut Rusia, dilaporkan tenggelam di Laut Hitam pada Kamis 14 April 2022. Kapal perang jenis penjelajah (cruiser) ini tenggelam saat sedang ditarik ke pelabuhan terdekat, Sevastopol, setelah sehari sebelumnya mengalami kebakaran hebat. Sebelum media Rusia mengumumkan kebakaran itu dan adanya evakuasi kru kapal, militer Ukraina mengklaim telah menghantamkan rudal antikapal Neptunus ke Moskva.

Media Rusia menyatakan tenggelamnya Moskva setelah kru kapal perang besar itu memerangi kebakaran dan kerusakan yang ditimbulkannya selama lebih dari satu hari. Pada Minggu, 17 April 2022, Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah di media sosial sebuah video upacara mengenang Moskva, menunjukkan sebanyak 240 orang yang selamat, atau sekitar separuh dari jumlah kru yang biasa ada di kapal perang penjelajah itu.

Banyak pertanyaan mengenai peristiwa yang sebenarnya terjadi, sementara banyak informasi yang beredar berisi kontradiksi satu sama lain. Sebagai contoh, apa yang memicu api dan ledakan, kenapa Moskva tak mampu mendeteksi rudal yang datang, bagaimana mungkin hanya dua rudal antikapal bisa menyebabkan kapal penjelajah berbobot 12 ribu ton itu tenggelam, dan bagaimana rudal Neptunus itu ditembakkan.

Kebakaran karena ledakan amunisi atau serangan Neptunus?

Advertising
Advertising

Rusia mengklaim ledakan amunisi menyebabkan kebakaran, sementara kubu Ukraina mengatakan telah menembak Moskva dengan dua rudal antikapal Neptunus. Rusia belum sekalipun menanggapi adanya serangan rudal itu yang menjadikan Moskva kapal perang terbesar korban perang pascaPerang Dunia II. Sebaliknya Moskow terus dengan klaimnya bahwa Moskva terbakar karena ledakan dari dalam kapal itu sendiri lalu tenggelam di tengah badai saat kapal sedang ditarik.

Jika pernyataan Ukraina tentang kapal Moskva terbakar dan tenggelam karena rudal mereka, maka ini akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu serangan angkatan laut profil tertinggi abad ini. REUTERS

Pernyataan dan klaim Rusia itu tidak konsisten. Alasannya, saat kapal perang besar seperti Moskva sedang berlayar, sangat janggal terjadi kebakaran muatan amunisi yang lalu membuat seluruh badan kapal dilumat api. Lebih jauh, tidak ada cuaca buruk di Laut Hitam ketika Moskva sedang ditarik seperti kronologi yang dinyatakan media Rusia. Tinggi gelombang saat itu dilaporkan hanya sekitar satu meter dan kecepatan angin sekitar 14 knot, yang mengindikasikan gangguan kondisi laut dan cuaca yang ringan saja.

Laporan kebakaran di Moskva oleh media pemerintah Rusia datang hanya beberapa jam setelah adanya klaim dari militer Ukraina kalau kapal itu telah dihancurkan dengan rudal antikapal. Laporan berbeda versi Rusia dan urutan waktunya memperkuat pandangan bahwa klaim dari Ukraina akurat.

Tapi, mempercayai serangan yang dilancarkan menggunakan rudal Neptunus adalah hal yang lain lagi. Penyebabnya, berdasarkan pengumuman oleh Kementerian Pertahanan Ukraina pada Desember 2021 lalu, pengiriman rudal-rudal itu dijadwalkan baru dilakukan April 2022. Sementara perang pecah mulai Februari, sehingga ragu untuk meyakini Ukraina telah memiliki rudal antikapal Neptunus dalam persenjataannya melawan invasi Rusia ini.

Dua rudal jelajah anti-kapal Neptune R-360 berhasil menenggelamkan kapal perang Rusia Moskva di Laut Hitam. Rudal buatan Ukraina ini memiliki jangkauan tembak maksimum 280 kilometer, yang dapat diluncurkan dari darat maupun tepi pantai. President.gov.ua

Operasi kapal-kapal perang Rusia di Laut Hitam dekat wilayah perairan Ukraina juga mempertebal keraguan pengiriman rudal bisa dilakukan di masa awal perang itu terjadi. Banyak pula yang meyakini kalau Ukraina memiliki rudal-rudal itu di garis pantainya, negara itu sejatinya bisa menciptakan sebuah zona A2/AD (anti-access/area denial) yang membuat angkatan perang Rusia berpikir ulang beberapa kali sebelum mendekat ke perairan Ukraina.

Tapi, fakta bahwa rudal-rudal Neptunus tidak digunakan sepanjang 45 hari pertama pertama perang Rusia-Ukraina memperkuat pendapat yang mengatakan rudal disiapkan untuk mendapatkan kemampuan operasional awal, dan bahwa serangan awal ke armada Laut Hitam dilakukan untuk mengambil keuntungan dari efek kejut.

Drone TB2 alihkan perhatian Moskva, rudal Neptunus menyerang

<!--more-->

Drone TB2 alihkan perhatian Moskva, rudal Neptunus menyerang

Di tengah absennya konfirmasi dari pejabat yang resmi, spekulasi beredar di media sosial kalau Moskva sedang sibuk melacak drone tempur Bayraktar TB2 saat rudal antikapal Neptunus menghajarnya. Bayraktar buatan Turki telah terbukti mampu mengganggu pasukan Rusia sejak hari-hari pertama perang.

Ada pula spekulasi lain yang menduga Moskva hanya memiliki satu radar pertahanan udara utama yang besar (3P41 Volna), untuk menghadapi rudal-rudal S300, yang hanya memiliki medan pandang 180 derajat. Sedangkan cakupan pandangan 360 derajat disediakan oleh sistem radar berbeda, MR-800 Voshkod/Top Pair, untuk pemantauan udara jarak jauh 3-D sekaligus antisipasi rudal jarak pendek SA-8. Disebutkan pula kalau Top Pair radar tidak dapat membedakan Neptunus yang terbang menyusur permukaan laut, di antara ombak yang tercipta karena badai.

Klaim-klaim itu tak memiliki basis yang solid sejak kapal yang dibahas ini adalah sebuah cruiser dengan kemampuan pertahanan udara yang sangat baik. Meski drone-drone Bayraktar TB2 sangat berguna dalam perang di laut, kapal sejenis Moskva didesain untuk melacak dan mementahkan banyak kontak udara sekaligus. Karenanya, melumpuhkan cruiser klas Slava ini dengan hanya satu atau beberapa drone tempur sekalipun dianggap tidak realistis.

Di sisi lain, tidak beralasan untuk membandingkan radar pencari (MR-800 Voshkod/Top Pair) dengan radar pelacak (3P41 Volna). Kapal perang menggunakan radar-radar pencari untuk mendeteksi setiap kontak udara. Jika operator meyakini ada kontak yang mengancam, dia akan meneruskan kontak itu ke radar pelacak untuk menyorot target kepada rudal permukaan-ke-udara.

Jadi, radar tracking seperti 3P41 Volna memang tidak berfungsi untuk mendeteksi target, tapi mengiluminasi kontak yang sudah dideteksi radar search. Kedua tipe radar ini bekerja berbeda tapi melayani tujuan yang sama.

Kapal perang Rusia, Moskva yang berhasil ditenggelamkan oleh dua rudal Neptune di Laut Hitam. Namun Rusia membantah kabar tersebut dan menyebut kapal yang telah berusia empat puluh tahun ini tenggelam karena mengalami kebakaran dan cuaca buruk saat ditarik menuju dermaga. REUTERS/Stringer/

Radar-radar itu mungkin memiliki beberapa spot buta karena faktor struktur kapal, namun sejatinya ada radar lain yang menutupnya. Itu sebabnya cruiser klas Slava biasanya memiliki lebih dari satu radar (Top Dome, 2xPop Group, 3xBass Tilt, Kite Screech fire control radar). Sehingga kapal ini dapat dengan kontinyu melacak kontak udara, bahkan jika kontak bergerak ke titik buta radar, operator dapat meneruskan kontak ke pelacak lain dan tetap mengikutinya.

Gelombang atau ombak laut juga tidak bisa menyembunyikan serangan rudal dari radar. Bahkan untuk kejadian gelombang tinggi sekalipun, radar akan mampu mendeteksi dan melacak rudal yang datang karena semakin tinggi gelombang semakin tinggi pula ketinggian terbang rudal.

Terakhir, Moskva dilengkapi pula dengan sistem pendukung elektronik 4xRum Tub yang bisa mendeteksi rudal-rudal antikapal Neptunus. Saat mendeteksi, kapal akan memiliki waktu dua menit untuk mempertahankan diri. Sebagai tambahan lagi, Moskva dipersenjatai dengan sistem persenjataan jarak dekat 6x30mm/AK630 yang memiliki radarnya sendiri dan mampu mendeteksi dan mencegat rudal yang mendekat.

NAVAL NEWS, USNI, POPULAR MECHANICS

Baca juga:
Perang Rusia - Ukraina, Ini Jumlah Pesawat Tempur yang Sudah Hancur dari Kedua Negara


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

21 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

22 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya