Benda Cagar Budaya, Batu Penggiling Tebu di Makam Pangeran Jayakarta

Selasa, 26 April 2022 16:18 WIB

Batu penggiling tebu dari abad 18 yang berada di kompleks Makam Pangeran Jayakarta, Kelurahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, seperti terlihat pada 23 April 2022. Foto: Maria Fransisca Lahur/Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Kompleks Makam Pangeran Jayakarta (Achmad Jakerta) di Jalan Raya Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, ternyata menyimpan batu penggiling tebu dari abad 18. Terletak di sebelah pendopo makam pangeran dan diam di bawah pohon yang besar dan rindang, batu besar termasuk cagar budaya tersebut selama ini hanya dianggap pot biasa--termasuk oleh petugas kebersihan di lokasi.

Tempo.co mendapati batu penggiling tebu itu saat mengikuti wisata religi yang diadakan oleh Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur, Sabtu 23 April 2022. Batu itu serupa dengan yang pernah dievakuasi petugas pemadam kebakaran di wilayah Jakarta Timur dua tahun lalu.

Kesamaan diperkuat keterangan dari arkeolog senior, Chandrian Attahiyat. “Iya, benar,” katanya saat disodorkan foto-foto keduanya pada Senin 25 April 2022.

Chandrian menjelaskan bahwa umumnya penggilingan tebu berada dekat sungai. Kebetulan, keberadaan kompleks pemakaman yang sudah ada sejak 1640 itu memang di pinggir Kali Sunter. "Kemungkinan batu tersebut sudah digeser untuk kepentingan tempat duduk, berteduh,” katanya sambil menambahkan, "Di tempat aslinya batu tersebut harus ada 2 atau berpasangan."

Advertising
Advertising

Penemuan batu sejenis

Batu penggiling tebu pernah ditemukan terkubur sebagian di trotoar di Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur. Keberadaannya terungkap setelah Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan pemerintah kota setempat mendapat permintaan untuk mengevakuasinya pada akhir Oktober 2019.

Permintaan datang dari Dinas Kebudayaan dan evakuasi dilakukan bersama tim dari Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan. Mereka didukung satu unit derek atau crane untuk mengangkat batu yang berbobot kurang lebih 326 kilogram tersebut. Batu kemudian dibawa ke Balai Budaya Condet.

Alat penggiling tebu kuno ditemukan di tengah kota. Dok: Damkar

Batu penggilingan tebu, juga disebut batu kiser, merupakan alat pengolah tebu yang diperkirakan digunakan pada abad 17-18 Masehi. Batu penggilingan tebu menunjukkan Batavia atau Jakarta dulu kala adalah satu daerah penghasil gula, yang dijual sampai ke daratan Cina dan Jepang.

Itu berdasarkan temuan batu penggilingan tebu lainnya di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo; dan Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Di Penggilingan bahkan terdapat lima batu. Selain disimpan di Balai Budaya Condet, satu batu bekas penggiling tebu itu saat ini bisa ditemukan pula di Museum Sejarah Jakarta.

Baca juga:
Cagar Budaya Benteng di Sukoharjo Dibongkar Pemilik Lahan, Ini Kata Ganjar


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

5 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

29 hari lalu

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

30 hari lalu

Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

40 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya