TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan perusakan berupa pembongkaran tembok benteng luar eks Keraton Kartasura di Sukoharjo. Benteng Baluwarti, nama tembok itu, termasuk bangunan cagar budaya namun hendak dibongkar oleh warga pemilik lahan menggunakan alat berat karena kepentingan lain.
Ganjar Pranowo menyatakan telah menugaskan tim untuk mengidentifikasi sebab dan latar belakang pembongkaran yang menyalahi peraturan itu. "Dari kepolisian sudah dan dari dinas kami juga sudah di lokasi. Saya minta dicek," ujar Ganjar, Senin 25 April 2022.
Identifikasi di antaranya dengan menelusuri praktik jual beli lahan yang di atasnya berdiri bangunan cagar budaya tersebut. "Ini bangunan bersejarah kok bisa diperjualbelikan sehingga dilakukan tindakan yang tidak tepat," tutur Ganjar sambil menambahkan timnya berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek.
Ganjar mengakui peristiwa di Benteng Baluwarti, Sukoharjo, menjadi kritik keras yang tertuju kepada pemerintahan daerah dalam mengelola bangunan cagar budaya. Kabar tembok di Kampung Krapyak Kulon Kelurahan Kartasura itu dijebol beredar pada Kamis, 21 April 2022.
Menurut Ganjar, kejadian itu menjadi peringatan bagi upaya mengelola dan melindungi bangunan cagar budaya selama ini. Pemerintahan, kata Ganjar, paling bertanggung jawab ketika bangunan cagar budaya terbengkelai sehingga warga setempat mengabaikan keberadaannya. "Ya ini koreksi buat pemerintah yang harus diperbaiki," ucapnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.