Mahasiswa ITS Teliti Kualitas Udara Sepanjang Mudik Lebaran, Hasil Merah Pekat

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Selasa, 31 Mei 2022 08:30 WIB

Kondisi kualitas udara sepanjang mudik lebaran 2022 berdasarkan satelit Sentinel 5P

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Moh Faisal meneliti kualitas udara di Pulau Jawa sepanjang mudik lebaran 2022 dengan hasil berupa sebuah hipotesis.

Mengukur nitrogen dioksida (NO2) yang merupakan hasil pembakaran kendaraan bermotor, Faisal melakukan penginderaan jauh dengan memanfaatkan satelit Sentinel 5P. Satelit ini merupakan satelit yang secara khusus diaplikasikan untuk monitoring kualitas udara.

Mahasiswa kelahiran 1999 ini menjelaskan, penggunaan satelit Sentinel 5P disebabkan karena satelit tersebut sudah diperbarui dari versi sebelumnya. Hasil resolusi temporal dan harian yang didapatkan juga lebih baik. Selain itu, sifatnya yang near real time memungkinkan pengamatan secara real time sehingga lebih cepat untuk mengambil hipotesis.

Pengolahan datanya sendiri menggunakan sistem plot computing menggunakan software Google Earth Engine. “Diperkuat coding dengan bahasa pemrograman JavaScript, juga memerlukan ketelitian tinggi karena akan eror walaupun dengan kesalahan kecil,” ujarnya seperti dikutip di laman resmi ITS pada Selasa, 31 Mei 2022.

Hasilnya, diperoleh data kualitas udara pada lima periode yaitu periode sebelum cuti bersama, menjelang arus mudik, sepanjang arus mudik, periode lebaran, dan sepanjang arus balik. Data kualitas udara tersebut dilengkapi dengan analisis spasial dimana warna merah menandai wilayah berpolusi NO2 tinggi dan warna hijau menandai kualitas udara yang bersih.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data tersebut, Faisal menghasilkan hipotesis bahwa pada periode menjelang arus mudik hingga seputar waktu mudik, beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya berwarna merah pekat. Sedangkan di periode hari lebaran didapatkan data bahwa jumlah NO2 di Jakarta dan Surabaya menurun karena berkurangnya mobilitas masyarakat.

Mahasiswa angkatan 2018 ini berharap data tersebut akan digunakan sebagai salah satu sumber keputusan dasar dalam regulasi terkait kualitas udara. Misalnya, pembuatan peraturan ganjil genap maupun pengadaan hari bebas polusi. Selain itu, data tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana kampanye kelestarian lingkungan untuk menjaga kualitas udara di suatu daerah.

Faisal juga mengungkapkan harapannya agar penelitian tersebut dapat berkembang menjadi software mengenai kualitas udara sehingga bisa diakses oleh banyak orang. Sekaligus sebagai langkah lebih lanjut dari website pemantauan kualitas udara yang ia buat. “Dibuat aplikasi sehingga lebih mudah digunakan oleh masyarakat,” katanya.

Baca juga:Tim Mahasiswa Unpad Bikin Portal Geofisika Berbasis Google Earth

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

1 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

5 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

9 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

10 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

17 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

17 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

18 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

19 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

19 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

Siklon Tropis Olga, Kualitas Udara Jakarta, dan Gelombang Tinggi Saat Mudik di Top 3 Tekno

27 hari lalu

Siklon Tropis Olga, Kualitas Udara Jakarta, dan Gelombang Tinggi Saat Mudik di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini Selasa pagi ini, 9 April 2024, dipuncaki artikel yang menjelaskan keberadaan dan pengaruh dari Siklon Tropis Olga,

Baca Selengkapnya