Terungkap, Ini 10 Virus Trojan Paling Produktif yang Menarget Aplikasi Keuangan

Selasa, 7 Juni 2022 20:30 WIB

Andrey Volodin/iStockphoto.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan seluler, Zimperium, menerbutkan laporan analisis terbaru tentang ancaman yang datang terhadap Android selama paruh pertama 2022. Disebutkan, terdapat 10 virus trojan paling produktif yang telah mengincar 639 aplikasi keuangan atau perbankan yang tersedia di Google Play Store. Secara akumulatif, aplikasi-aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 1,01 miliar kali.

Beberapa aplikasi keuangan atau mobile banking yang menjadi favorit target termasuk PhonePe yang didukung Walmart, Binance, Cash App, Garanti BBVA Mobile, La Banque Posttale, Ma Banque, Caf - Mon Compte, Postepay, dan BBVA México. Aplikasi ini sendiri menyumbang lebih dari 260 juta unduhan dari pasar aplikasi resmi.

Dari 639 aplikasi yang dilacak, sebanyak 121 berbasis di Amerika Serikat, diikuti oleh Inggris (55), Italia (43), Turki (34), Australia (33), Prancis (31), Spanyol (29), dan Portugal (27). Dari antara mereka, trojan TeaBot menarget 410 aplikasi di antaranya. "Octo menargetkan 324 dari 639 aplikasi yang dilacak dan merupakan satu-satunya yang menargetkan non-aplikasi keuangan untuk pencurian kredensial," bunyi laporan itu.

Selain TeaBot (Anatsa) dan Octo (Exobot), virus trojan mobile banking terkemuka lainnya termasuk BianLian, Coper, EventBot, FluBot (Cabassous), Medusa, SharkBot, dan Xenomorph. Khusus FluBot juga dianggap sebagai varian Cabassous yang agresif, memiliki hubungan dengan Medusa, trojan mobile banking lain yang dapat memperoleh kendali hampir penuh atas perangkat pengguna. Pekan lalu, Europol mengumumkan pembongkaran infrastruktur di belakang FluBot.

Diungkap pula adanya alat akses jarak jauh berbahaya yang bersembunyi di balik aplikasi yang tampak tidak berbahaya. Padahal, dirancang untuk menargetkan aplikasi keuangan seluler dalam upaya untuk melakukan penipuan di perangkat dan menyedot dana langsung dari akun korban.

Advertising
Advertising

Selain itu, malware dilengkapi dengan kemampuan untuk menghindari deteksi dengan sering menyembunyikan ikon mereka dari layar beranda. Mereka diketahui mencatat penekanan tombol, menangkap data clipboard, dan menyalahgunakan izin layanan aksesibilitas untuk mencapai tujuannya seperti pencurian kredensial.

Kegiatan jahat tersebut melibatkan penggunaan serangan overlay, mengarahkan korban ke halaman login perbankan palsu yang ditampilkan di atas aplikasi keuangan yang sah dan dapat digunakan untuk mencuri kredensial yang dimasukkan. Konsekuensi dari serangan tersebut dapat berkisar dari pencurian data dan penipuan keuangan hingga denda peraturan dan hilangnya kepercayaan pelanggan.

"Dalam dekade terakhir, industri keuangan pindah sepenuhnya ke seluler untuk layanan perbankan dan pembayaran serta perdagangan sahamnya," kata para peneliti. "Sementara transisi ini membawa peningkatan kenyamanan dan pilihan baru bagi konsumen, ini juga memperkenalkan risiko penipuan baru."

THE HACKER NEWS

Baca juga:
Chip M2 Buatan Apple Resmi Diperkenalkan, Ini Spesifikasinya

Berita terkait

Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

24 hari lalu

Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

Seorang ahli keamanan mengatakan bahwa mengisi daya di bandara memiliki risiko keamanan yang besar, terutama jika melalui port USB.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

25 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

37 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

58 hari lalu

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat 33 juta serangan siber melalui ponsel pada 2023. Pengguna sering terkecoh oleh iklan otomatis.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kebocoran Data, PT KAI Klaim Gunakan Standar Keamanan Data Canggih

17 Januari 2024

Dugaan Kebocoran Data, PT KAI Klaim Gunakan Standar Keamanan Data Canggih

Keamanan data pelanggan dinilai aman di pusat data PT KAI.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Ungkap Trojan macOS Didistribusikan dengan Perangkat Lunak Bajakan

21 Desember 2023

Kaspersky Ungkap Trojan macOS Didistribusikan dengan Perangkat Lunak Bajakan

Selain aplikasi macOS, peneliti Kaspersky juga mengidentifikasi beberapa sampel yang dirancang untuk platform Android dan Windows.

Baca Selengkapnya

6 Ciri Laptop Terkena Virus

28 November 2023

6 Ciri Laptop Terkena Virus

Mendeteksi ciri-ciri virus komputer pada laptop adalah langkah awal yang penting untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Prediksi Keamanan Finansial 2024 Kaspersky: Peningkatan Ancaman dengan AI, Serangan Sistem Pembayaran Langsung

22 November 2023

Prediksi Keamanan Finansial 2024 Kaspersky: Peningkatan Ancaman dengan AI, Serangan Sistem Pembayaran Langsung

Kaspersky mengantisipasi peningkatan serangan siber, eksploitasi sistem pembayaran langsung, kebangkitan trojan perbankan Brasil.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

15 November 2023

Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya.

Baca Selengkapnya