5 Bahasa Daerah di NTT Bakal Direvitalisasi

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Selasa, 28 Juni 2022 21:41 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim ketika bermalam di rumah salah satu guru di Kalimantan Utara. Dok. Kemdikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan satu dari 12 provinsi yang menjadi target revitalisasi bahasa daerah pada 2022. Dalam program Merdeka Belajar Revitalisasi Bahasa Daerah di Nusa Tenggara Timur, disebutkan ada lima bahasa daerah di 11 kabupaten kota di NTT yang akan menjadi fokus revitalisasi di tahun ini. Kelima bahasa tersebut adalah: bahasa Dawan, bahasa Manggarai, bahasa Kambera, bahasa Rote, dan bahasa Abui.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), M. Abdul Khak, menuturkan, NTT merupakan provinsi ketiga di Indonesia dengan jumlah bahasa daerah terbanyak. Dari 718 bahasa daerah yang ada di Indonesia, 72 di antaranya berasal dari NTT.

Hal itu diungkapkan Khak dalam rapat koordinasi di Kupang pada Senin, 27 Juni 2022. Dalam kesempatan tersebut, Khak menyampaikan bahwa secara alamiah satu per satu bahasa daerah di dunia akan mati. Revitalisasi ini, menurutnya, merupakan upaya untuk mencegah agar bahasa-bahasa daerah tidak punah terlalu cepat dan nilai-nilai kebahasaan tersebut masih dapat diketahui dan digunakan oleh generasi berikutnya.

Kepala Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur, Elis Setiati, mengatakan, rapat koordinasi kali ini dilakukan untuk menggalang dukungan dan komitmen dari pemerintah daerah terkait pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah secara berkesinambungan. Ia mengatakan, sasaran peserta Revitalisasi Bahasa Daerah untuk tahun 2022 dan 2023 dikhususkan untuk siswa pada usia SD dan SMP.

Elis menyebut, kelima bahasa daerah NTT yang menjadi target revitalisasi berasal dari 11 kabupaten dan kota, yaitu bahasa Dawan di Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dan Kota Kupang; bahasa Manggarai di Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai Timur; bahasa Kambera di Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Tengah; dan bahasa Abui di Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Alor.

Advertising
Advertising

“Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah merupakan langkah pertama dalam upaya pelestarian dan pengembangan bahasa-bahasa daerah di NTT, tahap selanjutnya dapat dilaksanakan dengan bergotong royong dan berkelanjutan,” katanya seperti dilansir di laman resmi Kementerian Pendidikan pada Selasa, 28 Juni 2022.

Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira, salah satu perwakilan rakyat asal Sikka, NTT, dalam kesempatan yang sama mengajak seluruh masyarakat NTT untuk mendukung program revitalisasi bahasa daerah. Dengan kekayaan 72 bahasa daerah tersebut, tutur pria yang akrab disapa Hugo ini, menjadi modal bagi NTT untuk mengembangkan diri dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata.

“Orang tidak akan datang ke suatu wilayah kalau tidak ada keunikannya. Kita sebagai orang NTT tidak perlu menyamakan diri dengan orang di Jawa atau Bali. Kita punya kekayaan bahasa yang menjadi ciri khas NTT,” ujar Hugo.

Hugo menyampaikan keprihatinannya atas kondisi bahasa daerah khususnya NTT yang kini kritis dan di ambang kepunahan. Ia menceritakan bagaimana di keluarganya sendiri, bahasa Sikka yang merupakan bahasa ibunya, sudah jarang digunakan. Ia mengaku, anak-anak di Maumere lebih sering diajarkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. “Kalau saya berbicara dengan adik atau keponakan saya di NTT, saya bertanya pakai bahasa Sikka, mereka akan menjawab dengan bahasa Indonesia,” tuturnya.

Keprihatinan yang disampaikannya tersebut tentu dialami hampir seluruh wilayah di Indonesia. Gempuran bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya di platform-platform media sosial, kata Hugo, membawa pengaruh besar pada ketidakpedulian generasi muda terhadap bahasa daerah. Untuk itu, Hugo berharap program revitalisasi ini dapat berhasil dan terus menghidupkan bahasa-bahasa daerah khususnya di daerah NTT.

Baca juga: Peraturan KIP Kuliah Bakal Direvisi, Banyak Keluhan Tak Tepat Sasaran

Berita terkait

10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk

1 hari lalu

10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk

Berikut ini deretan negara yang memiliki bahasa terbanyak di dunia, Indonesia berada di peringkat kedua setelah Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

2 hari lalu

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

3 hari lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

5 hari lalu

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

Viral flexing mahasiswa penerima fasilitas bantuan keuangan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) belum berarti menunjukkan bantuan yang salah sasaran

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

5 hari lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

11 hari lalu

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Kemendikbudristek menggelar festival bahasa ibu nasional. Berisi talenta penjaga bahasa etnis dari berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

18 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

21 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

22 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

26 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya