Xenotransplantasi Lagi, 2 Jantung Babi Berdetak untuk 2 Pasien Mati Otak

Selasa, 19 Juli 2022 05:30 WIB

Jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik disiapkan untuk xenotransplantasi di NYU Langone Health, New York, AS, pada Rabu, 6 July 2022. FOTO/Joe Carrotta untuk NYU Langone Healt

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil mencangkokkan jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetika kepada dua pasien manusia yang hidupnya bergantung kepada alat bantu. Para penerimanya, yang telah dinyatakan mati batang otak sebelum operasi cangkok dilakukan, tetap mendapat dukungan ventilator dan alat dialisis sebelum, sepanjang, dan sesudah prosedur transplantasi tersebut.

Hingga tahun lalu, xenotransplantasi--atau transfer organ hewan ke manusia--masih diuji sebatas pada hewan primata. Lalu, xenotransplantasi pertama pada pasien manusia terjadi pada September 2021 menggunakan sebuah ginjal babi. Pasien itu dalam perawatan menggunakan alat bantu ventilator.

Pada Januari tahun ini, David Bennett menjadi manusia hidup pertama yang menerima xenotransplantasi. Dia menjalani operasi cangkok jantung babi, namun meninggal dua bulan kemudian untuk alasan-alasan yang hingga kini belum bisa dipastikan penyebabnya.

David Bennett, seorang pasien dengan penyakit jantung terminal, berpose dengan ahli bedah Bartley P. Griffith, MD sebelum menerima transplantasi yang sukses dari jantung babi yang dimodifikasi secara genetik di University of Maryland Medical Center di Baltimore, Maryland, AS. University of Maryland School of Medicine (UMSOM)/Handout via REUTERS.

Advertising
Advertising

"Pada akhirnya kami benar-benar tidak tahu mengapa jantung itu gagal dan kenapa dia meninggal, dan itu adalah batasan dari melakukan transplantasi pada manusia yang masih hidup," kata Robert Montgomery dari New York University Langone Health dalam jumpa pers, Selasa 12 Juli 2022.

Sebaliknya, Montgomery mengungkap keuntungan dari xenotransplantasi pada pasien mati otak, yang hidupnya sudah bergantung kepada ventilator dan mesin dialisis. Mereka sudah meninggal secara medis.

"Pada mereka kami mampu mengamati jaringan dan sampel darah dan mendapatkan analisis yang jauh lebih dalam dari apa yang sedang terjadi," kata profesor yang mengepalai Department of Surgery NYU Grossman School of Medicine dan direktur di Transplant Institute itu menerangkan.

Dua operasi xenotransplantasi terbaru dilakukan pada 16 Juni dan 6 Juli lalu di Tisch Hospital, NYU Langone Health, Kota New York. Penerima pertama adalah Larry Kelly, seorang pria berusia 73 tahun yang sudah dua kali sebelumnya menjalani bedah jantung terbuka. Informasi pasien kedua tak diungkap. Tapi, yang jelas, keluarga-keluarga pasien telah setuju mendonasikan tubuh keduanya untuk sains.

Nader Moazami, ketua tim peneliti, memastikan operasi cangkok mengikuti standar prosedur klinis. Observasi pascaoperasi dilakukan terhadap keduanya selama 72 jam pneuh, dan biopsi dilakukan setiap hari.

Per jumpa pers dilakukan, direktur operasi bedah cangkok jantung di NYU Langone Transplant Institute itu menambahkan, tidak ada tanda-tanda penolakan oleh tubuh kedua pasien. Jantung-jantung disebutnya berfungsi normal dengan berkontraksi dan menjaga peredaran darah di seluruh tubuh.

Nader Moazami, direktur bedah transplantasi jantung di NYU Langone Transplant Institute, dan dokter cardiothoracic Amanda Merrifield dalam xenotransplantasi organ jantung babi ke tubuh pasien mati otak di New York, AS, pada Rabu, 6 Juli 2022. FOTO/Joe Carrotta untuk NYU Langone Health

Kembali, xenotransplantasi menawarkan solusi menjanjikan terhadap kelangkaan organ donor. Di Amerika Serikat sendiri, lebih dari 105 ribu orang menunggu untuk operasi transplantasi organ. Setiap harinya, 17 dari mereka meninggal dalam antrean.

Masalah terbesar jika menggunakan organ dari hewan adalah penolakan dari tubuh penerimanya--ketika sistem imun menyerang organ asing itu, yang akhirnya menyebabkan gagal fungsi. Untuk menghindarinya, Mozami dan para koleganya menggunakan organ jantung dari babi yang sudah dimodifikasi secara genetika.

Ada 10 rekayasa genetika yang dilakukan. Terdiri dari empat gen dinonaktifkan (knock-out) yang diketahui bisa meningkatkan risiko penolakan transplantasi dan pertumbuhan organ yang tidak normal dan enam gen disisipkan (knock-in) yakni dari gen manusia untuk mengurangi ketidaksesuaian sistem biologis babi dan manusia.

Para peneliti juga memberikan pengobatan standar pascaoperasi cangkok untuk menekan respons imun tubuh pasien.

Terangkutnya virus yang biasa menginfeksi si hewan adalah potensi risiko lain dari xenotransplantasi. Untuk alasan itu, hewan babi yang organnya akan didonorkan kepada manusia dibesarkan dalam fasilitas khusus dengan harapan terbebas dari penyakit.

Itu pula yang sudah dilakukan namun cytomegalovirus tetap terdeteksi dalam darah Bennett setelah dia menjalani operasi cangkok jantung awal tahun ini. Virus pada babi itu tidak menginfeksi sel manusia, tapi terbukti menginfeksi organ yang dicangkokkan dan diduga berperan untuk kematian Bennett.

Untuk dua operasi xenotransplantasi terbaru yang dilakukannya, Montgomery menyatakan dia, Moazami dan dua dokter lainnya menggunakan sebuah prosedur penapisan yang lebih sensitif yang mampu mendeteksi sekelompok kecil sekalipun keberadaan virus itu. Mereka juga mengembangkan metode penapisan yang khusus untuk memonitor penularan penyakit lainnya dari babi.

Montgomery berharap percobaan klinis tahap awal dari xenotransplantasi jantung pada pasien hidup sudah akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Sementara, dia menambahkan, timnya akan fokus mengumpulkan sebanyak mungkin data dari operasi di tubuh pasien mati batang otak dan memperpanjang periode observasi.

"Ini adalah salah satu dari hal yang sangat luar bisa melihat jantung babi berdetak di dalam dada manusia. Ini benar-benar sesuatu yang baru," katanya.

NEW SCIENTIST, NYULANGONE

Baca juga:
Dosen UNS Teliti Lendir Bekicot untuk Obat TB

Berita terkait

Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

45 hari lalu

Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

Prosedur cangkok ginjal babi ke pasien telah sebelumnya dilakukan, namun seluruhnya melibatkan orang-orang yang telah divonis mati batang otak.

Baca Selengkapnya

Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua Meninggal Dunia

1 November 2023

Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua Meninggal Dunia

Faucette menerima transplantasi jantung babi pada tanggal 20 September dan hidup selama enam minggu.

Baca Selengkapnya

Pemindahan Jaringan Organ, Apa Itu Xenotransplantasi?

5 April 2023

Pemindahan Jaringan Organ, Apa Itu Xenotransplantasi?

Xenotransplantasi merupakan transplantasi dari hewan ke manusia

Baca Selengkapnya

16 Pasien Probable Hepatitis Akut di Indonesia, Ini Patogen Terbanyak

25 Juni 2022

16 Pasien Probable Hepatitis Akut di Indonesia, Ini Patogen Terbanyak

Dari 16 kasus probable hepatitis akut di Indonesia, patogen paling banyak ditemukan adalah Cytomegalovirus (CMV).

Baca Selengkapnya

Jumlah Kasus Probable dan Meninggal Hepatitis Akut Misterius Bertambah Lagi

4 Juni 2022

Jumlah Kasus Probable dan Meninggal Hepatitis Akut Misterius Bertambah Lagi

Kementerian Kesehatan RI melaporkan penambahan jumlah dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia hingga Kamis, 2 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Update Hepatitis Akut Misterius pada Anak: 19 Kasus Dicoret, 2 Kasus Baru Masuk

24 Mei 2022

Update Hepatitis Akut Misterius pada Anak: 19 Kasus Dicoret, 2 Kasus Baru Masuk

Jumlah dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia bertambah dua lagi per awal pekan ini.

Baca Selengkapnya

BRIN Beberkan 9 Kegiatan Riset Hadapi Hepatitis Akut Misterius

13 Mei 2022

BRIN Beberkan 9 Kegiatan Riset Hadapi Hepatitis Akut Misterius

Peneliti BRIN ungkap cara deteksi dan penelusuran penyebab hepatitis akut misterius pada anak-anak.

Baca Selengkapnya

Pasien Cangkok Jantung Babi Meninggal Setelah Temuan Cytomegalovirus

7 Mei 2022

Pasien Cangkok Jantung Babi Meninggal Setelah Temuan Cytomegalovirus

Virus inilah yang diduga menjawab kenapa organ jantung babi itu gagal menyambung hidup David Bennett. Dari mana asal virus itu?

Baca Selengkapnya

Pasien Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal

10 Maret 2022

Pasien Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal

David Bennett Sr., 57 tahun, pasien penerima transplantasi jantung babi, ternyata tak bisa bertahan.

Baca Selengkapnya

Jerman akan Ternakkan Babi, Jantungnya Ditransplantasikan ke Manusia

3 Februari 2022

Jerman akan Ternakkan Babi, Jantungnya Ditransplantasikan ke Manusia

Ilmuwan Jerman akan mengembakbiakkan babi. Organ jantung babi akan ditransplantasikan ke manusia.

Baca Selengkapnya