Gempa Megathrust, Begini Tanda dan Dampak Merusaknya

Selasa, 30 Agustus 2022 12:32 WIB

Gempa-gempa di Zona Megathrust di barat Sumatera. twitter/@DaryonoBMKG

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa kembali mengguncang Mentawai dengan kekuatan lebih dari M5,0 sejak tengah malam tadi, yaitu memiliki magnitudo 6,4. Dalam catatan Tempo, data awal Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan gempa megathrust yang terjadi pada hari Senin, 29 Agustus 2022, pukul 10.29 WIB ini berada di titik lokasi 0.99 Lintang Selatan dan 98.53 Bujur Timur.

Sementara Plt. Kepala Pusat BMKG, Daryono, mengatakan wilayah Pantai Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat diguncang gempa tektonik. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut,” katanya.

Gempa Megathrust adalah...

Lantas, apa itu gempa dengan segmentasi megathrust yang dirasakan di beberapa bagian daerah Sumatra ini? Berdasarkan jurnal berjudul Pemodelan Segmentasi Mentawai-Pagai: Studi Kasus Gempa Megathrust di Indonesia yang terbit pada 2020, gempa megathrust merupakan kondisi gempat yang terjadi pada zona awal penunjaman atau subduksi.

Sementara melansir dari artikel berjudul Questions and Answers on Megathrust Earthquakes dalam earthquakescanada.nrcan.gc.ca, gempa ini akan terjadi ketika suatu wilayah di lempeng tektonik bumi terdorong di bawah yang lainnya.

Advertising
Advertising

Lalu lempeng akan terus bergerak dari satu sama lainnya sehinffa membuatnya saling bersinggungan. Hal ini lalu membuat adanya penumpukan regangan melebihi gesekan antara dua lempeng dan gempa megathrust besar pun akan terjadi.

Perlu diketahui, gempa megathrust terbilang dapat merusakan bangunan di suatu area ketika mencapai magnitude 7 sampai 8. Durasi dan guncangan untuk gempa megathrust juga akan jauh lebih lama daripada umumnya, bahkan dapat mencapai beberapa menit. Selain itu gempa ini mampu menyebabkan gerakan vertikal besar di dasar laut, lalu memindahkan sejumlah besar air yang bergerak menjauh dari gerakan bawah laut sebagai tsunami.

Adapun hal yang menandakan bahwa telah terjadinya gempa bumi megathrust, salah satunya akan membunuh vegetasi yang dapat dihitung usianya. Selain itu, gempa jenis ini juga menyebabkan tanah longsor bawah laut dari landas kontinen menuju lebih dalam. Endapan longsor ini dapat dikenali dengan mengambil sampel inti yang diambil langsung dari dasar laut.

Namun, dengan pengukuran geodesi memakai satelit pemosisian global dan pengukuran jarak jauh, maka perubahan bentuk kerak dalam pola gempa bumi megathrust ini dapat diprediksi dan dideteksi.

Gempa megathrust terbilang tidak terjadi terlalu sering, namun tidak juga teratur kapannya akan terjadi. Sedangkan untuk melihat besaran gempa ini, diperkirakan dapat berkekuatan mencapai magnitude 9. Misalnya, gempa megathrust di Chili pada 1960 berkekuatan magnitude 9,5, dan ada pernah terjadi di Alaska pada tahun 1964 berkekuatan 9,2.

Di Indonesia, masih terdapat segmentasi megathrust aktif yang berpotensi menimbulkan gempa besar hingga tsunami. Jumlahnya hingga saat sudah mencapai 16 titik, salah satunya adalah di daerah Mentawai-Siberut.

Menilik sejarahnya, daerah Sumaetra memang memiliki intensitasi gempa yang tinggi. Hal ini dibuktikan dari dua gempa yang pernah terjadi, yaitu pada tahun 1797 dan 1833. Hal ini membuat adanya celah yang ada di Mentawai. Lalu celah ini juga kembali aktif ketika ada dorongan dari tsunami megathrust segmentasi Sumatera Andaman atau Aceh andaman pada 2004. Itu sebabnya, tak dipungkiri kerap terjadi belakangan ini.

FATHUR RACHMAN

Baca: Indonesia di Bawah Bayang-bayang Gempa Megathrut, Apa Itu?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

9 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

11 jam lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

13 jam lalu

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

13 jam lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

14 jam lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Potensi Hujan Hanya di Selatan

21 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Potensi Hujan Hanya di Selatan

BMKG memprediksi Jakarta cenderung cerah dan berawan sejak pagi. Ada potensi hujan ringan di Jakarta Selatan menjelang malam.

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

1 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

1 hari lalu

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

BMKG kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi untuk berbagai perairan, mencakup area nelayan dan penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya