DarkTracer Ungkap Sosok Bjorka, Pengamat: Data Belum Valid

Kamis, 15 September 2022 13:33 WIB

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Hacker Bjorka menjadi buah bibir belakangan ini karena kelihaian dalam meretas data dari berbagai instansi pemerintah. Perbuatannya membuat pemerintah dituding tidak sanggup menjaga data pribadi warga. Usaha untuk mencari tahu sosok di balik akun Bjorka pun dilakukan.

Salah satunya, DarkTracer, sampai membuat webinar untuk menduga sosok Bjorka tersebut. Pada laporan webinar tertanggal 8 September 2022, DarkTracer mencoba mengungkap siapa di balik pelanggaran data Indonesia.

DarkTracer memperlihatkan peta yang diduga perjalanan dari data yang bocor. "Total ada 124 diduga pelaku yang melakukan posting berbahasa Indonesia bocor di Black Market and Hacker Forum," tulis laporan tersebut.

Setelah melakukan pengerucutan hingga 14 orang terduga pelaku, DarkTracer mengerucut pada seorang pria yang berdomisili di Indonesia. DarkTracer membuka data pribadi terduga pelaku berikut fotonya dengan inisial nama MA, laki-laki berusia 23 tahun. Nama lain terduga pelaku adalah Akihiro san, Ahihiro, Gumelarzt, Bjorkasim.

Pada domisili terduga Bjorka, DarkTracer memperlihatkan peta Jawa Timur sebagai gambaran provinsi tempat tinggal terduga Bjorka. Peta kedua lebih spesifik pada titik tertentu ke arah selatan yang terkenal dengan reognya.

Advertising
Advertising

Pendapat Pengamat

Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menganggap laporan yang dikeluarkan oleh DarkTracer menarik. "Ini menarik, kalau ada benang merah yang bisa ditarik ke situ. Dark Tracer memiliki data yang cukup update dan mereka cukup berpengalaman," tulis Alfons lewat pesan singkat, Kamis, 15 September 2022.

Walau DarkTracer sudah mengeluarkan seorang terduga pelaku, tetap saja belum bisa dipastikan sebagai pelaku yang valid. Alfons mengamini bahwa data yang keluar belumlah valid. "Tetapi itu bukan jaminan yang bersangkutan adalah Bjorka, karena kredensial bisa di-share," jelas Alfons. "Tapi, setidaknya sudah ada secercah titik mengenai Bjorka."

Track Record Bjorka

Pada bulan Agustus Bjorka memulai dengan data Indihome dari Telkom. Sebanyak 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor berikut dengan nama dan NIK pelanggan pada situs breached.to.

Kemudian, Bjorka melanjutkan aksinya dengan menjual 1,3 miliar data registrasi SIM card yang di dalamnya terdapat data seperti NIK, nomor telepon, operator telekomunikasi dan tanggal pendaftaran. Data tersebut tersimpan sebanyak 87 GB dan disebutkan berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebanyak 2 juta data dijadikan contoh gratis sebagai barang bukti ia berhasil menembus Kominfo.

Kemudian, sasaran Bjorka selanjutnya pada 105 juta data penduduk Indonesia yang diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU, karena ada informasi tempat pemungutan suara (TPS). Yang terbaru, akun itu juga mengaku membocorkan ribuan dokumen surat menyurat dari BIN yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Data tersebut adalah dokumen pada periode 2019-2021. "Termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulis akun Bjorka dalam situs tersebut.

Adapun selain data rahasia BIN, Bjorka juga mempublikasikan data lainnya seperti data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate. Bjorka mengklaim telah mengantongi 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres dan 189 belum dikompres. Beberapa contoh dokumen yang dibocorkan juga ikut dipublikasikan oleh Bjorka dalam situs breached.to.

Ke depan, ia juga menyatakan rencananya untuk membuka data pelanggan dari MyPertamina. Sehubungan rencana ini, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya berpendapat bahwa data sebenarnya sudah di tangan Bjorka, “Kemungkinan kalau dia ungkapkan, sebenarnya dia sudah punya datanya ketika dia mengungkapkan hal tersebut,” tulis Alfons lewat pesan singkat, Senin, 12 September 2022.

Baca:
Hacker Mengaku Bobol 102 Juta Data dari Kemensos, Bukan Bjorka?
Reporter

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

4 hari lalu

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

Spyware dapat melekat pada sistem operasi perangkat dan dapat berjalan di latar belakang sebagai "program residen memori".

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

10 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

11 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

13 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

19 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

25 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

32 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

32 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

47 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

48 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya