Giliran Data Polri Bocor? Pakar Siber: Data Indonesia sedang Seksi

Jumat, 23 September 2022 14:37 WIB

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Data bocor diduga kembali terjadi. Tak berselang lama dari pengesahan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi di DPR RI, kabar terkini kebocoran data pribadi dan kredensial menimpa institusi penegak hukum Polri.

Berdasarkan tangkapan layar yang beredar, akun bernama Meki mengaku memiliki 26 juta data Kepolisian RI yang didapatkannya September 2022 ini. Menurutnya, data berisi dokumen penting Polri termasuk data anggota dari seluruh Indonesia.

Konsultan keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyatakan telah memeriksa data sampel yang diberikan akun Meki. Hasilnya didapatinya sampel berisi data yang sudah lama sekalipun diaku Meki didapat bulan ini. Kemungkinannya, data tercampur namun Alfons menolak berspekulasi. “Saya tidak tahu data aslinya,” kata dia pada Jumat, 23 September 2022.

Data Indonesia sedang Seksi

Berbeda dari Bjorka yang pernah menggemparkan pada pekan-pekan sebelumnya, Meki diduga bermotif mencari penghasilan lewat menjual data--bukan sensasi. “Sepertinya begitu, cari uang saja. Data Indonesia kan lagi sexy,” kata Alfons.

Advertising
Advertising

Dilihat dari rentetan kejadian belakangan ini, dia menambahkan, Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pendulang pundi-pundi dengan cara meretas dan menjual di forum khusus.

Bagaimana dengan dampak keberadaan UU PDP yang diharap bisa memaksa peningkatan perlindungan data pribadi di Tanah Air? Alfons menjawab, UU itu masih memerlukan aturan turunan. "Dampaknya mungkin dua tahun lagi baru berasa,” katanya.

Bukan Bocor Pertama

Data Polri yang bocor hingga berserakan juga pernah terjadi November tahun lalu. Saat itu hacker, melalui akun @son1x666 di Twitter, mengunggah: POLRI-Indonesian National Police Hacked,.

Dalam salah satu link yang disertakannya, data yang dibocorkan memuat sejumlah besar nama dan identitas anggota Polri beserta jenis pelanggaran yang dilakukan. Ada dua tautan lain yang disertakan, yang masing-masing harus diunduh sebesar 10,27 MB.

"Bocoran ini berisi informasi personal dan kredensial dari para pekerja Polri dan orang-orang yang terlibat bersama Polri," bunyi catatan yang diberikan di akun itu.

Bersama catatannya itu, peretas mengaku bekerja sendirian atau individu dari Brasil. Dia menyatakan melakukannya karena tidak suka Pemerintah Indonesia dan bagaimana pemerintahan ini memperlakukan masyarakatnya.

Baca juga:
Sudah Sejak Tahun Lalu Pakar Keamanan Siber Nasihati Polri Begini


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

8 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

10 jam lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

19 jam lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

20 jam lalu

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau kavaleri berkuda untuk mengamankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

22 jam lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

23 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

23 jam lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

1 hari lalu

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

Detasemen K-9 Polri dikerahkan turut mengamankan gelaran KTT World Water Forum di Bali. Sebanyak 34 anjing terlatih diterjunkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

1 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

1 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya