Asteroid Berukuran 2 Kali Stadion GBK Melintas Dekat Bumi Sabtu Ini

Kamis, 20 Oktober 2022 12:59 WIB

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah asteroid berukuran hampir dua kali Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan akan melintas dekat Bumi pada Sabtu 22 Oktober 2022. Obyek yang diidentifikasi sebagai Asteroid 2022 RB5 ini akan melintas terdekat pada jarak 5 juta kilometer dari Bumi.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa BRIN, Andi Pangerang, menyampaikan bahwa asteroid tersebut akan melintas dekat Bumi pada Sabtu nanti, tepatnya pada pukul 23.59 WIB. Asteroid 2022 RB5, dijelaskannya, memiliki ukuran lebar 86-190 meter dan kecepatan 19.152 kilometer per jam.

“Bukan menabrak atau jatuh ke Bumi, asteroid ini hanya akan melintas dekat Bumi. Sehingga tidak membawa dampak mengerikan atau berbahaya bagi Bumi,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu 19 Oktober 2022. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik menanggapi berita seputar asteroid tersebut.

Jika diperhitungkan, jarak terdekat Asteroid 2022 RB5 dan Bumi lebih besar daripada batas roche Bumi-Matahari, yakni 556.400 kilometer. Itu artinya jarak asteroid itu sembilan kali lebih jauh sehingga tidak akan jatuh atau menumbuk Bumi.

Roche merupakan batas di mana benda langit di sekeliling Bumi dapat mempertahankan bentuknya dari gravitasi Bumi, karena gaya gravitasi Bumi sama dengan gaya pasang surut benda langit. Batas tersebut pertama kali dihitung oleh astronom Prancis Edouard Roche (1820–1883).

Advertising
Advertising

Baca juga: Teleskop Antariksa Hubble dan James Webb Sama-sama Amati Asteroid Dimorphos

Keluarga Asteroid Apollo

Asteroid 2022 RB5 pertama kali teramati pada 15 September 2022. Benda langit ini memiliki parameter orbit mirip dengan asteroid Apollo, sehingga masuk dalam keluarga asteroid Apollo.

Andi menerangkan proses kalkulasi orbit dilakukan dengan pengamatan terhadap posisi asteroid selama jangka waktu tertentu. Jika data yang dikumpulkan dirasa sudah cukup, maka dapat dilakukan pemodelan orbitnya.

Suatu asteroid dikatakan termasuk keluarga Apollo jika memenuhi dua syarat yaitu jarak rata-rata asteroid lebih besar daripada jarak rata-rata Bumi ke Matahari (149,5 juta kilometer) dan jarak terpendek asteroid lebih kecil daripada jarak terjauh Bumi ke Matahari (152 juta kilometer). Andi menambahkan bahwa hal ini berdasarkan karakteristik orbit asteroid apollo yang berjarak rata-rata 147 juta dan jarak terpendeknya 97 juta kilometer.

Berapapun kemiringan dan kelonjongan orbit suatu asteroid, selama memenuhi 2 syarat di atas, sudah termasuk keluarga Apollo. "Asteroid ini mengorbit Matahari dengan kelonjongan (eksentrisitas) 0,12 dan kemiringan orbit (inklinasi) 6,83 derajat," kata Andi.

Baca juga: Ini Alasan Ada Misi Selamatkan Bumi dari Asteroid

Periode Putaran Asteroid 2022 RB5

Selain pada 22 Oktober 2022, asteroid ini akan kembali melintas dekat Bumi dengan periode 11 tahun sekali. Asteroid ini akan melintas kembali pada pada 14 Mei 2023, 1 April 2024, 15 Oktober 2033, 14 Juni 2034, 28 Maret 2035, 7 Oktober 2044, 24 Maret 2046, 3 Oktober 2055, 26 Maret 2057, 1 Oktober 2066, 29 Maret 2068, dan 30 September 2077.

"Setelahnya, asteroid ini tidak akan melintas dekat Bumi kembali hingga nanti 2167 atau 90 tahun setelahnya," ucap Andi.

Adapun jarak terdekat sejak asteroid 2022 RB5 ditemukan, hanya terjadi pada 2022 ini. Setelahnya, jarak terdekatnya dari Bumi kembali terjadi pada 2057 dan 2167. Saat itu, Andi mengatakan, "Jarak terdekatnya dua kali jarak terdekat saat ini, yakni sekitar 10 juta kilometer."


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

3 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

4 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya