Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hubble dan James Webb Sama-sama Amati Dimorphos

Gambar dari Teleskop Antariksa Hubble dan James Webb saat wahana DART milik NASA menabrakkan diri ke Asteroid Dimorphos, Senin 26 September 2022. space.com
Gambar dari Teleskop Antariksa Hubble dan James Webb saat wahana DART milik NASA menabrakkan diri ke Asteroid Dimorphos, Senin 26 September 2022. space.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua teleskop paling kuat yang saat ini digunakan sama-sama membidik dan memberikan gambar-gambar dari asteroid kecil yang sama, Dimorphos. Keduanya adalah Teleskop Antariksa Hubble dan James Webb (JWST).

Adapun Dimorphos adalah asteroid yang baru saja menjadi uji coba proyek Double Asteroid Redirect Test (DART) NASA bekerja sama dengan ESA. Wahana antariksa DART sengaja diluncurkan dari Bumi dan diarahkan untuk menabrak Dimorphos untuk menjajaki kemampuan membelokkan arah orbit sebuah asteroid yang mengancam Bumi. 

Dimorphos, sebagai catatan, memiliki orbit yang sama sekali tidak membahayakan Bumi. Proyek DART akan melihat apakah ada dampak dari misi kamikaze itu terhadap orbitnya di sekitar asteroid yang lebih besar, Didymos. Dimorphos dan Didymos adalah asteroid biner berukuran lebar, masing-masing, 140 dan 780 meter. 

Tabrakan itu telah terjadi pada 26 September lalu yang teramati menghasilkan kilau kepulan debu dan serpihan material. Saat itu Dimorphos dan Didymos berada pada jarak 11 juta kilometer dari Bumi. 

Gambar-gambar dari Hubble dan James Webb menunjukkan satu titik cahaya dari keduanya tiba-tiba menjadi lebih terang. Hubble menggunakan instrumen Wide Field Camera 3, sedangkan JWST mengerahkan Near-Infrared Camera (NIRCam). 

Pada jam-jam berikutnya, awan material dari Dimorphos menyebar dari titik itu, secara bertahap mengubah bentuk titik tersebut. Menurut pengukuran oleh Hubble, terangnya sistem pasangan asteroid itu meningkat tiga kali lipat. Itu bertahan selama lebih dari delapan jam pascatabrakan terjadi.

Untuk mencari tahu bagaimana hasil dari eksperimen itu, para peneliti akan menganalisis berapa besar perubahan orbit yang dialami Dimorphos di sekitar Didymos. Juga menganalisis sifat material dari asteroid itu. 

Foto yang disiarkan NASA memperlihatkan teleskop luar angkasa Hublle yang telah diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya oleh astronot pesawat ulak alik Atlantis. Foto: AP/NASA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gambar-gambar dari Hubble and JWST diharap akan membantu para ilmuwan mengidentifikasi material yang ada di Dimorphos, seberapa besar kerusakannya karena tabrakan yang terjadi, serta berapa banyak dan berapa cepat pecahan yang terlontar. Semua itu akan membantu pencarian cara terbaik untuk mendorong sebuah asteroid yang berbahaya.  

Teleskop James Webb. (Space.com)

Ini adalah pertama kalinya dua teleskop yang mengorbit di luar angkasa itu mengamati obyek yang sama secara simultan. Keduanya akan terus melakukan pengamatan pada Dimorphos sampai beberapa pekan dan bulan ke depan untuk melacak perkembangan awan debu dan serpihan pascatumbukan, serta memeriksa permukaan asteroid yang tercipta setelahnya. 

"Webb dan Hubble menunjukkan apa yang selama ini sudah terbukti di NASA: Kita bisa belajar lebih banyak ketika kita bekerja sama," kata Kepala NASA Bill Nelson. Dia menambahkan, "Seluruh umat manusia sangat menunggu temuan-temuan yang akan datang dari Hubble, James Webb, dan teleskop-teleskop kita di Bumi--tentang misi DART dan setelahnya."

NEW SCIENTIST, SPACE

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

12 jam lalu

Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA sedang menguji GUARDIAN, sebuah sistem deteksi tsunami eksperimental yang menggunakan data satelit navigasi global. (NASA/Scitechdaily)
NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

Sistem pemantauan tsunami eksperimental ini memanfaatkan data dari kelompok GPS dan satelit pencari arah lainnya yang mengorbit Bumi.


NASA Akan Gelar Diskusi Publik tentang UFO, Ada Temuan Baru?

4 hari lalu

Penampakan UFO di California diduga uji rahasia di Area 51. Kredit: MUFON/SCOTT WARING
NASA Akan Gelar Diskusi Publik tentang UFO, Ada Temuan Baru?

Sebuah panel NASA untuk mempelajari "fenomena udara tak dikenal" atau UFO, akan mengadakan diskusi publik pertamanya.


Legenda Monster Bintang di Alam Semesta, Jejak Kimianya Sudah Ditemukan

10 hari lalu

Gugus bola Messier 13, atau Gugus Hercules, seperti yang terlihat oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.  Di suatu tempat di tengah kerumunan bintang yang padat ini mungkin terdapat monster kosmik yang dikenal sebagai superstar.  (Kredit gambar: NASA, ESA, dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA); Pengakuan: C. Bailyn (Universitas Yale), W. Lewin (Institut Teknologi Massachusetts), A. Sarajedini (Universitas Florida), dan W  .van Altena (Universitas Yale)) Kosmik
Legenda Monster Bintang di Alam Semesta, Jejak Kimianya Sudah Ditemukan

Sebagai perbandingan, bintang-bintang supermasif berukuran 5.000 sampai 10.000 kali lebih besar daripada bintang di tata surya kita, Matahari.


Suara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat

16 hari lalu

Balon tenaga matahari dengan sensor gelombang infrasonik diterbangkan ke stratosfer.  Foto : Darielle Dexheimer/Sandia National Laboratories
Suara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat

Tangkapan suara misterius dari stratosfer di atmosfer itu dibeberkan dalam forum Acoustical Society of America di Chicago, Illinois, 11 Mei 2023.


Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

22 hari lalu

Adhara Prez Snchez. Instagram
Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

Adhara Sanchez bocah perempuan berusia 11 tahun asal Meksiko menyita perhatian publik dunia. Kenapa?


Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

34 hari lalu

Foto Planet Pluto, dilihat dari pesawat ruang angkasa New Horizons, 14 Juli 2015. Amerika Serikat saat ini menjadi satu-satunya negara yang mengunjungi setiap planet tunggal di tata surya. NASA via AP
Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

Sebelum 2006, para astronom dunia telah resmi menyatakan bahwa hanya terdapat delapan planet dalam sistem tata surya kita. Bagaimana dengan Pluto?


Rusia Dipastikan Akan Bertahan di ISS Sampai 2028

37 hari lalu

Pesawat kargo Progress 82 Rusia, dengan 3 ton makanan, bahan bakar, dan perbekalan, difoto tak lama setelah merapat ke modul Poisk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS )pada 28 Oktober 2022. (Kredit gambar: NASA)
Rusia Dipastikan Akan Bertahan di ISS Sampai 2028

Tahun lalu, tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina, Roscosmos Rusia mengatakan akan meninggalkan kemitraan di ISS setelah 2024.


Dari Uji Terbang Roket Starship SpaceX, Kenapa Landasan Sampai Hancur?

38 hari lalu

Roket Starship SpaceX saat lepas landas dalam uji terbang perdana dari fasilitas peluncuran Starbase, Texas Selatan, AS, 20 April 2023. Roket ini adalah yang terkuat yang ada saat ini. REUTERS/Joe Skipper
Dari Uji Terbang Roket Starship SpaceX, Kenapa Landasan Sampai Hancur?

Roket terkuat yang pernah dibuat sepanjang sejarah saat ini adalah Starship milik SpaceX. Otot roket ini berbeda level dari SLS milik NASA.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

38 hari lalu

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Ispace dari Jepang Gagal Torehkan Sejarah Baru di Bulan, Apa yang Terjadi?

39 hari lalu

Pendarat bulan Hakuto-R pribadi diluncurkan dari SpaceX Falcon 9 pada 11 Desember 2022. (Gambar: SpaceX)
Ispace dari Jepang Gagal Torehkan Sejarah Baru di Bulan, Apa yang Terjadi?

Ispace asal Jepang telah dipastikan gagal menjadi perusahaan swasta pertama yang berhasil mendarat di Bulan saat ini.