TEMPO.CO, Jakarta - Asteroid 1998 OR2 baru saja melintas dekat Bumi pada 29 April 2020. Berdiameter lebih dari satu mil, asteorid besar ini cukup untuk meninggalkan kawah selebar enam mil dan membuat gelap dunia dengan debu yang dihasilkan apabila sampai menumbuk Bumi.
Beruntung pada 29 April lalu asteroid itu tak menabrak Bumi, sekalipun jaraknya saat melintas sudah menjadikannya tergolong 'potensi membahayakan'. “Dia benar-benar asteroid yang sangat besar,” kata Amy Mainzer, peneliti asteroid dan pertahanan planet di University of Arizona, “Ini lebih kecil daripada yang diperkirakan telah menyebabkan kepunahan dinosaurus, tapi ini pun sudah sangat mampu menyebabkan bencana.”
Asteroid melintas dekat Bumi bukan hal yang baru. Belasan asteroid yang cukup untuk meremukkan sebuah kota di Bumi melintas pada jarak kurang dari lima juta mil dari Bumi setiap tahunnya. Bahkan, rata-rata, satu atau dua batuan antariksa yang cukup besar untuk membuat bencana skala benua melintas setiap tahunnya.
Jarak itu diperhitungkan berdasarkan seberapa jauh garis edar atau orbit bisa berubah sejalan dengan waktu. “Dan sedikit margin ditambahkan kepadanya tentu saja,” kata Johnson.
Asteroid 1998 OR2. Kredit: Arecibo Oservatory/NASA/NSF/Twitter
Saat ini juga telah diperhitungkan kalau tujuh tahun lagi sebuah asteroid besar lainnya, 1990 MU, memberi situasi serupa 1998 OR2. Asteroid berdiameter sekitar tiga kilometer itu akan melintasi Bumi pada jarak kurang dari lima juta mil.
“Kita tentu tidak ingin ditabrak benda yang sebesar itu,” kata Johnson. “Tugas paling penting kita adalah menemukan mereka dan mendapatkan katalog yang lebih lengkap sehingga kita nantinya tidak terkejut-kejut.”