8 dari 12 Pasien Gagal Ginjal Akut di RSHS Bandung Meninggal

Rabu, 26 Oktober 2022 21:54 WIB

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pasien gagal ginjal akut pada anak di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung relatif tidak bertambah, yaitu total sebanyak 12 orang. “Meninggalnya sekarang jadi delapan orang,” kata Plt. Direktur RSHS Bandung Yana Akhmad, Rabu, 26 Oktober 2022.

Kini masih ada seorang anak bergejala gagal ginjal akut yang dirawat. Pihak RSHS Bandung sudah meminta antidotum atau obat untuk pasien tersebut.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan telah mendatangkan obat Fomepizole dari Singapura. “Obatnya sudah kami minta tapi belum datang,” kata Yana.

Menurut dia, pasien yang datang ke RSHS Bandung kebanyakan sudah dalam kondisi berat. Gagal ginjal yang membuat pasien tidak bisa buang air kecil dan mengeluarkan racun, bisa mengakibatkan sesak napas hingga kesadaran menurun.

“Dari 12 yang kami rawat pun masih di atas 50 persen pasiennya meninggal, kami prihatin juga dengan kasus ini,” ujar Yana.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi, mengatakan jumlah temuan kasus gagal ginjal akut terus meningkat dan kebanyakan dirawat di Bandung, seperti di RSHS.

Dia mengakui obat antidotumnya belum sampai ke RSHS Bandung, juga rumah sakit lain di Jawa Barat. “Belum, itu tergantung Kemenkes karena mereka belinya cash and carry dan itu mahal,” ujar Nina.

Menurutnya, Kementerian Kesehatan baru mengelola obatnya untuk RSCM Jakarta. Walau begitu, ada rencana juga membeli lebih banyak obat dari negara lain. “Tergantung dari banyaknya kasus yang ada di provinsi mana,” kata Nina, yang mantan Direktur RSHS Bandung itu.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantika Rustandi, jumlah kasus gagal ginjal akut anak sempat terdata sebanyak 41 pasien di Jawa Barat. Namun ternyata ada lima pasien yang exclude atau pengecualian sehingga kasusnya total kini berjumlah 36 orang.

Pengecualian itu karena sudah keluar diagnosisnya. “Sudah keluar diagnosis, keluar dari kategori Gangguan Ginjal Akut Progresif Atypikal,” kata Ryan, Rabu sore, 26 Oktober 2022.

Data terbaru itu berasal dari hasil validasi harian Dinas Kesehatan Jawa Barat hingga pukul 16.00 WIB. Adapun pasien yang meninggal dunia tercatat 19 orang, 14 pasien sedang dalam pengobatan, dan tiga orang sembuh.

Baca:
Orang Tua Ramai Datangi UGD RSUP Sardjito Usai Informasi Obat Sirop Tak Aman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

3 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

9 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

9 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

34 hari lalu

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

37 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

41 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

45 hari lalu

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.

Baca Selengkapnya

Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

45 hari lalu

Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

Baca Selengkapnya

Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

45 hari lalu

Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

Prosedur cangkok ginjal babi ke pasien telah sebelumnya dilakukan, namun seluruhnya melibatkan orang-orang yang telah divonis mati batang otak.

Baca Selengkapnya

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

45 hari lalu

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca Selengkapnya