Aksi Muda Jaga Iklim Peringati Sumpah Pemuda 2022, Ini yang Akan Dilakukan

Kamis, 27 Oktober 2022 22:06 WIB

Sejumlah relawan menanam bibit mangrove di area hutan mangrove Lantebung di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 28 Oktober 2021 Aksi tanam mangrove dengan tema "Aksi Muda Jaga Iklim" yang diikuti sedikitnya 28 komunitas penggiat lingkungan tersebut untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus mengampanyekan upaya mengatasi perubahan iklim. ANTARA FOTO/Arnas Padda

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Muda Jaga Iklim akan ikut menandai peringatan Sumpah Pemuda tahun ini. Aksi akan digelar kelompok Penjaga Laut bersama Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Citarum Ciliwung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Perhutani, Pramuka dan Yayasan EcoNusa.

Aksi Muda Jaga Iklim akan dilakukan pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Dalam penyelenggaraan di tahun keduanya ini, aksi mengambil bentuk penanaman mangrove di 279 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Melihat dampak kerusakan iklim yang sudah terlihat sekarang, orang muda harus berbuat sesuatu," kata Yolanda Parede, Koordinator Nasional Penjaga Laut, dalam keterangan yang disampaikan pada hari ini, Kamis 27 Oktober 2022. Yolanda menunjuk contoh dampak nyata kerusakan iklim itu adalah petani gagal panen serta nelayan yang harus melaut semakin jauh dan hanya mendapat ikan-ikan kecil.

Baca juga:
Terbaru, Badan Iklim PBB Sebut Pemanasan Global Capai 2,5 Derajat Celsius pada 2030

Advertising
Advertising

Yolanda mengatakan bahwa antusiasme organisasi atau komunitas orang muda dalam AMJI meningkat pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, aksi beragam tak hanya tanam mangrove. Ada juga bersih pantai, transplantasi terumbu karang, cabut paku, pentas seni, eco-fashion dan yang lainnya.

Pina Ekalipta, Kepala BPDASHL Citarum Ciliwung berharap aksi tak berhenti di seremonial penanaman mangrove pada Sabtu nanti, tapi tetap mengawal kelanjutan dari mangrove tersebut. Ia juga mendorong variasi kegiatan seperti edukasi penanaman mangrove dengan mengedepankan potensi nilai ekonomis. “Masyarakat bisa tertarik kalau punya nilai ekonomis,” kata Pina.

Dian Banjar Agung, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA DKI Jakarta, mendukung Aksi Muda Jaga Iklim karena menilai penanaman magrove tidak bisa sendiri. Ia jbahkan mendorong aksi lebih luas dengan melibatkan warga sekitar serta karang taruna. Soal nilai ekonomi, Dian mengatakan, "Dari mangrove bisa jadi sirop dan daunnya jadi keripik.”

Sedangkan Nina Nuraisyiah, Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Anak Muda Yayasan EcoNusa, berharap aksi bersama terus menerus, khususnya yang dilakukan orang muda, bisa menularkan gaya hidup ramah lingkungan kepada publik, "Sehingga dapat menahan dampak krisis iklim.”

Dituturkannya, krisis iklim adalah ancaman bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah yang paling rentan menerima dampak, karena sewaktu-waktu dapat tenggelam karena kenaikan muka laut.

Salah satu upaya menahan laju dampak perubahan iklim di wilayah pesisir adalah dengan mangrove. Ekosistemnya dinilai mempunyai kemampuan bertahan terhadap kenaikan permukaan laut dan mampu menyerap serta menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak daripada hutan tropis, dengan luas yang sama.

Pengumuman Aksi Muda Jaga Iklim memperingati Hari Sumpah Pemuda pada Kamis 27 Oktober 2022. Narasumber mulai dari kedua dari kiri: Kepala BPDASHL Citarum Ciliwung Pina Ekalipta, Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Anak Muda Yayasan EcoNusa Nina Nur Aisyiah, Koordinator Nasional Penjaga Laut Yolanda Parede, dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA DKI Jakarta Dian Banjar Agung. Foto: Maria Fransisca Lahur.

Aksi Muda Jaga Iklim 202 akan melakukan tanam mangrove di titik utama yakni di Tangerang, Banten, dan di beberapa titik lainnya seperti di Aceh, Bengkulu, Sulawesi Tengah, dan Maluku.

Dalam Aksi Muda Jaga Iklim 2021, Yolanda dkk berhasil menghimpun 7.724 relawan dan 166 kolaborator. Saat itu mereka menanam 33.572 bibit mangrove dan pohon, juga mengangkat 24.461 kilogram sampah dari pantai di 142 titik lokasi di Indonesia. Aksi juga mencakup transplantasi 1.058 bibit terumbu karang serta pelepasan penyu dan kerang hijau.

Baca juga:
4 Seruan Petani untuk 'Proyek Hijau' Michelin di Hutan Tebo Jambi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

2 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

3 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

4 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

6 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

10 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

11 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

11 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

11 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya