Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyelamatan Planetarium, Gerhana Bulan Total
Reporter
Erwin Prima
Editor
Erwin Prima
Minggu, 6 November 2022 22:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang seruan dan rekomendasi untuk Pemerintah DKI Jakarta tentang penyelamatan fungsi planetarium dan observatorium tersebut. Revitalisasi TIM (Taman Ismail Marzuki) oleh Pemerintah DKI malah dianggap menyebabkan devitalisasi bagi Planetarium Jakarta yang ada di dalamnya.
Berita terpopuler selanjutnya tentang fenomena alam gerhana bulan total akan muncul pada Selasa, 8 November 2022. Gerhana bulan total ini dapat diamati dari seluruh wilayah di Samudra Pasifik dari Amerika Selatan, Amerika Utara, Siberia, Asia Timur, Australia, Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Selain itu, status mahasiswa S3 program studi Manajemen Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tak memenuhi syarat akhirnya tidak lulus. Hal itu diungkapkan oleh Rektor Unhas Jamaluddin Jompa. Meski begitu dia enggan membeberkan siapa sosok mahasiswa doktoral yang tak memenuhi syarat kelulusan itu. "Jangan cari-cari lagi siapa mahasiswa itu," ujarnya pada Jumat, 5 November 2022.
1. Revitalisasi TIM Devitalisasi Planetarium Jakarta, Ini 7 Seruan untuk DKI
Diskusi publik “Planetarium dan Observatorium Jakarta: Garda Depan Pemajuan Kebudayaan via Ilmu” berujung seruan dan rekomendasi untuk Pemerintah DKI Jakarta tentang penyelamatan fungsi planetarium dan observatorium tersebut. Revitalisasi TIM (Taman Ismail Marzuki) oleh Pemerintah DKI malah dianggap menyebabkan devitalisasi bagi Planetarium Jakarta yang ada di dalamnya.
"Yang berfungsi dari Planetarium dan Observatorium Jakarta ini tiba-tiba tinggal 10-20 persen," kata Seno Gumira Ajidarma, Ketua Akademi Jakarta, dalam diskusi itu yang diselenggarakan di Ruang Pertunjukan Teater Bintang, Planetarium Jakarta, pada Sabtu siang, 5 November 2022.
Seno menyebut kondisi Planetarium Jakarta yang malah memburuk daripada sebelum ada revitalisasi TIM. Teater Bintang yang menjadi primadona, misalnya, menjadi tak bisa sama sekali digunakan menggelar pertunjukan astronomi lagi hingga hari diskusi ini digelar. Begitu juga observatorium yang kehilangan akses tangga dan pintu sehingga teleskop 'terisolir'.
Secara keseluruhan, Seno menilai, terjadi penciutan planetarium dan observatorium, serta ruang berkarya dan berkreasi bagi sumber daya manusianya. Menurut dia, apa yang didapati saat ini merupakan indikasi kalau revitalisasi TIM dilaksanakan tanpa memperhitungkan Planetarium Jakarta sebagai penyumbang pemajuan kebudayaan yang perlu didukung dengan serius.
2. Gerhana Bulan Total, Observatorium Astronomi ITERA Buka Dua Lokasi Pengamatan
Fenomena alam gerhana bulan total akan muncul pada Selasa, 8 November 2022. Gerhana bulan total ini dapat diamati dari seluruh wilayah di Samudra Pasifik dari Amerika Selatan, Amerika Utara, Siberia, Asia Timur, Australia, Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung atau OAIL tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memperkenalkan astronomi kepada warga.
Aditya Abdillah Yusuf, peneliti Observatorium Astronomi ITERA, mengatakan lembaganya mengadakan tiga acara bersamaan sehubungan gerhana ini. OAIL membuka lokasi pengamatan di dua tempat dan mengundang warga untuk menyaksikan gerhana.
Lokasi pertama di kawasan Lampung Fair, PKOR Lampung. Pengamatan akan dilakukan dengan secara visual menggunakan eyepiece dan teleskop katadioptrik Meade LX-90 dengan diameter 20 cm f/10. Pada venue ini juga akan ditampilkan live streaming dari teleskop OZT-ALTS.
3. Kisruh Intervensi Dekan FEB Unhas, Rektor: Mahasiswa S3 Tak Diluluskan
Status mahasiswa S3 program studi Manajemen Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tak memenuhi syarat akhirnya tidak lulus. Hal itu diungkapkan oleh Rektor Unhas Jamaluddin Jompa. Meski begitu dia enggan membeberkan siapa sosok mahasiswa doktoral yang tak memenuhi syarat kelulusan itu. "Jangan cari-cari lagi siapa mahasiswa itu," ujarnya pada Jumat, 5 November 2022.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Abdul Rahman Kadir sebelumnya mengintervensi guru besar di fakultas tersebut untuk meluluskan mahasiswa S3 tersebut. Padahal, mahasiswa tersebut tak layak lulus karena tidak memenuhi persyaratan. Kasus itu berujung pada aksi guru besar yang mengundurkan diri karena tak terima dengan kebijakan dekan.
Namun, setelah dimediasi oleh Rektor Unhas, kasus tersebut berujung damai. Sebanyak tujuh guru besar yang mengundurkan diri, menurut Jamaluddin, sudah kembali mengajar dan saling memaafkan. Adapun sebelumnya Jamal mengaku telah membuat tim verifikasi untuk mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. Dia menyebut memang terjadi masalah internal di fakultas tersebut. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Set Top Box, Prakiraan Cuaca, TV Digital
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.