"

Gerhana Bulan Total, Observatorium Astronomi ITERA Buka Dua Lokasi Pengamatan

Sejumlah warga mengamati Fenomena Gerhana Bulan Super Blood Moon di Kawasan Petamburan, Jakarta, Rabu, 26 Mei 2021. Gerhana bulan malam ini bisa dilihat dengan mata telanjang di sejumlah daerah di Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sejumlah warga mengamati Fenomena Gerhana Bulan Super Blood Moon di Kawasan Petamburan, Jakarta, Rabu, 26 Mei 2021. Gerhana bulan malam ini bisa dilihat dengan mata telanjang di sejumlah daerah di Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena alam gerhana bulan total akan muncul pada Selasa, 8 November 2022. Gerhana bulan total ini dapat diamati dari seluruh wilayah di Samudra Pasifik dari Amerika Selatan, Amerika Utara, Siberia, Asia Timur, Australia, Asia Tenggara termasuk Indonesia. 

Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung atau OAIL tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memperkenalkan astronomi kepada warga.

Aditya Abdillah Yusuf, peneliti Observatorium Astronomi ITERA, mengatakan lembaganya mengadakan tiga acara bersamaan sehubungan gerhana ini. OAIL membuka lokasi pengamatan di dua tempat dan mengundang warga untuk menyaksikan gerhana.

Lokasi pertama di kawasan Lampung Fair, PKOR Lampung. Pengamatan akan dilakukan dengan secara visual menggunakan eyepiece dan teleskop katadioptrik Meade LX-90 dengan diameter 20 cm f/10. Pada venue ini juga akan ditampilkan live streaming dari teleskop OZT-ALTS.

“Di sini pakai satu teleskop dan rencananya akan membawa binokular juga,” ujarnya lewat pesan singkat, Sabtu, 5 November 2022.

Lokasi kedua, pengamatan bersama Himpunan Mahasiswa Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA (HIMASAKA) yang diselenggarakan di Embung C ITERA. Acara ini direncanakan untuk dihadiri oleh civitas akademika ITERA dan juga untuk umum.

Pengamatan akan menggunakan empat teleskop Baride Optics A-102 diameter 102 mm, fokus 900 mm, secara visual menggunakan eyepiece.

Aditya menjelaskan target warga di acara tersebut. “Di Lampung Fair target minimal 200 orang, target di kampus juga sekitar 200 orang, terutama mahasiswa dan warga sekitar itera,” jelasnya.

Namun, jika cuaca tidak memungkinkan, misalnya hujan, maka tidak ada pengamatan. “Kalau mendung, masih membuka teleskop, menjelaskan tentang cara kerja teleskop, dan mungkin mencoba meneropong benda-benda darat yang cukup jauh,” katanya.

Sedangkan, kegiatan ketiga adalah pengamatan virtual yang diselenggarakan bersama dengan 10 lokasi pengamatan dengan host dari Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) dalam acara "Piknik Malam Bersama Bloodmoon: Bincang Santai dan Observasi Gerhana Bulan Total".

Acara ini akan disiarkan secara langsung di kanal YouTube POJ, dalam hal ini OAIL akan menggunakan Teleskop OZT-ALTS (refraktor triplet apokromat, diameter 152 mm, panjang fokus 1200 mm, dengan kamera ZWO ASI533 MC Pro).

OAIL juga akan melakukan streaming tampilan langsung teleskop melalui kanal Youtube OAIL

Sekilas Gerhana Bulan

Pada saat gerhana bulan total terjadi, Bulan akan berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan adanya cahaya Matahari yang lolos melewati dan dibelokkan oleh atmosfer Bumi, sehingga Bulan menjadi berwarna kemerahan.

Untuk Bandar Lampung, durasi gerhana selama 3 jam 7 menit 7 detik, sedangkan gerhana total selama 52 menit 34 detik, dengan jadwal:

  • Awal gerhana penumbra: 15.02 WIB
  • Awal gerhana sebagian: 16.09 WIB
  • Awal gerhana total: 17.16 WIB
  • Puncak gerhana total: 17.59 WIB
  • Akhir gerhana total: 18.41 WIB
  • Akhir gerhana sebagian: 19.49 WIB
  • Akhir gerhana penumbra: 20.56 WIB

Baca:
Peristiwa Langit November Diwarnai Gerhana Bulan Total dan 3 Hujan Meteor

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Kembangkan Astronomi Modern, Madrasah Aliyah NU Buntet Pesantren Bangun Observatorium

5 hari lalu

Sekretaris Umum YLPI Buntet Pesantren KH Ahmad Syauqi saat menggunting pita sebagai tanda meresmikan jam matahari MANU Putra Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Senin 20 Mare 2023. (Foto: Dokumentasi MANU Putra Buntet Pesantren
Kembangkan Astronomi Modern, Madrasah Aliyah NU Buntet Pesantren Bangun Observatorium

Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren siap membangun observatorium guna mengembangkan ilmu falak dan astronomi modern.


Sambut Gerhana, Indonesian Pinhole Ajak Warga Merekam Gerak Matahari

6 hari lalu

Pemandangan proses fenomena gerhana matahari total yang terlihat di kawasan Bariloche, Patagonia, Argentina, 14 Desember 2020. Beberapa wilayah samudra Pasifik dan Atlantik juga dapat melihat fenomena tersebut. REUTERS/Carlos Barria
Sambut Gerhana, Indonesian Pinhole Ajak Warga Merekam Gerak Matahari

Hasil karya akan dipamerkan April mendatang untuk menyambut momen gerhana matahari total 20 April dan Hari Internasional Kamera Lubang Jarum 30 April.


Perempuan juga Bisa, Begini Cara dan Syarat Jadi Saksi Kemunculan Hilal Ramadan

8 hari lalu

Petugas dari Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Selatan berada didekat teropong saat pemauntauan Rukyatul Hilal di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 11 Mei 2021. Pemantauan hilal atau rukyatul hilal tersebut dilaksanakan untuk menetapkan 1 Syawal 1442 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Perempuan juga Bisa, Begini Cara dan Syarat Jadi Saksi Kemunculan Hilal Ramadan

Menjadi saksi rukyat atau petugas pemantau hilal boleh dilakukan oleh pria atau wanita. Sains dan Astronomi memudahkan penentuan awal Ramadan.


Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

9 hari lalu

Santri saat memantau hilal menggunakan teleskop di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Kemungkinan besar awal puasa Ramadan akan jatuh pada Ahad, 3 April 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

Peneliti astronomi sarankan pembentukan otoritas tunggal biar perbedaan awal Ramadan dan Idul Fitri tak berulang.


Gerhana Matahari 20 April, Warga Mulai Beli Kacamata

14 hari lalu

Persiapan warga membeli kacamata gerhana untuk mengamati gerhana matahari yang melewati Indonesia pada 20 April 2023. Lokasi: Lobi Theater Kecil, TIM, Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Gerhana Matahari 20 April, Warga Mulai Beli Kacamata

Hanya beberapa lokasi yang dilewati gerhana matahari total di Indonesia.


Klub Astronomi HAAJ Beri Layanan Pengamatan Gerhana Matahari 20 April di TIM

14 hari lalu

Persiapan warga membeli kacamata gerhana untuk mengamati gerhana matahari yang melewati Indonesia pada 20 April 2023. Lokasi: Lobi Theater Kecil, TIM, Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Klub Astronomi HAAJ Beri Layanan Pengamatan Gerhana Matahari 20 April di TIM

Warga yang hadir untuk pengamatan gerhana matahari sebagian diprediksi sekitar 5.000-7.000 orang seperti tahun 2019.


Mengenal Tahun Kabisat, Tak Setiap Tahun 365 Hari

26 hari lalu

Ilustrasi kalender kerja. shutterstock.com
Mengenal Tahun Kabisat, Tak Setiap Tahun 365 Hari

Tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali dalam kalender masehi. Tidak setiap tahun genap 365 hari, ini alasannya.


Eks Koordinator BRIN Pasuruan Sebut Penutupan Kantor Menghambat Penelitian Astronomi

49 hari lalu

Teropong sunspot sketch untuk observasi matahari yang dimiliki oleh Laboratorium BRIN Pasuruan, Pasuruan, Jawa Timur [istimewa]
Eks Koordinator BRIN Pasuruan Sebut Penutupan Kantor Menghambat Penelitian Astronomi

Para peneliti tidak mendapat arahan mengenai pemindahan dan mencari kantor BRIN lain secara mandiri.


Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

53 hari lalu

Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.


ITB Gagas Pusat Studi Antariksa, Rektor: Lokasinya Masih Rahasia

55 hari lalu

Ilmuwan dan astronom, Bambang Hidayat, menerima cinderamata dari Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah, saat peringatan 100 tahun Observatorium Bosscha ITB di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 30 Januari 2023. Di usia seabad, observatorium yang diberi predikat sebagai scientific and cultural heritage ini telah mengembangkan jaringan teleskop robotik di multi lokasi, pemanfaatan big data science secara global, pengembangan astronomi radio, dan memperkuat jejaring komunitas serta fasilitas astronomi di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
ITB Gagas Pusat Studi Antariksa, Rektor: Lokasinya Masih Rahasia

Rektor ITB mengatakan, 2023 merupakan tahun istimewa untuk astronomi di Indonesia.