Tidak Hanya Terjadi Saat Hujan, Ini Penyebab Petir dan Suara Guntur

Senin, 19 Desember 2022 18:50 WIB

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena petir dan guntur biasanya melibatkan angin kencang, hujan lebat, hujan es, salju, atau tidak ada curah hujan sama sekali. Petir dalam laman britannica, hasil dari proses pelepasan listrik yang terdapat ketidakseimbangan muatan antara suatu wilayah awan dan permukaan lain secara signifikan untuk menembus hambatan udara.

Petir dapat menyebabkan udara sekitarnya memanas hingga 27.700 derajat Celcius, dan seringkali membuat benda-benda di dekatnya terbakar. Bahaya petir pada manusia mengakibatkan mulai dari amnesia hingga henti detak jantung.

Munculnya petir berkaitan dengan awan cumulonimbus, awan berlapis dengan bentangan horizontal besar (stratiform), dalam badai salju, badai debu, dan terkadang dalam debu dan gas yang dipancarkan oleh letusan gunung berapi. Selama badai petir, petir terjadi di dalam awan, di antara awan, antara awan dan udara, atau antara awan dan tanah.

Baca: Pakar: Musim Hujan Tiba Waspada Petir di Tengah Kota

Penyebab Terjadinya Petir

Saat udara hangat naik, itu menjadi dingin dan mengembun membentuk tetesan kecil air. Jika ada cukup ketidakstabilan di udara, udara hangat naik dengan cepat dan uap air akan segera membentuk awan kumulonimbus, yang terbentuk dalam waktu kurang dari satu jam. Melansir dari metoffice, tetesan air bergabung untuk menciptakan tetesan yang lebih besar membeku membentuk kristal es, akibatnya, sirkulasi udara di awan, air membeku di permukaan tetesan atau kristal.

Advertising
Advertising

Akhirnya, tetesan menjadi terlalu berat untuk ditopang oleh aliran udara ke atas dan jatuh sebagai hujan es. Saat hujan es bergerak di dalam awan, ini akan mengambil muatan negatif yang bergesekan dengan kristal es bermuatan positif lebih kecil.

Muatan negatif terbentuk di dasar awan tempat hujan es terkumpul, sedangkan kristal es yang lebih ringan tetap berada di dekat bagian atas awan dan menghasilkan muatan positif. Muatan negatif tertarik ke permukaan bumi dan awan serta benda lain, apabila daya tarik menjadi terlalu kuat, muatan positif dan negatif bersatu atau melepaskan, untuk menyeimbangkan perbedaan kilatan petir. Pemuaian yang cepat dan pemanasan udara yang disebabkan oleh petir, menciptakan bunyi guntur yang keras.

Diperkirakan sambaran petir menghantam suatu tempat di permukaan bumi kira-kira 44 kali setiap detik, total hampir 1,4 miliar sambar petir setiap tahun. Karena fakta bahwa petir diciptakan oleh pemanasan yang intens di permukaan bumi, badai ini paling sering terjadi di wilayah dunia yang cuacanya panas dan lembab.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Semburan Petir Biru Melesat dari Awan Pengaruhi Konsentrasi Gas Rumah Kaca

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

11 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

12 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

2 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

2 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

3 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

4 hari lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

4 hari lalu

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

4 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya