Kisah Ana Mariana, Mahasiswa Asal Garut yang Raih Beasiswa S2 di Harvard Medical School

Reporter

magang_merdeka

Editor

Devy Ernis

Selasa, 20 Desember 2022 09:40 WIB

Ana Mariana penerima beasiswa Kemendikbud yang kuliah di Harvard Medical School. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Ana Mariana, merupakan mahasiswa asal Garut, Jawa Barat yang berhasil meraih beasiswa S2 di Harvard Medical School. Ana yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal A. Yani ini menempuh pendidikan magister program Global Health Delivery berkat Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). BPI didanai oleh Dewan Penyantun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan merupakan inisiasi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sejak 2021 lalu.

Sebelum mengambil jurusan Global Health Delivery pada 2021 lalu, Ana pernah bekerja sebagai Clinical Operations Manager di Docta, salah satu perusahaan pemula kesehatan di Indonesia. Saat bekerja di sana, ia menjalani pekerjaannya sebagai manajer operasi klinis dan menerapkan aplikasi “Kotak Dokter” (Doctor-In-A-Box). Aplikasi ini menghubungkan masyarakat yang tinggal di pedesaan dan daerah terpencil dengan bidan, perawat, dan dokter layanan kesehatan primer yang bekerja di puskesmas.

Dari pengalamannya itu, dia melihat adanya kesenjangan kesehatan di Indonesia terutama di daerah-daerah pelosok. Dia pun termotivasi menyelesaikan permasalahan itu dan mengambil jurusan Global Health Delivery di Harvard.

Baca juga:Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Buka Lowongan Kerja, dari Penulis hingga Desainer Grafis

“Persoalan yang dirasakan oleh dokter-dokter di daerah itu berat. Fasilitas dan sistem di sana masih kurang. Saya berpikir harus ada yg memikirkan sistem ini bisa berjalan lebih baik untuk menghilangkan kesenjangan kesehatan ini.” ujarnya saat live Instagram bersama akun Beasiswa Pendidikan Indonesia @awardee_bpi pada Jumat 16 Desember 2022.

Tingginya dedikasi Ana sebagai seorang dokter juga lahir karena pengalaman duka neneknya yang meninggal lantaran kesulitan mendapat akses kesehatan. Nenek Ana meninggal dalam perjalanan dirujuk ke rumah sakit.

“Saya benar-benar terpukul. Nenek saya meninggal di perjalanan dan kesulitan mendapatkan akses kesehatan yang cukup baik di daerah,”ujarnya.

Pengalaman itu membuatnya tergerak untuk mengimplementasikan penggunaan telemedicine untuk menekan angka kematian pasien. Dengan telemedicine, kata dia, juga dapat membantu penduduk pedesaan mengatasi kesenjangan kesehatan.

Ana pun bersyukur dapat melanjutkan kuliah di Harvard University dengan beasiswa meski tidak memiliki privilese. “Ayah saya lulusan SMA, ibu saya lulusan SMP. Saya bersyukur sekali. Belum pernah ada satu pun dari keluarga saya masuk ke S2, apalagi bisa sampai ke luar negeri ke Harvard,” ujar Ana.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenag Buka Seleksi Penerimaan Beasiswa Pemerintah Maroko 2024

12 menit lalu

Kemenag Buka Seleksi Penerimaan Beasiswa Pemerintah Maroko 2024

Tahun ini, jumlah kuota beasiswa yang diberikan sebanyak 50 orang melalui Kemenag.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

11 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

17 jam lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

Masuki Gelombang ke-68, Ini 5 Kiat Lolos Pendaftaran Program Prakerja

1 hari lalu

Masuki Gelombang ke-68, Ini 5 Kiat Lolos Pendaftaran Program Prakerja

Kartu Prakerja adalah program beasiswa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

3 hari lalu

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

Pemerintah Australia menyiapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur pada tahun ini guna memperkuat hubungan diplomatik.

Baca Selengkapnya

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

4 hari lalu

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Simak di sini syarat beasiswa BCA.

Baca Selengkapnya

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

5 hari lalu

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

5 hari lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

9 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

10 hari lalu

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.

Baca Selengkapnya