TEMPO.CO, Jakarta - Tirai untuk 3G di Amerika Serikat telah ditutup sepenuhnya per 31 Desember 2022. Terakhir adalah Verizon Communications, yang telah sepanjang Desember kemarin telah memutus koneksi para pelanggannya pengguna jaringan teknologi internet itu.

Diskoneksi menyebabkan perangkat yang masih bergantung pada jaringan ini tak dapat lagi mengolah data, membuat panggilan dan berkirim pesan. Verizon menyusul langkah operator besar lainnya di Amerika, yakni AT&T yang mematikan layanan 3G sudah sejak Februari lalu dan T-Mobile sebulan kemudian.

Verizon sendiri telah bolak balik memberi peringatan kepada para pelanggannya untuk akhir periode 3G ini. Terunda-tunda sejak 2019 lalu, pemadaman akhirnya benar-benar dieksekusi pada 31 Desember 2022.

Secara bersamaan, Verizon mengirimi pelanggannya yang terdampak itu dengan ponsel LTE. Dalam suratnya, Verizon menuturkan kalau jaringan di perangkat para pelanggan yang masih menggunakan 3G akan dibekukan per satu hari sebelum tagihan Desember dibuat.

Setelahnya, sampai satu hari sebelum tagihan Februari dibuat, perangkat hanya akan bisa digunakan untuk dua hal: panggilan darurat 911 dan panggilan ke layanan pelanggan Verizon.

Sementara jaringan 3G masih akan eksis di negara-negara lain, tenggat dari Verizon adalah yang paling terakhir di Amerika Serikat. Dan perjalanan menuju 31 Desember 2022 tidaklah mulus, terbukti dari beberapa kali penundaan karena Verizon harus memastikan pemadaman tak berdampak signifikan.

Dampak dari stop jaringan 3G oleh Verizon antara lain sebagian operasional jaringan mobil dan truk dipaksa offline. Begitu juga dengan parking meter. Saat shutdown oleh AT&T bahkan disebut-sebut menyebabkan keterlambatan pelaporan hasil pemungutan suara di Michigan.

Adapun alasan di balik para operator seluler di Amerika memensiunkan jaringan 3G adalah membantu membangun yang baru. Seperti yang terlihat pada bulan lalu, teknologi 5G terkini T-Mobile telah memanfaatkan spektrum frekuensi yang pernah digunakan jaringan 3G miliknya.

THE VERGE